TechDaily.id – Tahun segera berganti. Google Doodle ikut merayakan malam pergantian tahun melalui ilustrasi di muka utama halaman pencarian mereka.
Ilustrasi Google Doodle hari ini mengajak pengguna internet untuk hitung mundur pergantian tahun. Di bagian tengah kalimat Google, kamu bakal melihat O yang disulap seperti jam yang ingin menunjukkan pukul 12.00.
Google juga membuat Doodlenya agak gelap dengan kerlipan bintang-bintang di sisinya. Perusahaan asal Mountain View ini juga menyelipkan pesan khusus melalui Doodle tersebut.
“Keluarkan semangat Anda dan tuntaskan resolusi Anda — Doodle hari ini merayakan Malam Tahun Baru! Semoga tahun baru ini penuh dengan peluang — seperti Doodle hari ini! Mari hitung mundurnya,” bunyi Google dalam keterangan Doodlenya.
Google Doodle: Menghormati Tokoh dan Momen Bersejarah di Halaman Utama
Google Doodle adalah fitur menarik dari mesin pencari Google yang secara visual memodifikasi logo tradisionalnya untuk memperingati hari-hari istimewa, mengenang tokoh-tokoh terkenal, atau mengangkat isu penting. Doodle ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1998 sebagai cara unik untuk memberikan penghormatan kepada peristiwa dan budaya di seluruh dunia. Sejak saat itu, Doodle telah berkembang menjadi salah satu elemen ikonik Google yang paling dinanti-nantikan oleh pengguna.
Sejarah Awal Google Doodle
Konsep Google Doodle pertama kali muncul pada tahun 1998 ketika para pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, ingin memberi tahu pengguna bahwa mereka sedang menghadiri festival Burning Man di Nevada, Amerika Serikat. Mereka mengganti logo Google dengan menambahkan gambar orang-orangan Burning Man di belakang huruf kedua “O” dalam kata “Google.” Meskipun sederhana, langkah ini menjadi awal dari tradisi Doodle.
Pada tahun 2000, Google merekrut Dennis Hwang, seorang magang desain grafis, untuk membuat Doodle dalam rangka merayakan Hari Bastille. Karya Hwang mendapatkan respon positif, dan dia kemudian diangkat menjadi “Doodler” resmi Google. Sejak saat itu, Google mulai membuat Doodle secara reguler untuk berbagai perayaan di seluruh dunia.
Ragam Tema Google Doodle
Google Doodle mencakup berbagai tema, mulai dari peringatan hari nasional hingga penghormatan kepada tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi besar di bidang mereka masing-masing. Beberapa kategori utama Doodle meliputi:
- Peringatan Hari Nasional dan Internasional Doodle sering digunakan untuk merayakan hari nasional suatu negara, seperti Hari Kemerdekaan, Hari Guru, atau perayaan tradisional seperti Diwali, Tahun Baru Imlek, dan Hari Natal. Doodle ini dirancang untuk mencerminkan budaya dan tradisi lokal, menjadikannya relevan bagi masyarakat setempat.
- Penghormatan kepada Tokoh Bersejarah Banyak Doodle didedikasikan untuk tokoh-tokoh penting, baik dari dunia seni, sains, sastra, maupun politik. Misalnya, Doodle telah menghormati Albert Einstein, Mahatma Gandhi, Jane Austen, hingga Raden Ajeng Kartini dari Indonesia. Doodle ini sering disertai informasi singkat tentang pencapaian tokoh tersebut.
- Peringatan Peristiwa Bersejarah Selain tokoh, Doodle juga sering memperingati peristiwa penting dalam sejarah, seperti pendaratan manusia pertama di bulan, penemuan teori gravitasi, atau revolusi teknologi tertentu.
- Isu Sosial dan Lingkungan Google juga menggunakan Doodle untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu global seperti perubahan iklim, konservasi satwa liar, atau pentingnya pendidikan perempuan. Doodle semacam ini dirancang untuk menginspirasi tindakan positif di kalangan pengguna.
Proses Kreatif di Balik Google Doodle
Pembuatan Google Doodle melibatkan tim desainer, seniman, dan insinyur kreatif yang disebut “Doodlers.” Prosesnya dimulai dengan brainstorming untuk menentukan tema dan konsep. Setelah ide disepakati, tim mulai membuat sketsa awal dan mengembangkan animasi atau elemen interaktif jika diperlukan.
Setiap Doodle dirancang dengan mempertimbangkan audiens global dan nilai budaya yang ingin disampaikan. Dalam beberapa kasus, Google juga melibatkan seniman lokal untuk memastikan keaslian dan relevansi Doodle dengan budaya setempat.
Doodle Interaktif dan Mini-Games
Salah satu inovasi yang membuat Google Doodle semakin menarik adalah elemen interaktif dan mini-games. Misalnya, pada tahun 2010, Google merilis Doodle berupa permainan Pac-Man untuk merayakan ulang tahun ke-30 game tersebut. Pengguna dapat memainkan Pac-Man langsung di halaman utama Google. Sejak itu, banyak Doodle lainnya yang menghadirkan pengalaman serupa, seperti permainan kriket, coding untuk anak-anak, dan simulasi musik interaktif.
Pengaruh Google Doodle di Indonesia
Google Doodle juga sering menyoroti budaya dan sejarah Indonesia. Beberapa Doodle yang pernah dirilis untuk audiens Indonesia meliputi:
- Hari Kemerdekaan Indonesia: Setiap 17 Agustus, Google Doodle selalu menghadirkan desain yang mencerminkan semangat Hari Kemerdekaan dengan elemen khas seperti bendera merah putih, lomba rakyat, atau simbol nasional lainnya.
- Raden Ajeng Kartini: Untuk memperingati Hari Kartini pada 21 April, Google pernah merilis Doodle yang menggambarkan Kartini sebagai pelopor emansipasi perempuan di Indonesia.
- Wayang Kulit: Salah satu Doodle yang unik adalah penghormatan kepada seni tradisional wayang kulit, yang menggambarkan keindahan budaya Indonesia.
Dampak dan Popularitas
Google Doodle telah menjadi cara yang efektif untuk menyebarkan pengetahuan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berbagai topik. Dengan lebih dari 4.000 Doodle yang telah dirilis sejak awal, fitur ini tidak hanya menjadi sarana hiburan tetapi juga edukasi. Banyak pengguna yang mengaku mempelajari sesuatu yang baru setiap kali melihat Doodle.
Selain itu, Doodle sering menjadi viral di media sosial, dengan pengguna membagikan desain favorit mereka dan membahas maknanya. Ini menunjukkan bagaimana seni digital dapat menjadi alat komunikasi yang kuat dalam era modern.