Live Streaming Gerhana Bulan Total Malam Ini: Catat Waktunya

14 hours ago 4

Selular.id – Fenomena gerhana Bulan total atau Blood Moon akan terjadi pada Minggu malam, 7 September 2025. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana ini dapat disaksikan di seluruh Indonesia dengan durasi sekitar 5 jam 29 menit.

Puncak gerhana, di mana Bulan tampak berwarna merah, diperkirakan terjadi pada pukul 01.11 WIB, 02.11 WITA, atau 03.11 WIT, tergantung zona waktu masing-masing wilayah. Gerhana Bulan total terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus, sehingga Bulan masuk sepenuhnya ke dalam bayangan inti Bumi.

Fenomena ini aman untuk dilihat dengan mata telanjang, tidak seperti gerhana Matahari yang memerlukan alat pelindung khusus. BMKG menyediakan lokasi pemantauan terbuka untuk umum di Labuan Bajo dan Banjarbaru, serta menyiarkan proses gerhana melalui live streaming di situs resminya.

Masyarakat diharapkan memantau prakiraan cuaca setempat karena kondisi langit yang cerah sangat menentukan kejelasan pengamatan. BMKG juga mengingatkan bahwa gerhana ini terdiri dari tujuh fase, mulai dari awal gerhana penumbra hingga akhir gerhana penumbra, dengan puncak terjadi pada tengah malam hingga dini hari.

Jadwal Lengkap Gerhana Bulan Total di Seluruh Indonesia

BMKG merilis jadwal terperinci gerhana Bulan total yang disesuaikan dengan waktu setempat di setiap ibu kota provinsi. Proses gerhana dimulai pada pukul 22.26 WIB, 23.26 WITA, atau 00.26 WIT, dan berakhir pada Senin dini hari pukul 03.56 WIB, 04.56 WITA, atau 05.56 WIT. Fase-fase gerhana meliputi:

  • Awal gerhana penumbra
  • Awal gerhana sebagian
  • Awal gerhana total
  • Puncak gerhana (Blood Moon)
  • Akhir gerhana total
  • Akhir gerhana sebagian
  • Akhir gerhana penumbra

Puncak gerhana, saat Bulan berwarna merah, menjadi momen paling dinantikan. Masyarakat diimbau untuk menyesuaikan waktu pengamatan dengan zona waktu masing-masing agar tidak melewatkan momen langka ini.

Tips Menyaksikan Gerhana Bulan Total dengan Maksimal

Untuk pengalaman terbaik menyaksikan Blood Moon, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

  1. Pilih lokasi dengan pandangan luas, seperti lapangan, pantai, atau rooftop, agar langit terlihat jelas tanpa halangan. Hindari area dengan polusi cahaya tinggi.
  2. Periksa prakiraan cuaca sebelumnya melalui BMKG untuk memastikan langit cerah dan tidak berawan.
  3. Gunakan binokular atau teleskop jika ingin melihat detail permukaan Bulan, meski mata telanjang sudah cukup aman.
  4. Siapkan kamera dengan tripod untuk mengabadikan momen. Atur ISO rendah dan gunakan mode manual untuk hasil terbaik.
  5. Bawa perlengkapan nyaman seperti kursi lipat atau selimut karena gerhana berlangsung lama.

Pengamatan gerhana Bulan tidak memerlukan alat khusus, tetapi penggunaan teleskop atau binokular dapat memperkaya pengalaman visual. Untuk mereka yang ingin mengabadikan momen, kamera DSLR atau mirrorless direkomendasikan, meski ponsel dengan mode malam juga dapat menghasilkan gambar yang memadai.

Fenomena gerhana bulan total terjadi di berbagai negara di dunia. Keindahannya sanggup membuat siapa pun terkagum-kagum.

Selain itu, BMKG membuka dua lokasi pemantauan bagi masyarakat yang ingin menyaksikan gerhana secara langsung, yaitu Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo dan BMKG Pemerintah Kota Banjarbaru. Kedua lokasi ini buka dari pukul 19.00 hingga 21.30 WITA. Bagi yang tidak dapat hadir langsung, BMKG menyediakan siaran live streaming melalui tautan https://gerhana.bmkg.go.id/livestream.

Fenomena gerhana Bulan total merupakan peristiwa astronomi yang relatif sering terjadi dibandingkan gerhana Matahari, namun tetap menarik perhatian banyak orang. Dalam sejarah pengamatan, gerhana Bulan total telah memicu berbagai mitos dan legenda di berbagai budaya, meski secara ilmiah fenomena ini dapat dijelaskan dengan jelas melalui mekanika orbit Bumi dan Bulan.

Dengan persiapan yang tepat, masyarakat dapat menikmati keindahan Blood Moon dengan nyaman dan aman. BMKG mengimbau untuk memanfaatkan momen ini sebagai sarana edukasi dan apresiasi terhadap fenomena alam.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |