Canggih! Smart Robot Bantu Astronot di Stasiun Luar Angkasa China Tiangong

2 weeks ago 11

TechDaily.id – Para astronot di stasiun luar angkasa Tiangong China telah mendapatkan bantuan dari sebuah robot cerdas. Apa fungsinya?

Cai Xuzhe, Song Lingdong, dan Wang Haoze — kru misi Shenzhou 19 saat ini di atas Tiangong — telah bekerja bersama sebuah robot bernama Xiao Hang (“Ruang Angkasa Kecil”) menggunakan perangkat lunak interaksi kolaboratif manusia-robot.

Perangkat lunak tersebut memungkinkan mereka untuk melakukan berbagai eksperimen yang terkait dengan hubungan spasial manusia-robot, karakterisasi perilaku robot, dan teknologi interaksi multimoda.

Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk membantu meningkatkan efisiensi misi dengan mendorong interaksi yang lebih efektif antara astronot dan sistem robotik, menurut China Central Television (CCTV), sebagaimana dikutip dari Space.

Xiao Hang dapat terlihat bergerak dan mengarahkan dirinya dalam gravitasi mikro dan mampu berbaris serta mengambil foto sesuai perintah. Namun, mungkin ada peran yang lebih besar untuk dijalani di masa mendatang.

“Di masa mendatang, stasiun ini juga akan dapat menjalankan berbagai fungsi seperti inspeksi di kabin dan pengelolaan sumber daya melalui peningkatan,” kata Wang Haoze, teknisi penerbangan luar angkasa wanita pertama Tiongkok, dalam pesan ucapan selamat Tahun Baru, Global Times melaporkan.

Sementara itu, kru disibukkan dengan berbagai eksperimen. Mereka baru-baru ini menyelesaikan tugas-tugas termasuk mengumpulkan lalat buah, mengosongkan wadah kultur, dan mengatur sampel.

Para astronot juga melakukan serangkaian pengukuran gerakan terperinci yang difokuskan pada penggunaan perangkat pengukuran gerakan presisi dan perangkat lunak eksperimental. Tujuannya adalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang perubahan dalam kontrol motorik halus dan mekanisme pembelajaran adaptif astronot selama misi luar angkasa jangka panjang.

Awak Shenzhou 19 diluncurkan ke stasiun luar angkasa Tiangong pada 29 Oktober, memulai misi selama enam bulan. Para astronot melakukan aktivitas ekstravehicular pertama mereka, atau spacewalk, pada 18 Desember.

China menyelesaikan pembangunan Tiangong pada tahun 2022. Negara tersebut bermaksud untuk menjaga pos terdepan orbital, yang kira-kira 20% lebih besar dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, ditempati secara permanen dan beroperasi setidaknya selama 10 tahun. China juga ingin memperluas fasilitas tiga modul dengan modul tambahan.

China terus menunjukkan ambisinya dalam eksplorasi luar angkasa dengan mengoperasikan sepenuhnya stasiun luar angkasanya, Tiangong, yang kini menjadi salah satu pusat perhatian dalam perlombaan ruang angkasa modern. Dengan desain futuristik dan teknologi canggih, Tiangong telah menjadi simbol kebangkitan China sebagai salah satu kekuatan besar di bidang antariksa.

Pencapaian Gemilang Tiangong

Stasiun luar angkasa Tiangong, yang berarti “Istana Surgawi” dalam bahasa Mandarin, mulai dibangun pada tahun 2021 dan selesai pada tahun 2023. Proyek ini melibatkan tiga modul utama: modul inti Tianhe, serta dua modul laboratorium, Wentian dan Mengtian. Dengan total massa sekitar 66 ton, Tiangong dirancang untuk menjadi tempat tinggal dan penelitian bagi para astronot dalam jangka panjang.

Fasilitas ini dapat menampung hingga enam astronot sekaligus, termasuk astronot tamu dari negara lain. Tiangong dilengkapi dengan teknologi komunikasi mutakhir, sistem pendukung kehidupan yang canggih, serta berbagai peralatan ilmiah untuk eksperimen dalam gravitasi mikro.

Misi dan Tujuan Tiangong

Stasiun Tiangong memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:

  1. Penelitian Ilmiah: Tiangong menjadi platform untuk eksperimen biologi, fisika, dan material sains dalam kondisi gravitasi mikro. Penelitian ini bertujuan untuk memperluas pemahaman manusia tentang alam semesta dan membuka peluang inovasi teknologi baru.
  2. Kerja Sama Internasional: China membuka pintu bagi ilmuwan dan astronot dari berbagai negara untuk bergabung dalam misi di Tiangong. Langkah ini menunjukkan komitmen China untuk berkontribusi pada komunitas internasional.
  3. Pengembangan Teknologi: Stasiun ini menjadi laboratorium untuk menguji teknologi baru yang mendukung eksplorasi jangka panjang, seperti misi ke Bulan dan Mars.

Keunggulan Teknologi Tiangong

Dibandingkan dengan stasiun luar angkasa lainnya, seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Tiangong memiliki beberapa keunggulan teknologi. Salah satunya adalah sistem tenaga surya yang lebih efisien, yang mampu menghasilkan energi cukup untuk mendukung berbagai aktivitas di stasiun.

Selain itu, Tiangong dilengkapi dengan sistem robotika canggih untuk membantu perawatan dan operasi di luar stasiun. Robot-robot ini memungkinkan misi berjalan lebih efisien, bahkan di lingkungan yang berisiko tinggi bagi astronot.

Dampak Geopolitik

Keberhasilan China dalam membangun Tiangong tidak hanya berdampak pada ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga pada geopolitik. Sebagai negara yang berhasil mengoperasikan stasiun luar angkasanya sendiri, China kini memiliki posisi yang semakin kuat dalam komunitas internasional.

Amerika Serikat dan sekutunya, yang sebelumnya mendominasi eksplorasi luar angkasa melalui ISS, kini menghadapi kompetisi yang lebih ketat. Sementara itu, banyak negara berkembang melihat China sebagai mitra potensial untuk kolaborasi di bidang antariksa.

Kerja Sama dengan Negara Lain

China telah menandatangani berbagai perjanjian kerja sama dengan negara-negara di Asia, Afrika, dan Eropa untuk berpartisipasi dalam program Tiangong. Beberapa negara, seperti Pakistan, telah mengirimkan astronotnya untuk menjalani pelatihan di China.

Tidak hanya itu, program ini juga membuka peluang bagi universitas dan lembaga penelitian untuk mengirimkan eksperimen mereka ke stasiun Tiangong. Pendekatan ini memperkuat hubungan diplomatik China dengan banyak negara.

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun telah mencapai banyak kemajuan, China masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah bagaimana menjaga keberlanjutan operasional stasiun dalam jangka panjang. Biaya tinggi untuk pemeliharaan dan peluncuran kargo menjadi salah satu faktor utama.

Selain itu, China juga perlu mengatasi kekhawatiran dari beberapa negara yang melihat ambisi luar angkasanya sebagai ancaman. Untuk mengatasi ini, China terus menekankan bahwa eksplorasi luar angkasanya bersifat damai dan bertujuan untuk kesejahteraan umat manusia.

fenomena astronomi di minggu kedua november

Masa Depan Eksplorasi Luar Angkasa

Tiangong adalah bagian dari visi jangka panjang China untuk eksplorasi luar angkasa. Dalam beberapa dekade mendatang, China berencana untuk meluncurkan misi ke Bulan untuk mendirikan pangkalan permanen serta mengirimkan misi berawak ke Mars.

Dengan kemajuan teknologi yang pesat dan dukungan penuh dari pemerintah, China diperkirakan akan menjadi salah satu pemimpin dalam eksplorasi luar angkasa di masa depan.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |