(Baru Dilantik, Bupati dan Wabup Deiyai Mote-Pigome Langsung Tancap Gas! Ini Gebrakan 100 Hari Kerjanya)
Deiyai, 1 Juni 2025 – Usai resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025, Bupati Deiyai Melkianus Mote, ST dan Wakil Bupati Ayub Pigome langsung tancap gas menjalankan roda pemerintahan. Langkah awal mereka diawali dengan retret singkat di Akademi Militer Magelang guna memperkuat komitmen dalam membangun Kabupaten Deiyai.
Retret tersebut juga dimanfaatkan untuk meninjau kembali moto “Enaimo Ekowai untuk Deiyai” (Gotong Royong Membangun Deiyai) yang menjadi semangat dalam merealisasikan visi: “Terwujudnya Kabupaten Deiyai yang Maju, Sejahtera, Berkeadilan, Berbudaya, dan Berdaya Saing Berlandaskan Semangat Gotong Royong.”
Untuk mencapai visi tersebut, telah ditetapkan 8 misi utama:
-
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
-
Pembangunan infrastruktur dasar yang berkualitas.
-
Peningkatan struktur ekonomi yang produktif dan inovatif.
-
Pemerintahan yang setara tanpa diskriminasi.
-
Pemajuan budaya sebagai jati diri masyarakat.
-
Tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, dan melayani.
-
Penurunan angka kemiskinan.
-
Sinergi pemerintah daerah dengan provinsi dan pusat.
Dari misi tersebut, tiga program prioritas yang ditekankan yakni sektor Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Kerakyatan.
Disiplin ASN Jadi Fokus Awal Pemerintahan
Sejak tiba di Deiyai pada 3 Maret 2025, Bupati Melkianus Mote menunjukkan komitmennya melalui apel perdana bersama seluruh ASN dan tenaga kontrak. Dalam arahannya, ia menegaskan pentingnya disiplin waktu dan tanggung jawab kerja, dengan aturan:
-
Masuk kantor pukul 08.00 WIT, pulang pukul 15.00 WIT.
-
Wajib absen pagi dan siang.
-
Apel rutin setiap Senin pagi dan Jumat siang.
-
Apel Korpri tanggal 17 setiap bulan dengan seragam Korpri.
-
Hari Kamis wajib mengenakan batik Papua dan tas noken.
-
Hari Jumat dicanangkan sebagai hari olahraga dan kerja bakti.
“Mulai hari ini, kita semua harus disiplin waktu. ASN dan tenaga kontrak wajib hadir tepat waktu. Kita mulai budaya kerja baru untuk Deiyai yang lebih baik,” tegas Mote.
Selain itu, ASN yang masih berstatus kerja di luar Deiyai diminta segera dipindahkan. Bupati juga menegaskan kebijakan pembayaran gaji ASN dan tenaga kontrak hanya melalui Bank Papua Waghete untuk memastikan transparansi dan efisiensi keuangan.
Program Unggulan 100 Hari Kerja
Dalam 100 hari kerja pertama, Bupati dan Wakil Bupati bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah menjalankan berbagai program prioritas dan kegiatan rutin. Beberapa langkah nyata antara lain:
-
Peluncuran angkutan umum bus khusus ASN.
-
Deiyai Call Center untuk layanan publik cepat dan tanggap.
-
Pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat.
-
Pelatihan pengelolaan keuangan untuk para bendahara OPD.
-
Pendataan masyarakat rentan (daba, miya, dobiyo, adama – orang kecil, janda, yatim piatu, dan lansia).
-
Persiapan program nasional seperti Sekolah Rakyat dan Koperasi Merah Putih.
Di bidang kesehatan dan pendidikan, pelayanan mulai diperluas hingga ke tingkat distrik dan kampung.
Bupati Minta ASN Jadi Teladan Disiplin dan Profesionalisme
Dalam berbagai kesempatan, Bupati Melkianus Mote juga menekankan pentingnya menepati waktu dalam setiap kegiatan, termasuk kehadiran pada undangan resmi. Ia mengajak semua ASN dan tenaga kontrak mencontoh semangat kerja yang disiplin dan terencana.
“Jika ada undangan kegiatan, maka harus tepat waktu. Kita bekerja untuk masyarakat, maka harus terjadwal dengan baik dan terukur,” pesan Bupati.
Komitmen Membangun Deiyai Lima Tahun ke Depan
Melalui fondasi kuat dalam 100 hari kerja, Bupati dan Wakil Bupati Deiyai 2025-2030 optimistis mampu mewujudkan Kabupaten Deiyai yang maju dan sejahtera. Dengan dukungan seluruh ASN, masyarakat, dan stakeholder, semangat gotong royong akan terus menjadi pilar utama pembangunan di Tanah Tigi.
[Nabire.Net]
Post Views: 50