Bukan Indonesia, Ini Alasan TikTok Bangun Pusat Data di Thailand

1 week ago 11
Situs Info News Malam Viral Non Stop

Selular.id – Akhir pekan lalu TikTok menyatakan komitmen investasi pusat data di Bangkok, Thailand, senilai US$8,8 miliar.

Kenapa TikTok tidak memilih Indonesia, yang sempat diklaim pejabat lokal memiliki nilai pasar US$5,4 miliar atau sekitar Rp88 triliun di masa depan?

Pemerintah Thailand sebelumnya telah memberi restu atas rencana investasi TikTok US$3,8 miliar.

Dengan pernyataan terbaru eksekutif TikTok pada akhir Februari lalu, artinya nilai investasi entitas milik perusahaan teknologi asal China, ByteDance Ltd. ini melonjak lebih dari dua kali lipat.

Baca juga: 10 Ide Konten TikTok di Bulan Ramadan, Berpotensi Viral

Perusahaan dalam pernyataan tertulisnya menerangkan bahwa investasi TikTok “merupakan langkah menuju operasi yang lebih terlokalisasi dan efisien yang memungkinkan kami melayani pengguna dan pelanggan kami di Thailand dan Asia Tenggara dengan lebih efektif,” melansir Bloomberg News, Senin (3/3/2025).

Investasi atas layanan hosting pusat data di Thailand berlaku selama lima tahun, sekaligus menjadi pendukung infrastruktur pengguna lokal termasuk 50 juta user TikTok di negara berpenduduk 70 juta orang tersebut.

TikTok juga mengungkapkan bahwa hadirnya pusat data dapat memperkuat daya digital negeri Gajah Putih tersebut sekaligus menggiring Thailand menjadi pusat teknologi terkemuka di Asia Tenggara.

Thailand menjadi sasaran investasi banyak perusahaan teknologi global. Selain ByteDance ada Apple Inc., Nvidia Corp., dan Microsoft Corp. Seluruhnya ingin memanfaatkan potensi pertumbuhan di kawasan yang mengalami digitalisasi cepat tersebut.

Dengan basis pengguna yang berkembang pesat dan lebih dari tiga juta merchant, Thailand adalah pasar penting bagi TikTok di Asia Tenggara.

Aplikasi yang sukses mengusung konsep social commerce ini dipercaya akan terus bekerja sama dengan Pemerintah Thailand dan mitra lokal sebagai bagian dari komitmen jangka panjangnya berinvestasi di negara tersebut.

Menurut Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra menjelaskan bahwa pemerintah menyambut baik rencana TikTok, yang akan membantu mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI), produksi konten, dan peningkatan talenta digital warga Thailand.

Baca juga: Tips Agar Tetap Aman Saat Pakai WiFi Hotspot Umum

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kekuatan data regional.

Berdasarkan datanya, nilai pasar industri pusat data di Indonesia diproyeksikan mencapai US$5,4 miliar atau sekitar Rp88,21 triliun pada 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 13,5% untuk periode 2024–2030.

“Indonesia diharapkan menjadi pusat kekuatan pusat data regional. Kami memiliki beberapa wilayah, terutama di Jawa Barat Serta di luar Jawa, di Batam Untuk membuat zona ekonomi khusus untuk pusat data,” tandasnya.

Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |