Kepritoday.com – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad bersama Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun pada Kamis, 4 September 2025. Peninjauan dilakukan di dua sekolah, yaitu SD Negeri 013 Karimun (Jalan Teluk Air Nomor 02) dan SMA Negeri 1 Karimun (Jalan Raja Oesman Kapling), serta Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Ruko Nikolia, Jalan Oesman Kapling. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai pelaksanaan program ini di Kepri.
Kunjungan dan Tujuan Program MBG
Rombongan gubernur, yang didampingi sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Kepri dan Bupati Karimun Iskandarsyah, berdialog langsung dengan siswa penerima manfaat di SMAN 1 Karimun. Gubernur Ansar menegaskan bahwa Program MBG merupakan wujud komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sejak dini.
“Program Makan Bergizi Gratis ini bukan sekadar memenuhi kebutuhan pangan anak-anak kita, tetapi juga investasi masa depan. Anak-anak yang sehat dan kuat akan menjadi generasi emas yang mampu membawa Kepri lebih maju,” ujar Ansar.
Wakil Gubernur Nyanyang menambahkan bahwa program ini juga bertujuan menumbuhkan rasa kebersamaan dan kepedulian. “Dengan adanya dapur pelayanan gizi di setiap daerah, masyarakat ikut berpartisipasi menjaga kualitas makanan. Ini bukan hanya soal memberi makan, tetapi juga membangun budaya sehat di lingkungan keluarga dan sekolah,” katanya.
Target Penerima Manfaat di Kabupaten Karimun
Program MBG di Kabupaten Karimun menargetkan 60.980 penerima manfaat melalui 32 SPPG yang tersebar di 286 sekolah. Rincian penerima manfaat dari kalangan pelajar meliputi:
- PAUD: 164 sekolah, 5.513 siswa
- PKBM: 14 pusat, 1.058 siswa
- SD: 152 sekolah, 28.980 siswa
- SMP: 64 sekolah, 13.344 siswa
- SMA: 27 sekolah, 8.450 siswa
- SMK: 9 sekolah, 3.235 siswa
- SLB: 5 sekolah, 400 siswa
Selain pelajar, program ini juga menyasar 13.610 penerima manfaat tambahan, yaitu:
- Ibu hamil: 1.644 orang
- Ibu menyusui: 474 orang
- Balita non-PAUD: 11.492 anak
Skala Provinsi Kepri
Secara keseluruhan, Program MBG di Provinsi Kepri menargetkan 516.149 penerima manfaat melalui 253 SPPG yang tersebar di 3.354 sekolah di seluruh kabupaten/kota. Program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian, dengan porsi makan pagi menyumbang 20-25% dan makan siang 30-35% kebutuhan gizi harian.
Manfaat dan Harapan Program
Gubernur Ansar menekankan bahwa MBG bertujuan untuk:
- Menurunkan angka stunting melalui pemenuhan gizi yang memadai.
- Meningkatkan kualitas pendidikan dengan mendukung konsentrasi dan kehadiran siswa.
- Menguatkan ketahanan pangan daerah dengan melibatkan petani, nelayan, dan UMKM lokal dalam rantai pasok.
Ansar berharap program ini berjalan konsisten dan terukur, dengan pengawasan ketat untuk memastikan kualitas makanan dan distribusi yang tepat sasaran. Sementara itu, Wagub Nyanyang menyoroti dampak sosial program ini, seperti membangun budaya hidup sehat dan kolaborasi masyarakat.
Tantangan dan Dukungan
Pelaksanaan MBG di Kepri melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, koperasi, dan pihak swasta, untuk memastikan kelancaran distribusi. Dapur SPPG di Karimun, seperti yang dikunjungi di Ruko Nikolia, diawasi oleh kepala SPPG yang bekerja sama dengan ahli gizi untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan.
Namun, tantangan seperti kasus keracunan massal yang dilaporkan di beberapa daerah (meski tidak disebutkan di Kepri) menunjukkan perlunya pengawasan ketat. Badan Gizi Nasional (BGN) berkomitmen untuk melakukan evaluasi rutin dan memperkuat mekanisme akuntabilitas, seperti kanal aduan publik yang terintegrasi di situs resmi www.bgn.go.id.
Kesimpulan
Program Makan Bergizi Gratis di Kepulauan Riau, khususnya di Kabupaten Karimun, menunjukkan langkah nyata pemerintah dalam mendukung kesehatan, pendidikan, dan ketahanan pangan. Dengan target menjangkau lebih dari 60 ribu penerima di Karimun dan lebih dari setengah juta di seluruh Kepri pada 2025, program ini menjadi pilar penting menuju visi Indonesia Emas 2045. Kunjungan Gubernur Ansar dan Wagub Nyanyang mencerminkan komitmen untuk memastikan implementasi MBG berjalan optimal, dengan harapan menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.