Komdigi Gandeng ISP Lokal untuk Kampung Internet 2025

5 hours ago 4

Selular.id – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memastikan pelaksanaan program Kampung Internet 2025 akan menggandeng penyedia layanan internet (ISP) lokal di setiap daerah.

Kebijakan ini bertujuan mempercepat pemerataan akses internet sekaligus memberdayakan pelaku industri digital dalam negeri.

Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menegaskan pembelanjaan proyek dilakukan melalui sistem e-katalog.

“Nanti belanjanya berdasarkan e-katalog ya. Jadi tentu pasti memanfaatkan penyelenggara yang ada di sekitarnya. Ya misalnya lokasi di Bali, penyelenggara Bali. Di situ ada beberapa, tergantung di e-katalognya,” kata Wayan usai peresmian Kampung Internet di Desa Sribit, Sragen, Jawa Tengah, (5/11/2025).

Sistem e-katalog merupakan mekanisme belanja barang dan jasa pemerintah secara elektronik yang dikembangkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Melalui sistem ini, instansi pemerintah dapat memilih produk dan penyedia jasa terverifikasi secara transparan sesuai kebutuhan daerah masing-masing.

Pemerintah bisa memastikan pemerataan peluang bagi pelaku industri lokal sekaligus mempercepat implementasi program tanpa proses lelang panjang.

Program Kampung Internet merupakan bagian dari upaya Komdigi mempercepat pemerataan akses internet pita lebar tetap (fixed broadband) hingga tingkat desa.

Menurut Wayan, fixed broadband idealnya menggunakan jaringan fiber optik (FO), meski bisa memanfaatkan radio link, jaringan seluler melalui BTS, atau bahkan satelit.

“Inilah peran Komdigi, bagaimana menghadirkan layanan-layanan infrastruktur sampai ke seluruh pelosok Tanah Air Indonesia,” tegasnya.

Infrastruktur digital yang dibangun diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal masyarakat.

Komdigi akan terus mempercepat konektivitas dengan memanfaatkan berbagai teknologi seperti radio link, VSAT, satelit, dan fiber optik.

Pemerintah juga menyiapkan stimulus untuk memperluas konektivitas internet ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

“Pemerintah juga fokus di daerah-daerah 3T yang ada di Indonesia,” tandas Wayan.

Perkembangan Implementasi Program

Hingga September 2025, Komdigi telah menyiapkan 1.194 titik akses internet dalam program Kampung Internet yang diresmikan langsung Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.

Program ini dimulai di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dengan pembangunan jaringan fiber optik 196 kilometer.

Selain Sumatera Utara, provinsi lain yang mendapatkan titik Kampung Internet pada 2025 adalah NTB, Lampung, Jawa Barat, dan Banten.

Pada 5 November kemarin, Komdigi menambah 87 titik baru program Kampung Internet di Desa Sribit dan Tlogo Tirto, Sragen, Jawa Tengah.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan 87 titik tersebut terdiri dari 8 fasilitas umum dan 79 titik di rumah-rumah warga.

“Dan 79 titik di rumah-rumah warga,” kata Meutya dalam peresmian Kampung Internet di Desa Sribit, Sragen, Jawa Tengah pada Rabu (5/11/2025).

Peningkatan akses internet tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemajuan ekonomi daerah, termasuk digitalisasi pertanian hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Kami harapkan penggunaan internet ini mungkin bisa difokuskan pada hal-hal yang produktif dan jangan untuk hal-hal yang negatif,” ungkapnya.

Dampak terhadap Ekosistem Digital Lokal

Kebijakan melibatkan ISP lokal dalam program Kampung Internet 2025 diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital daerah.

Dengan memanfaatkan penyedia jasa lokal, uang yang dikeluarkan pemerintah akan berputar di daerah setempat dan menciptakan multiplier effect bagi perekonomian.

Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempercepat transformasi digital nasional.

Sebelumnya, berbagai upaya serupa telah dilakukan seperti program Internet Satria I yang telah dinikmati belasan sekolah dan upaya Telkom mewujudkan pemerataan akses internet di Papua.

Pendekatan menggunakan e-katalog juga memastikan transparansi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Sistem ini memungkinkan pemantauan yang lebih baik terhadap penggunaan anggaran negara sekaligus menjamin kualitas layanan yang diberikan ISP lokal kepada masyarakat.

Ke depan, program Kampung Internet diharapkan dapat terus diperluas ke lebih banyak daerah, terutama wilayah 3T yang masih mengalami kesenjangan digital.

Dengan melibatkan ISP lokal, pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur tetapi juga mengembangkan kapasitas pelaku digital di daerah.

Program ini menjadi bagian penting dari strategi besar pemerintah dalam membangun konektivitas digital nasional.

Seperti yang terlihat dalam berbagai inisiatif sebelumnya, kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri terus diperkuat untuk mewujudkan Indonesia yang terhubung secara digital.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |