Kepritoday.com – Kamera aksi menjadi alat wajib bagi petualang dan kreator konten. Bayangkan merekam petualangan seru kamu dengan kualitas terbaik, tapi mana yang lebih unggul: DJI Action 5 Pro atau Insta360 GO 3S? Perbandingan ini mengungkap keunggulan, kekurangan, hingga detail fatal yang bisa mengubah keputusan pembelian kamu.
Desain Inovatif dan Ketahanan
DJI Action 5 Pro hadir dengan desain kamera aksi klasik. Sistem pemasangan magnetisnya menggunakan magnet neodymium N52 yang kuat. Kamera ini terbukti kokoh, tetap terpasang saat diuji pada mobil balap dengan kecepatan 120 mph. Bayangkan merekam aksi ekstrem tanpa khawatir kamera terlepas.
Insta360 GO 3S, sebaliknya, menawarkan desain ultra-kompak, lebih kecil dari kue Oreo dan hanya seberat 51 gram. Materialnya menggunakan paduan aluminium kelas kedirgantaraan, tahan banting bahkan setelah dijatuhkan dari ketinggian 10 kaki ke beton. Desain aerodinamisnya juga mengurangi hambatan angin hingga 12% dibandingkan DJI, cocok untuk pengendara motor atau sepeda.
Namun, desain persegi panjang DJI sedikit kurang nyaman untuk perjalanan panjang karena hambatan angin. Insta360 unggul dalam portabilitas dan ketahanan fisik. Pilih sesuai kebutuhan: apakah kamu ingin kamera ringkas atau yang lebih tradisional?
Kualitas Video dan Audio
Kedua kamera merekam 4K pada 120 fps, tapi sensornya berbeda. DJI menggunakan sensor 1/1.3 inci yang menghasilkan warna cerah dengan 10-bit DLOG M, menangkap 1,07 miliar warna, ideal untuk konten Instagram. Namun, saat diedit, rekaman DJI menunjukkan banding di langit. Insta360 GO 3S dengan sensor Sony Starvis 2 menawarkan rentang dinamis 2,3 stop lebih luas, menghasilkan video sinematik setelah pengeditan.
Dalam kondisi minim cahaya, DJI unggul dengan algoritma Nightcore berbasis AI, membuat rekaman malam tampak seperti senja. Bayangkan merekam petualangan malam dengan detail luar biasa. Insta360 lebih cocok untuk pasca-produksi profesional.
Untuk audio, DJI memiliki tiga mikrofon dengan teknologi beam forming, menghasilkan suara jernih bahkan saat berkendara 60 mph. Insta360 bekerja sama dengan Rode, mendukung koneksi AirPods Pro untuk perekaman nirkabel berkualitas tinggi. Pilih DJI untuk audio langsung, atau Insta360 untuk fleksibilitas nirkabel.
Stabilisasi dan Perangkat Lunak
Stabilisasi DJI Rock Steady 3.0 Plus menjaga garis horizontal tetap rata dengan giroskop enam sumbu. Cocok untuk perekaman stabil saat bergerak cepat. Insta360 Flow State menggunakan AI prediktif, mengantisipasi gerakan seperti pendaratan saat melompat, menghasilkan rekaman mulus seperti karya profesional. Uji coba pada anak berlari menunjukkan Insta360 lebih minim jitter dibandingkan DJI.
Aplikasi DJI Mimo menawarkan kontrol manual mendetail, ideal untuk pengguna berpengalaman. Sebaliknya, aplikasi Insta360 mengedit video secara otomatis dalam 34 detik, lengkap dengan musik dan transisi. Fitur invisible selfie stick Insta360 membuat rekaman tampak seperti diambil drone, menambah kesan futuristik. Bayangkan mengunggah video epik tanpa perlu keahlian editing.
Namun, DJI mendukung custom LUT, memudahkan profesional menghemat waktu. Pilih sesuai gaya: kontrol penuh dengan DJI atau kemudahan AI dengan Insta360.
Baterai dan Kekurangan
Kekurangan fatal DJI Action 5 Pro adalah overheating setelah 23 menit merekam 4K 120 fps, turun ke 30 fps. Ini merugikan untuk olahraga aksi yang butuh frame rate tinggi. Baterainya (1.950 mAh) tahan 150 menit pada 1080p, tapi pengisiannya lambat, butuh 47 menit untuk 80%.
Insta360 GO 3S memiliki baterai kecil (310 mAh), tapi dengan Action Pod mendukung 140 menit perekaman intermiten tanpa overheating. Pengisiannya cepat, mencapai 80% dalam 11 menit. Cocok untuk klip pendek media sosial. Bayangkan merekam momen spontan tanpa khawatir panas berlebih.
Harga dan Aksesori
DJI Action 5 Pro dijual Rp6,8 juta (kurs Rp15.900 per USD), dengan total Rp9 juta termasuk aksesori seperti pelindung lensa (Rp460 ribu), baterai ekstra (Rp940 ribu), dan kit magnetis (Rp780 ribu). Insta360 GO 3S mulai dari Rp6,3 juta, dengan total Rp6,8 juta termasuk pelindung lensa, Action Pod, dan pivot stand (Rp460 ribu).
Insta360 sering mengadakan flash sale setiap 23 hari dengan diskon 15% via buletin. Program tukar tambah mereka memberikan potongan Rp800 ribu untuk kamera lama. DJI kemungkinan menawarkan diskon Rp1,1 juta saat Black Friday. Insta360 juga menyiapkan creator bundle Rp5,5 juta dengan lima aksesori, menjadikannya opsi hemat.
| Harga Dasar | Rp6,8 juta | Rp6,3 juta |
| Total dengan Aksesori | Rp9 juta | Rp6,8 juta |
| Berat | Tidak disebutkan (standar) | 51 gram |
| Baterai | 1.950 mAh (150 menit 1080p) | 310 mAh + Action Pod (140 menit) |
| Pengisian (80%) | 47 menit | 11 menit |
| Sensor | 1/1.3 inci | Sony Starvis 2 |
| Stabilisasi | Rock Steady 3.0 Plus | Flow State (AI prediktif) |
| Audio | Tiga mikrofon, beam forming | Rode, koneksi AirPods Pro |
Kesimpulan
DJI Action 5 Pro cocok untuk profesional yang butuh color grading mendalam dan perekaman panjang pada frame rate rendah. Insta360 GO 3S unggul untuk kreator media sosial yang menginginkan kemudahan, stabilisasi superior, dan fitur inovatif seperti invisible selfie stick. Kombinasi keduanya ideal: gunakan Insta360 untuk momen spontan dan DJI untuk sesi terencana.
Pikirkan kebutuhan kamu. Jika petualangan spontan dan konten cepat adalah gaya kamu, Insta360 GO 3S adalah pilihan cerdas. Untuk proyek serius dengan peralatan DJI, Action 5 Pro tak tertandingi. Jangan buru-buru beli sebelum menimbang keunggulan ini.

1 month ago
25

















































