Kamera 200 MP Bakal Jadi Standar Baru HP Flagship 2026?

2 hours ago 4

Selular.id – Pernahkah Anda merasa kamera smartphone terbaru Anda sudah tak lagi cukup?

Di era di mana setiap momen ingin diabadikan dengan sempurna, dari potret makro serangga hingga bidikan bulan, batas kemampuan sensor kamera ponsel terus diuji.

Sementara kita masih beradaptasi dengan lensa periskop dan sensor 1 inci, gelombang inovasi berikutnya sudah bersiap di pelupuk mata. Dan kali ini, angkanya sungguh fantastis: 200 megapiksel.

Selama ini, kamera telefoto atau periskop beresolusi 200 MP adalah simbol kemewahan dan puncak teknologi.

Hanya segelintir smartphone premium dengan harga selangit yang berani membenamkannya.

Fitur ini bukan sekadar angka; ia mewakili investasi besar dalam penelitian, desain modul kamera yang rumit, dan tentu saja, harga jual yang tinggi.

Namun, lanskap itu diprediksi akan berubah drastis tahun depan.

Bocoran terbaru dari ranah industri mengindikasikan bahwa apa yang hari ini dianggap “mewah”, besok mungkin akan menjadi standar baru bagi para flagship.

Sebuah pergeseran paradigma sedang dipersiapkan oleh para raksasa sensor gambar, yang bisa membuat kemampuan fotografi ponsel Anda saat ini terasa ketinggalan zaman.

Bocoran dari Balik Layar: Sensor 200 MP Siap Membanjiri Pasar

Prediksi ini bukanlah sekadar rumor tanpa dasar. Digital Chat Station (DCS), tipster gadget ternama asal China yang dikenal akurasinya di platform Weibo, baru-baru ini membongkar rencana besar dua produsen sensor gambar terkemuka asal China: SmartSens dan OmniVision.

Menurut bocoran tersebut, kedua perusahaan sedang menyiapkan sejumlah sensor generasi baru yang akan mendefinisikan ulang kamera smartphone pada 2026.

Yang paling mencolok adalah persiapan untuk tiga model sensor kamera periskop telefoto beresolusi 200 MP.

Ketiganya memiliki ukuran 1/1.28 inci dan dikodekan sebagai SCC80XS (SmartSens), serta OV52A dan OV52B (OmniVision).

Kehadiran beberapa varian sekaligus dari dua vendor berbeda menunjukkan bahwa permintaan akan komponen ini sangat tinggi dan sedang dipersiapkan untuk skala produksi massal.

Ini bukan lagi eksperimen laboratorium, melainkan produk yang siap didistribusikan.

Lebih menarik lagi, DCS menyebut bahwa tiga vendor smartphone terbesar China telah siap mengadopsi teknologi ini.

Meski nama mereka tidak disebutkan secara eksplisit, mudah untuk menebak bahwa perusahaan-perusahaan seperti Xiaomi, Oppo, dan Vivo berada di garis depan dalam perlombaan kamera ini.

Faktanya, gelagat adopsi teknologi tinggi ini sudah terlihat, seperti pada kamera Xiaomi 15 Ultra yang terungkap hadir dengan telefoto 200MP, menunjukkan bahwa fondasi untuk tren ini telah diletakkan.

Bukan Cuma Angka: Revolusi Teknologi LOFIC untuk Kualitas Visual

Namun, revolusi ini tidak hanya tentang menjejalkan lebih banyak piksel ke dalam sensor.

SmartSens disebut-sebut sedang menyiapkan senjata yang lebih canggih: sensor SCC90XS.

Sensor 200 MP (1/1.28 inci) ini akan dibekali dengan teknologi LOFIC (Lateral Overflow Integration Capacitor) generasi baru.

Inilah kunci yang mengubah permainan dari sekadar “banyak piksel” menjadi “piksel yang lebih pintar”.

Apa itu LOFIC? Secara sederhana, ini adalah teknologi yang dirancang untuk mengatasi salah satu tantangan terbesar dalam fotografi: dynamic range (rentang dinamis).

Sensor konvensional sering kali kesulitan menangkap detail di area yang sangat terang (highlight) dan sangat gelap (shadow) dalam satu frame yang sama.

Hasilnya, langit bisa menjadi putih tanpa awan atau bayangan menjadi blob hitam tanpa detail.

LOFIC bekerja dengan menambahkan kapasitor khusus di samping setiap fotodioda pada sensor.

Ketika cahaya yang masuk terlalu banyak dan fotodioda utama “kebanjiran”, kelebihan muatan listrik ini dialirkan dan disimpan sementara di kapasitor lateral ini.

Teknologi ini memungkinkan sensor menangkap rentang cahaya yang jauh lebih luas dalam sekali jepretan.

Hasil akhirnya? Bagian yang sangat terang tidak overexposed (putih meledak), sementara area yang minim cahaya tetap mendapatkan detail yang kaya.

Sensor dengan LOFIC ini diproyeksikan untuk kamera utama smartphone flagship, menjanjikan foto dengan HDR yang alami dan detail menakjubkan dalam berbagai kondisi pencahayaan.

Sensor 1 Inci Juga Tak Ketinggalan: Fokus pada Low-Light dan Ketajaman

Sementara sorotan utama ada di telefoto 200 MP, inovasi juga terjadi di lini sensor berukuran lebih besar.

SmartSens dikabarkan sedang mengembangkan dua model sensor 1 inci baru: SC5A6XS dan SC5E0XS.

Keduanya akan mengusung resolusi 50 MP dan yang tak kalah penting, juga didukung teknologi LOFIC.

Sensor 1 inci dengan 50 MP dan LOFIC adalah kombinasi yang ditujukan untuk mendongkrak performa secara signifikan, terutama dalam pemotretan low-light (cahaya rendah).

Ukuran sensor yang besar memungkinkan lebih banyak cahaya yang ditangkap, sementara teknologi LOFIC memastikan cahaya tersebut diolah dengan optimal untuk menghasilkan detail maksimal dan noise minimal.

Targetnya jelas: memberikan ketajaman gambar yang luar biasa bahkan dalam situasi yang paling menantang sekalipun.

Ini adalah jawaban bagi mereka yang ingin mengabadikan momen konser, dinner romantis, atau pemandangan kota di malam hari dengan kejelasan setara memori, sebagaimana yang diusung oleh Vivo X300 Pro sebagai partner resmi Symphonesia 2025.

Apa Artinya Bagi Konsumen? Persiapan Menyambut Era Baru Fotografi Smartphone

Lalu, apa implikasi dari semua perkembangan ini bagi Anda sebagai pengguna? Pertama, kita akan menyaksikan percepatan trickle-down technology.

Fitur yang tahun ini eksklusif untuk segelintir ultra-flagship, tahun depan akan menjadi hal biasa di lebih banyak ponsel flagship.

Kedua, kualitas foto, terutama pada zoom telefoto dan kondisi cahaya kompleks, akan melompat secara signifikan. Potret dari jarak jauh akan memiliki detail yang sebelumnya mustahil, dan malam hari akan “lebih terang” bagi kamera ponsel.

Ketiga, persaingan akan semakin ketat. Dengan banyaknya vendor yang mengadopsi sensor canggih serupa, diferensiasi akan bergeser ke pengolahan gambar (image processing), algoritma AI, dan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Inovasi pada antarmuka dan kontrol manual juga akan menjadi nilai tambah, seperti yang ditunjukkan oleh Xiaomi 17 Ultra Leica Edition dengan Master Zoom Ring-nya yang mirip kamera fisik.

Prediksi meluasnya kamera 200 MP dan sensor 1 inci dengan LOFIC pada 2026 bukan sekadar kabar angin.

Ini adalah sinyal kuat dari industri bahwa perlombaan kamera smartphone belum akan berakhir.

Fokusnya bergerak dari sekadar jumlah lensa ke kedalaman teknologi di balik setiap sensor.

Bagi para pencinta fotografi, era baru yang menarik sedang menanti. Bagi yang baru membeli flagship tahun ini, bersiaplah untuk mungkin merasa sedikit… tergoda.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |