Bupati Deiyai Gelontorkan Rp 1,76 Miliar untuk Lahan TPS Sementara dan Lahan Sekretariat Sopir Mee Yoka

8 hours ago 2

Deiyai, 23 Oktober 2025 – Pemerintah Kabupaten Deiyai di bawah kepemimpinan Bupati Deiyai kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Pada Kamis (23/10/2025), Bupati Deiyai secara resmi melakukan pembayaran tunai sebesar Rp 1,76 miliar untuk peminjaman dua lahan strategis di Distrik Tigi.

Dua aset yang dimaksud yaitu lahan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara di Kampung Yaba 1 seluas 2.054 meter persegi dengan nilai Rp 1,5 miliar, serta lahan untuk Sekretariat Komunitas Sopir Mee Yoka di Kampung Waghete II senilai Rp 260 juta.

(Bupati Deiyai Gelontorkan Rp 1,76 Miliar untuk Lahan TPS Sementara dan Lahan Sekretariat Sopir Mee Yoka)

Pembayaran ini disaksikan oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Kepala BPKAD, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Bank Papua, perwakilan TNI-Polri, Kepala Distrik Tigi, Kepala Kampung, dewan adat, dan tokoh masyarakat.

Dukung Komunitas Sopir dan Ekonomi Lokal

Bupati Deiyai menegaskan bahwa inisiatif pembelian sekretariat untuk komunitas Sopir Mee Yoka bertujuan untuk mendukung perekonomian lokal serta memberdayakan pemuda di sektor transportasi dan otomotif.

“Mereka ini membantu kita. Jadi, saya berencana mereka ini punya satu tempat, yaitu sekretariat, dan berharap mereka nanti bisa membangun bengkel,” ujar Bupati.

Ia menambahkan, dengan adanya sekretariat dan bengkel, para sopir, kondektur, serta pemuda berpengalaman di bidang otomotif dapat menjadikannya sebagai pusat kegiatan dan pengembangan usaha.

“Kalau komunitas sopir ini punya kantor dan bengkel sendiri, nanti bisa dikelola secara mandiri. Rencananya seperti itu,” tambahnya.

Bupati juga menekankan pentingnya peran sopir lokal dalam memajukan daerah, terutama seiring pembangunan infrastruktur jalan yang semakin membuka akses antar kampung di Deiyai.

“Sudah cukup zaman kita jalan kaki. Sekarang saya buka jalan ke mana-mana supaya masyarakat sopir-sopir bisa besar dan sejahtera,” tegasnya.

Solusi Persampahan: Fokus pada TPS Sementara dan Lahan Permanen

Terkait pengadaan lahan TPS sementara di Yaba 1, Bupati menjelaskan langkah ini sebagai solusi sementara untuk mengatasi permasalahan sampah di kawasan Waghete yang sudah terlalu padat.

“Hari ini kita membeli aset Pemda untuk tempat sampah dan komunitas sopir. TPS di sini sudah penuh, jadi kita butuh tempat baru,” jelasnya.

Bupati juga mengimbau masyarakat di distrik lain seperti Tigi Barat, Tigi Timur, Tigi Utara, dan Tigi Selatan yang bersedia melepaskan lahan untuk TPS sementara agar melapor ke Dinas Lingkungan Hidup, dengan syarat kesepakatan dilakukan secara bersama oleh masyarakat kampung.

Lebih lanjut, Pemda berencana mencari lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) permanen yang letaknya jauh dari pemukiman warga.

“Kalau ada yang mau lepas lahan jauh dari rumah warga, tolong informasikan ke kami,” ujarnya.

Bupati memastikan bahwa TPS di Yaba 1 tidak akan dijadikan TPA permanen.

“Namanya juga TPS sementara. Kalau satu tahun sudah penuh, akan kita tutup dan pindah ke tempat lain,” tutupnya.

[Nabire.Net]

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |