Bocoran Kutukan Xbox di Handheld Ally X: Ekspektasi vs Realitas

2 weeks ago 18

Kepritoday.comKutukan merek Xbox pada handheld PC ROG Xbox Ally dan Ally X menciptakan ekspektasi tinggi di kalangan gamer. Kamu mungkin berharap perangkat ini menawarkan pengalaman bermain yang mulus seperti konsol Xbox biasa; namun, realitas Windows 11 di baliknya sering mengecewakan. Hari ini, tepat saat peluncuran resmi pada 16 Oktober 2025, mari kita bahas bagaimana label Xbox justru menjadi beban bagi kedua model ini.

Harga ROG Xbox Ally dasar mencapai Rp9,6 juta, sementara Ally X Rp16 juta, jauh di atas ekspektasi konsol terjangkau. Kamu bisa merasa tertipu saat melihat kemasan hijau khas Xbox, tapi isi perangkat adalah PC portabel berbasis Windows. Pengaturan awal memakan waktu 15 hingga 20 menit, menampilkan latar belakang Windows 11 yang asing bagi penggemar konsol.

Setelah itu, kamu masuk ke Xbox Full Screen Experience, antarmuka layar penuh yang menyerupai dashboard Xbox asli. Fitur ini menghemat hingga 1,5 GB memori dengan menghilangkan taskbar dan desktop; sehingga, kamu bisa melompat langsung ke game tanpa hambatan. Kedua perangkat hadir dengan langganan Xbox Game Pass Premium tiga bulan, memungkinkan akses instan ke ratusan judul.

Kamu juga bisa menikmati game dari Steam, GOG, dan Epic Games Store langsung dari antarmuka yang sama. Tekan tombol Xbox lama untuk beralih aplikasi seperti Alt+Tab di PC; ini memudahkan kamu menutup game atau berganti sesi. Namun, jika kamu nekat masuk ke desktop Windows, elemen latar belakang akan membebani memori; satu-satunya solusi adalah restart total.

Masalah kecil ini muncul karena akar Windows yang kompleks. Saat keluar dari game Steam, kontroler kadang kehilangan fokus; kamu harus menyentuh layar untuk mengembalikannya. Pembaruan pun membingungkan, terbagi antara Windows Update dan ASUS Armory Crate untuk BIOS serta firmware.

Kamu yang terbiasa dengan konsol Xbox mungkin kesal harus cek dua tempat terpisah. Layar kunci generik Windows, pengaturan volume bertebaran, plus aplikasi pra-instal seperti Microsoft Teams menambah kekacauan. Semua bisa diperbaiki via update; tapi, gangguan sesekali ini merusak ilusi kesempurnaan konsol.

Ekspektasi Konsol yang Terlalu Tinggi

Label Xbox pada ROG Xbox Ally memicu harapan pengalaman gaming sederhana dan ramah. Kamu bayangkan boot langsung ke menu game tanpa ribet; kenyataannya, Windows 11 tetap mendominasi di balik layar. Antarmuka Xbox FSE memang menyembunyikan kekacauan itu, tapi akses desktop mengungkap sifat PC-nya yang sebenarnya.

Kamu bisa navigasi seluruh menu dengan kontroler saja, tanpa sentuh layar; ini peningkatan besar dari handheld Windows sebelumnya. Kontroler Ally telah direvisi dengan stik analog lebih presisi, tombol responsif, D-pad halus, dan trigger adaptif yang terasa premium. Ergonomi desain baru membuatnya nyaman digenggam berjam-jam; bahkan, lebih unggul dari Steam Deck menurut ulasan awal.

Performa model dasar Ally, dengan chip AMD Ryzen Z2A berarsitektur Zen 2, setara Steam Deck untuk game 720p. Kamu bisa main judul AAA ringan lancar, tapi game berat seperti Cyberpunk 2077 butuh pengaturan rendah. Kipas tetap sunyi, menjaga sesi panjang tanpa gangguan suara.

Sementara itu, Ally X dengan Ryzen Z2 Extreme Zen 5 unggul di efisiensi watt rendah untuk 1080p. Kamu rasakan lompatan performa signifikan, terutama di game open-world yang demanding. Baterai 60 Wh pada Ally dasar tahan 2-3 jam gaming intens; Ally X 80 Wh perpanjang hingga 4 jam, meski variasi tergantung judul.

Fitur quick resume asli Xbox belum hadir; perangkat andalkan sleep/hibernate Windows yang tak selalu andal. Kamu mungkin kehilangan progress saat bangun dari hibernasi mendadak. Port USB-C di Ally X dukung GPU eksternal via USB4; ini buka potensi docking ke monitor besar dengan performa desktop, tapi tambah biaya signifikan.

Integrasi multi-platform jadi kekuatan tersembunyi. Kamu akses Game Pass, Steam library, bahkan Ubisoft Connect tanpa keluar antarmuka. Tekan tombol Xbox untuk overlay cepat; ini bikin transisi halus antar ekosistem. Namun, kutukan Xbox terletak di ekspektasi subsidi harga; Microsoft tak turunkan biaya seperti konsol Series X/S Rp6,7 juta hingga Rp8 juta.

Dibanding handheld Windows lain seperti Lenovo Legion Go Rp12 juta, Ally terasa kompetitif. Tapi bagi kamu yang beli karena label Xbox, harga Rp9,6 juta terasa mahal Rp3 juta dari ekspektasi. Pre-order Ally X Rp16 juta habis cepat di kalangan enthusiast PC; mereka paham nilai hardware-nya.

Realitas PC Windows di Balik Label Hijau

Kamu yang baru dari dunia konsol mungkin kembalikan Ally dasar karena merasa “kurang Xbox”. Pengalaman awal penuh setup dan tweak; tak seperti plug-and-play Xbox Series S. Update firmware via Armory Crate tersembunyi; kamu harus gali menu untuk temukan.

Aplikasi pra-instal memakan ruang; hapus OneDrive dan Teams untuk bebaskan storage 512GB di Ally. Kamu bisa upgrade SSD mudah, tapi prosesnya butuh screwdriver kecil; tak ideal untuk pemula. Layar 7 inci 1080p 120Hz dengan FreeSync halus untuk motion; Gorilla Glass lindungi dari gores.

Ergonomi Ally X lebih besar tapi pas di tangan dewasa; bobot 715 gram tak capek setelah satu jam. Kamu coba Hollow Knight: Silksong di Gamescom 2025; kontroler terasa alami seperti Xbox controller asli. Baterai besar Ally X dukung sesi panjang tanpa colok; ideal untuk travel.

Performa Z2 Extreme kalahkan Steam Deck di benchmark awal; frame rate stabil 60fps di 1080p medium. Kamu main DOOM: The Dark Ages lancar berkat optimalisasi Xbox. Namun, panas naik di sesi panjang; meski kipas sunyi, casing hangat di grip.

Kutukan merek Xbox muncul saat bandingkan harga per performa. Konsol Xbox Rp8 juta beri pengalaman mulus tanpa tweak; Ally Rp9,6 juta butuh pengetahuan PC. Kamu antusias mungkin cinta fleksibilitasnya; tapi gamer kasual kecewa dengan kompleksitas Windows.

Integrasi cloud Xbox bagus; stream game dari Series X via Remote Play. Kamu main Gears of War: Reloaded di handheld sambil charge. Fitur advanced shader delivery preload aset; kurangi stutter saat launch game baru. Ini janji masa depan lebih baik via update 2026.

Untuk kamu yang ragu, coba di toko; rasakan ergonomi sebelum beli. Ally X layak Rp16 juta bagi power user; dasar cocok budget Rp9,6 juta untuk entry-level. Kutukan Xbox ajarkan pelajaran; label besar ciptakan harapan, tapi realitas PC beri kebebasan lebih luas.

Bandingkan spesifikasi kedua model dalam tabel sederhana ini untuk keputusan mudah.

Fitur ROG Xbox Ally (Putih) ROG Xbox Ally X (Hitam)
Chipset AMD Ryzen Z2A Zen 2 AMD Ryzen Z2 Extreme Zen 5
RAM 16GB LPDDR5X-6400 24GB LPDDR5X-8000
Storage 512GB SSD 1TB SSD
Baterai 60 Wh 80 Wh
Harga (Rp) 9.600.000 16.000.000
Target Resolusi 720p 1080p

Tabel ini tunjukkan lompatan hardware Ally X; pilih berdasarkan kebutuhan gaming kamu. Dengan peluncuran hari ini, stok terbatas di Indonesia; pesan cepat via retailer resmi ASUS.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |