Huawei Siap Jual Chip AI Ascend 950 ke Korea, Ekspansi Global Dimulai

3 hours ago 5

Selular.id – Huawei dikabarkan sedang mempersiapkan langkah strategis untuk menjual chip kecerdasan buatan (AI) buatannya, Ascend, ke perusahaan-perusahaan di luar China.

Target pasar pertama yang disasar adalah Korea Selatan, dengan rencana menawarkan chip paling canggihnya, Ascend 950, sebagai alternatif dari dominasi NVIDIA.

Langkah ini menandai dimulainya ekspansi global teknologi AI China yang selama ini lebih banyak berkutat di pasar domestik.

Menurut laporan dari media Korea YNA, Huawei Korea berencana secara resmi meluncurkan kartu komputasi AI dan solusi terkait pusat data AI pada tahun depan.

CEO Huawei Korea, Balian Wang, menyampaikan ambisi ini dalam sebuah acara perusahaan, dengan pesan yang jelas: memberikan pilihan kedua bagi perusahaan Korea di luar NVIDIA. “Kami ingin menyediakan opsi kedua bagi perusahaan Korea selain NVIDIA,” ujarnya, seperti dikutip dari laporan tersebut.

Strategi yang akan diterapkan Huawei di Korea sedikit berbeda. Perusahaan asal Shenzhen itu disebut tidak hanya akan menjual chip secara terpisah, melainkan menawarkan konfigurasi kluster lengkap yang mencakup infrastruktur jaringan dan penyimpanan.

Pendekatan “solusi ujung-ke-ujung” ini ditujukan untuk klien yang membutuhkan alternatif komprehensif, terutama di tengah keterbatasan akses terhadap perangkat keras NVIDIA akibat berbagai regulasi geopolitik.

Yang menarik, Huawei disebut akan menawarkan varian paling mutakhir dari lini Ascend, yaitu chip Ascend 950, kepada pelanggan di Korea.

Chip ini hadir dalam dua konfigurasi utama: Ascend 950PR yang dioptimalkan untuk beban kerja inferensi dan rekomendasi, serta Ascend 950DT yang fokus pada pelatihan dan dekode model AI.

Keduanya dilengkapi dengan memori High Bandwidth Memory (HBM) buatan Huawei sendiri, dengan kapasitas dan bandwidth yang impresif untuk menangani komputasi AI skala besar.

Dalam konfigurasi kluster, chip-chip ini akan dikemas dalam solusi yang dinamai Atlas SuperPod. Huawei mengklaim bahwa kluster superkomputer AI buatannya ini mampu menyaingi lini produk Rubin terbaru dari NVIDIA.

Jika klaim ini terbukti, berarti perusahaan Korea akan mendapatkan akses ke teknologi komputasi AI mutakhir dari raksasa teknologi China tersebut, yang selama beberapa tahun terakhir gencar berinovasi di tengah tekanan sanksi.

Ekspansi ke Korea ini bukanlah perkembangan yang mengejutkan bagi pengamat industri.

CEO NVIDIA, Jensen Huang, telah beberapa kali memperingatkan tentang ambisi perusahaan seperti Huawei untuk memperluas pengaruhnya di pasar global.

Huang menyebut strategi ini mirip dengan yang digunakan China dalam pengembangan teknologi jaringan 5G, yang sering dikaitkan dengan inisiatif “Belt and Road”, namun kali ini dengan fokus pada AI. Peringatan Huang tampaknya mulai menjadi kenyataan.

Huawei sendiri telah menjadi pemain utama dalam penyediaan infrastruktur AI di China. Perusahaan ini bukan hanya memiliki portofolio komputasi yang luas, tetapi juga kapasitas produksi yang signifikan.

Chip Ascend Huawei diketahui telah diadopsi secara luas oleh hyperscaler (penyedia layanan cloud skala raksasa) di China, terutama sejak pemerintah Beijing memberlakukan pembatasan terhadap perangkat keras AI NVIDIA. Keberhasilan di pasar domestik ini kini menjadi batu loncatan untuk go international.

Langkah masuk ke Korea juga menunjukkan kepercayaan diri Huawei terhadap kematangan produk dan ekosistemnya.

Pasar Korea dikenal memiliki perusahaan teknologi dan startup AI yang sangat dinamis, membutuhkan daya komputasi yang besar.

Menawarkan solusi lengkap, dari chip hingga infrastruktur pendukung, bisa menjadi nilai jual yang menarik bagi perusahaan yang ingin mengurangi ketergantungan pada satu vendor atau yang menghadapi kendala pasokan.

Spesifikasi chip Ascend 950PR dan 950DT Huawei

Keberhasilan chip Huawei dalam mendukung model AI besar seperti DeepSeek juga menjadi bukti nyata kemampuan teknisnya.

DeepSeek diketahui akan meluncurkan model AI terbarunya, R2, yang didukung oleh chip Huawei.

Adopsi oleh pemain AI ternama seperti ini tentu meningkatkan kredibilitas Ascend di mata calon pelanggan internasional, termasuk di Korea.

Namun, tantangan terbesar yang mungkin dihadapi Huawei dalam ekspansi global ini adalah kapasitas produksi.

Memenuhi permintaan pasar domestik China yang sangat besar sekaligus melayani pasar baru seperti Korea membutuhkan fabrikasi yang masif.

Kabarnya, meskipun dibatasi sanksi AS, Huawei mampu memproduksi lebih dari 700 ribu chip AI. Pertanyaannya, apakah angka itu cukup untuk mendukung ambisi global yang baru dimulai?

Selain itu, persaingan di pasar Korea tidak akan mudah. NVIDIA telah memiliki pijakan yang sangat kuat dan hubungan jangka panjang dengan banyak perusahaan teknologi di sana.

Huawei perlu membuktikan bahwa solusi Ascend-nya tidak hanya setara secara performa, tetapi juga lebih unggul dalam hal integrasi, efisiensi biaya, atau dukungan teknis. Pendekatan “solusi lengkap” yang mereka tawarkan bisa menjadi pembeda kunci.

Perkembangan ini juga menarik untuk dilihat dari kacamata geopolitik teknologi. Ekspansi chip AI Huawei ke Korea dapat mengubah peta persaingan di Asia Timur, wilayah yang menjadi pusat inovasi semikonduktor dunia.

Jika berhasil, ini bisa membuka pintu bagi Huawei untuk masuk ke pasar-pasar lain di Asia Tenggara, Eropa, dan bahkan Timur Tengah, menciptakan ekosistem alternatif di luar dominasi perusahaan AS.

Kemampuan Huawei dalam mendesain chip yang kompetitif juga patut dicermati. Rencana peluncuran chipset flagship baru Huawei tahun ini menunjukkan bahwa perusahaan ini terus berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan semikonduktor, tidak hanya untuk perangkat mobile tetapi juga untuk komputasi AI skala data center.

Keputusan Huawei untuk menjual chip Ascend 950 ke Korea Selatan lebih dari sekadar transaksi bisnis biasa.

Ini adalah sinyal kuat bahwa era di mana perusahaan China hanya menjadi pemain di pasar domestik dalam perlombaan AI tinggi mungkin sedang berakhir.

Ekspansi global teknologi AI China, yang telah lama diantisipasi dan diperingatkan oleh banyak pihak, kini tampaknya benar-benar dimulai dari Semenanjung Korea.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |