Selular.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan memimpin KTT mata uang kripto pertama di Gedung Putih Jumat (7/3/2025) depan. Hal ini semakin mengukuhkan dukungannya terhadap industri ini.
Trump akan memberikan sambutan pada pertemuan tersebut yang “akan dihadiri oleh para pendiri, CEO, dan investor terkemuka dari industri kripto, serta anggota Kelompok Kerja Presiden untuk Aset Digital,” kata Gedung Putih dalam pernyataan, Jumat (28/2/2025) malam.
Menurut pernyataan tersebut, KTT ini akan dipimpin oleh pemodal ventura dan kepala kripto Gedung Putih David Sacks, dan juga akan dikelola oleh direktur eksekutif kelompok kerja Bo Hines.
Tak lama setelah menjabat, Trump menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk kelompok kerja dari lembaga-lembaga utama yang akan memberi nasihat kepada Gedung Putih tentang kebijakan aset digital dan mengevaluasi pembentukan persediaan.
Kelompok kerja ini meliputi Departemen Keuangan dan Departemen Kehakiman, serta Komisi Sekuritas & Bursa dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas.
Baca juga: Sejumlah Negara Sudah Terbitkan CBDC, Kripto Jadi Alat Pembayaran
Selama kampanye 2024, Trump, yang pernah mencemooh kripto sebagai “penipuan,” berjanji akan menyederhanakan regulasi, memilih tokoh-tokoh yang bersahabat untuk mengawasi sektor ini, mendukung kerangka kerja stablecoin, dan membangun tempat persediaan Bitcoin.
Setelah Trump memenangkan Pilpres 2024 lalu, industri ini menyumbangkan jutaan dolar kepada komite pelantikannya.
Meski Trump belum memenuhi semua janjinya, kebijakan pemerintahannya dan KTT ini sendiri menandai perubahan tajam dari pendekatan regulasi ketat pemerintahan Joe Biden setelah kegagalan bursa aset digital FTX dan skandal lainnya.
Trump bahkan telah terjun ke dalam bisnis mata uang kripto sendiri, memperkenalkan memecoin sesaat sebelum ia kembali menjabat dan mendukung proyek yang melibatkan putra-putranya yang disebut World Liberty Financial.
“Pemerintah berkomitmen untuk menyediakan kerangka kerja regulasi yang jelas, memungkinkan inovasi, dan melindungi kebebasan ekonomi,” beber Gedung Putih dalam pernyataannya.
Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News