Festival Moon Cake 2025 Tanjungpinang

1 month ago 24

Kepritoday.com Festival Moon Cake 2025 di Tanjungpinang menghadirkan semarak kebersamaan yang memukau. Ribuan masyarakat memadati Jalan Merdeka untuk merayakan budaya Tionghoa yang kaya, sekaligus mempererat tali persaudaraan. Kamu bisa membayangkan betapa meriahnya suasana saat lampion bercahaya dan atraksi barongsai memenuhi malam!

Acara ini bukan sekadar perayaan budaya, tetapi juga wujud nyata harmoni di Kepulauan Riau. Masyarakat dari berbagai latar belakang suku dan agama berkumpul, menikmati bazaar UMKM, pertunjukan seni, hingga kuliner khas. Kehadiran Gubernur Ansar Ahmad dan pejabat lainnya menambah semangat acara ini.

Festival Budaya yang Meriah

Pagi hari di Festival Moon Cake 2025 dimulai dengan Bazaar UMKM yang menampilkan produk lokal unggulan. Kamu bisa menemukan beragam kerajinan tangan hingga makanan khas yang menggugah selera. Bazaar ini menjadi ajang bagi pelaku usaha kecil untuk memamerkan kreativitas mereka.

Sore menjelang malam, Festival Lampion mencuri perhatian dengan cahaya warna-warni yang menghiasi langit Tanjungpinang. Anak-anak hingga orang dewasa tampak antusias mengikuti prosesi lampion yang penuh makna. Suasana semakin hidup dengan kehadiran ribuan warga yang ikut berpartisipasi.

Malam hari menjadi puncak kemeriahan dengan penampilan seni yang memukau. Nyanyian lagu Tionghoa, tarian tradisional, serta atraksi drum dan barongsai membuat semua orang terpukau. Kamu pasti bisa merasakan getaran semangat saat barongsai meliuk dengan lincah di tengah sorak sorai penonton.

Kebersamaan dalam Keberagaman

Gubernur Ansar Ahmad menegaskan bahwa kebersamaan adalah kekuatan utama Kepulauan Riau. Ia mengapresiasi antusiasme masyarakat dari berbagai latar belakang yang hadir dalam festival ini. Menurutnya, acara ini mencerminkan solidaritas yang harus terus dijaga.

Ketua PSMTI Tanjungpinang dan Bintan, Djony Janto, juga menyoroti pentingnya persaudaraan. Ia menyebut festival ini sebagai bukti bahwa Tanjungpinang adalah rumah bagi semua etnis. Kamu bisa melihat sendiri bagaimana masyarakat saling mendukung dalam suasana penuh kehangatan.

Acara ini juga dihadiri oleh pejabat seperti Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura dan Ketua TP-PKK Kepri Dewi Kumalasari Ansar. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap pelestarian budaya dan kebersamaan. Festival ini menjadi momentum untuk memperkuat hubungan antarwarga.

Kepulauan Riau dikenal sebagai provinsi yang majemuk, namun selalu harmonis. Ansar menekankan agar masyarakat terus menjaga persatuan, tanpa memandang perbedaan suku atau agama. Kamu bisa membayangkan betapa indahnya jika semangat ini terus terjaga di setiap perayaan budaya.

Tabel Perbandingan Kegiatan Festival

KegiatanDeskripsi
Bazaar UMKM Menampilkan produk lokal seperti kerajinan tangan, makanan, dan suvenir khas.
Festival Lampion Prosesi lampion warna-warni yang menerangi malam, melibatkan ribuan warga.
Penampilan Seni Nyanyian Tionghoa, tarian tradisional, serta atraksi drum dan barongsai.

Festival Moon Cake 2025 tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak kamu untuk menghargai keberagaman budaya. Acara ini menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang mempererat persatuan. Kamu bisa merasakan energi positif dari setiap sudut perayaan, mulai dari aroma kuliner hingga irama musik tradisional.

Keberhasilan acara ini juga berkat kerja sama antara pemerintah, komunitas Tionghoa, dan masyarakat umum. Semangat kolaborasi ini patut menjadi inspirasi bagi daerah lain. Kamu mungkin ingin ikut serta di tahun depan untuk merasakan sendiri kehangatan kebersamaan ini.

Festival seperti ini mengingatkan kita bahwa budaya adalah jembatan yang menyatukan hati. Dengan menjaga harmoni, Kepulauan Riau terus menjadi contoh nyata kehidupan berdampingan yang damai. Ayo, bayangkan dirimu berada di tengah keramaian, menikmati setiap momen penuh makna di Festival Moon Cake berikutnya!

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |