4 days ago
8
Selular.id – Samsung dikabarkan akan membawa kembali prosesor Exynos untuk seri Galaxy S26 yang akan datang. Namun, tidak semua model akan mendapatkan chipset buatan dalam negeri tersebut.
Berdasarkan laporan terbaru, hanya Galaxy S26 dan Galaxy S26 Edge yang akan ditenagai oleh Exynos 2600, sementara Galaxy S26 Ultra tetap menggunakan Snapdragon 8 Elite Gen 2 dari Qualcomm.
Strategi ini mengingatkan pada pendekatan sebelumnya yang diterapkan Samsung, di mana mereka membedakan prosesor berdasarkan model dan wilayah.
Pasar Amerika Serikat dan Korea Selatan akan menerima semua varian Galaxy S26 dengan Snapdragon, sementara wilayah Eropa dan beberapa region lain akan mendapatkan versi Exynos.
Keberhasilan Samsung dalam menyempurnakan prosesor Exynos 2600 dengan teknologi 2 nm menjadi faktor utama keputusan ini.
Dibandingkan dengan Snapdragon 8 Elite Gen 2 yang masih menggunakan proses 3 nm, Exynos 2600 diyakini memiliki efisiensi dan performa yang lebih baik.
Hal ini terlihat dari skor benchmark yang beredar secara online, di mana Exynos 2600 menunjukkan performa yang lebih unggul dibandingkan Snapdragon 8 Elite yang digunakan di seri Galaxy S25.
Meski demikian, Snapdragon 8 Elite Gen 2 tetap menjadi pilihan untuk pengguna yang mengutamakan performa tertinggi. Chipset ini disebut-sebut sangat powerful, meski dibuat dengan proses 3 nm. Untuk memastikan mendapatkan Snapdragon, konsumen disarankan memilih Galaxy S26 Ultra, yang akan menggunakan chip Qualcomm di semua wilayah.
Kembalinya Exynos ke jajaran flagship Samsung ini dinilai sebagai kabar baik, terutama bagi mereka yang telah menantikan kehadiran chipset buatan Samsung yang mampu bersaing dengan produk-produk terbaik di pasar. Eksperimen Samsung dengan proses manufaktur 2 nm pada Exynos 2600 juga menjadi langkah penting dalam persaingan teknologi chipset global.
Perbedaan performa antara Exynos dan Snapdragon bukan hal baru. Sebelumnya, Exynos 2400 sempat dikabarkan kalah jauh dibandingkan Snapdragon 8 Gen 2. Namun, dengan peningkatan signifikan pada Exynos 2600, Samsung berharap dapat menutup celah tersebut dan bahkan unggul dalam beberapa aspek.
Selain itu, isu panas yang sering dikaitkan dengan chipset Exynos juga diantisipasi akan teratasi dengan proses manufaktur 2 nm. Sebuah laporan sebelumnya menyebutkan bahwa Exynos 2600 bakal atasi masalah panas chip Samsung, yang selama ini menjadi keluhan sejumlah pengguna.
Keputusan Samsung untuk kembali menggunakan Exynos juga dapat memengaruhi harga jual perangkat. Seperti dilaporkan sebelumnya, harga iPhone dan Galaxy diprediksi naik tahun depan akibat kenaikan biaya produksi chip. Dengan menggunakan Exynos di sebagian model, Samsung mungkin dapat mengontrol harga dengan lebih baik.
Keberhasilan Exynos 2600 tidak hanya penting bagi Samsung secara internal, tetapi juga bagi industri secara keseluruhan. Jika chipset ini terbukti sukses, Samsung dapat membuka peluang untuk bersaing lebih ketat dengan Qualcomm dan Apple dalam laga chipset mobile.
Dengan persaingan yang semakin ketat, konsumen akhirnya yang diuntungkan dengan adanya pilihan yang lebih beragam serta inovasi yang terus didorong oleh kompetisi antar vendor.
