BMW Bantah Mitos Penggunaan Apple CarPlay untuk Navigasi

15 hours ago 6

Selular.id – BMW mengklaim bahwa anggapan pengemudi lebih memilih menggunakan Apple CarPlay atau Android Auto untuk navigasi adalah mitos belaka. Klaim ini disampaikan oleh Stephan Durach, eksekutif senior BMW yang bertanggung jawab atas pengalaman pengguna, berdasarkan data dari sekitar 10 juta mobil BMW yang terhubung. Data anonim tersebut menunjukkan bahwa pengemudi justru lebih sering menggunakan sistem navigasi bawaan mobil dibandingkan aplikasi ponsel seperti Apple Maps atau Waze.

Keputusan General Motors untuk menghapus dukungan Apple CarPlay dan Android Auto dari kendaraan listrik mereka beberapa waktu lalu sempat memicu kontroversi. Banyak calon pembeli yang menganggap fitur mirroring layar ponsel ke display mobil sebagai fitur wajib. Namun, BMW justru melihat fenomena berbeda berdasarkan data riil yang mereka kumpulkan.

Stephan Durach menjelaskan bahwa meskipun pengemudi BMW tetap menghubungkan iPhone mereka melalui CarPlay, penggunaan utamanya adalah untuk pesan teks, bukan navigasi. “Kami dapat melihat apa yang dilakukan pelanggan kami,” ujarnya. Data menunjukkan bahwa sistem navigasi built-in BMW menjadi pilihan utama untuk petunjuk arah.

BMW claims your love for Apple CarPlay navigation is not real

Perkembangan sistem navigasi built-in dalam satu dekade terakhir telah mengalami perubahan signifikan. Jika dulu sistem navigasi mobil sering lambat, menggunakan peta usang, dan memerlukan kunjungan ke dealer atau DVD khusus untuk pembaruan, sekarang sistem infotainment modern—terutama di mobil listrik premium—telah terhubung ke internet. Sistem ini dapat menarik informasi lalu lintas secara real-time dan memperbarui peta secara konstan, mirip dengan ponsel.

BMW telah berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan sistem navigasi bawaan mereka untuk menawarkan alternatif yang andal dan powerful dibanding aplikasi berbasis ponsel. Investasi ini ternyata membuahkan hasil, karena data menunjukkan bahwa pengguna setia BMW lebih memilih sistem built-in untuk kebutuhan navigasi harian mereka.

Industri otomotif sendiri masih terbelah dalam menyikapi integrasi ponsel dengan sistem mobil. Di satu sisi, General Motors, Rivian, dan Tesla memilih untuk menolak phone mirroring dan mengandalkan software internal mereka sendiri. Di sisi lain, Aston Martin justru berencana menggunakan versi lanjutan bernama CarPlay Ultra yang akan mengambil alih semua layar di dalam mobil.

BMW, bersama banyak produsen lainnya, mengambil jalan tengah dengan tetap menawarkan integrasi CarPlay standar pada layar utama mereka. Pendekatan ini memungkinkan pengemudi untuk memilih sesuai preferensi mereka, tanpa menghilangkan opsi yang sudah familiar.

BMW claims your love for Apple CarPlay navigation is not real

Fitur Apple CarPlay dan Android Auto memang telah menjadi standar di banyak mobil modern. Kemampuan untuk terhubung dengan ponsel memberikan kenyamanan tambahan, terutama dalam hal mendengarkan musik, menerima panggilan, atau membalas pesan dengan aman. Namun, berdasarkan temuan BMW, fungsi navigasi justru lebih efektif ditangani oleh sistem built-in yang telah dioptimalkan khusus untuk kendaraan mereka.

Pembagian strategi ini menunjukkan bahwa tidak ada jawaban tunggal tentang pendekatan terbaik untuk integrasi teknologi di mobil. Setiap produsen memiliki visi berbeda dalam menciptakan pengalaman terbaik untuk pengemudi, termasuk di kendaraan listrik terbaru. Sementara beberapa memilih fokus pada pengembangan software mandiri, yang lain mempertahankan kompatibilitas dengan ekosistem ponsel yang sudah ada.

Persaingan fitur in-car semakin panas dengan kehadiran berbagai alternatif, termasuk dari Google yang sejak lama telah menyiapkan fitur KITT sebagai penyaing Apple CarPlay. Ke depan, pengguna dapat mengharapkan lebih banyak inovasi yang memadukan kenyamanan integrasi ponsel dengan keunggulan sistem built-in yang semakin cerdas dan terintegrasi.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |