Selular.id – Persaingan ketat di lini terdepan industri chipset smartphone diprediksi akan memasuki babak baru yang lebih sengit pada 2026 mendatang.
Sebuah rumor terbaru mengindikasikan bahwa raksasa teknologi Apple, Qualcomm, dan MediaTek berpotensi meluncurkan prosesor 2nm pertama mereka dalam bulan yang sama, yakni September 2026.
Jika rumor ini terbukti, maka tidak akan ada satu pun perusahaan yang mendapat keuntungan “head start” atau waktu lebih awal di pasar.
Rumor yang berasal dari akun Smart Chip Insider ini dinilai memiliki tingkat kredibilitas yang “plausible” atau masuk akal, dengan skor penilaian 55%.
Analisis tersebut didasarkan pada sumber yang cukup kuat, meski masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut.
Inti dari rumor ini adalah bahwa siklus produksi node 2nm Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) diklaim lebih panjang dibandingkan generasi 3nm, memungkinkan finalisasi desain chip dari berbagai vendor diselesaikan lebih awal dan jadwal peluncuran menjadi berdekatan.
TSMC, sebagai foundry atau pabrik pembuat chip terkemuka dunia, telah memulai produksi massal teknologi 2nm dan dikabarkan tengah berinvestasi besar-besaran dengan membangun tiga fasilitas tambahan untuk memenuhi permintaan yang melonjak.
Apple disebut-sebut telah mengamankan lebih dari separuh kapasitas awal produksi 2nm TSMC untuk kebutuhan chip A20 dan A20 Pro yang akan menghidupi iPhone 18 series dan iPhone Fold.
Namun, kabar terbaru menyatakan bahwa MediaTek dan Qualcomm juga akan mampu memperkenalkan System-on-Chip (SoC) andalan mereka hampir bersamaan dengan rival dari Cupertino tersebut.
Lalu, bagaimana mungkin ketiga perusahaan ini bisa meluncur di waktu yang hampir bersamaan? Menurut tipster, kuncinya terletak pada durasi siklus produksi node 2nm yang lebih panjang.
Periode yang lebih lama ini memberi waktu ekstra bagi para desainer chip seperti Apple, Qualcomm, dan MediaTek untuk menyelesaikan tahap finalisasi dan validasi desain mereka lebih awal dari biasanya.
Akibatnya, jadwal tape-out (penyelesaian desain untuk produksi) dan peluncuran produk jadi dapat diatur sedemikian rupa sehingga tidak ada yang terlalu jauh meninggalkan yang lain.
Untuk produknya, Apple diprediksi akan memperkenalkan chip A20 dan varian Pro-nya. Qualcomm dikabarkan akan meluncurkan dua versi Snapdragon 8 Elite Generasi 6, yang dibedakan dengan tambahan label “Pro”.
Sementara MediaTek, berdasarkan rumor, kemungkinan akan mempersembahkan satu chipset andalan, yaitu Dimensity 9600, karena perusahaan asal Taiwan ini disebut masih ragu untuk mengadopsi strategi dual-chipset seperti yang dilakukan Apple dan Qualcomm.
Menariknya, MediaTek sebenarnya sempat dikabarkan memiliki keunggulan waktu. Awal tahun ini, perusahaan tersebut mengumumkan telah berhasil mencapai tape-out untuk chip 2nm pertamanya, yang rencananya akan diluncurkan pada 2026.
Pencapaian ini sempat dianggap sebagai modal awal yang berharga. Namun, dinamika produksi di TSMC yang disebutkan dalam rumor terbaru ini berpotensi menyamakan kedudukan semua pemain.
Artinya, keunggulan waktu yang dimiliki MediaTek mungkin tidak akan terasa signifikan jika semua vendor akhirnya meluncur dalam rentang waktu yang singkat di bulan September.
Sebelumnya, juga beredar kabar bahwa Qualcomm dan MediaTek berencana beralih ke varian proses “N2P” yang lebih mutakhir dari TSMC, bukan varian dasar “N2”, untuk mengungguli Apple.
Namun, Smart Chip Insider menyatakan bahwa ketiganya justru akan menggunakan proses manufaktur yang sama, semakin mempertajam persaingan di lapangan yang setara.
Implikasi bagi Pasar Smartphone Flagship
Jika prediksi peluncuran hampir bersamaan ini menjadi kenyataan, implikasinya akan sangat besar bagi pasar smartphone flagship.
Pertama, tidak akan ada satu pun chipset yang mendapat masa tunggu lebih lama di pasar untuk membangun optimasi perangkat lunak oleh para OEM (Original Equipment Manufacturer) seperti Samsung, Xiaomi, atau OPPO.
Semua vendor ponsel akan menerima chipset baru dalam waktu berdekatan, sehingga tekanan untuk melakukan optimasi perangkat keras dan lunak dengan cepat akan sangat tinggi.
Kedua, persaingan akan murni bergeser ke kualitas desain arsitektur chip itu sendiri, efisiensi daya, dan kinerja nyata, karena faktor “kecepatan meluncur ke pasar” menjadi tidak relevan.
Konsumen akan disuguhi pilihan smartphone flagship dengan chipset generasi terbaru dari ketiga vendor dalam periode yang sangat berdekatan, mungkin bahkan bersamaan dengan peluncuran Galaxy S26 yang dikabarkan menggunakan Exynos 2600 2nm.
Ketiga, bagi Apple yang memiliki kontrol vertikal atas perangkat keras dan lunak, mereka mungkin akan tetap menjaga siklus peluncuran iPhone yang ketat.
Rumor menyebutkan iPhone 18 series kemungkinan akan dibuka untuk pre-order sekitar satu minggu setelah diumumkan. Sementara smartphone Android berbasis Snapdragon dan Dimensity 2nm bisa mulai dipasarkan tidak lama setelah pengumuman resmi chipset tersebut oleh Qualcomm dan MediaTek.

Perkembangan teknologi node 2nm ini merupakan lompatan signifikan dari generasi sebelumnya. Sebagai perbandingan, industri semikonduktor pernah bergerak dari proses 22nm seperti yang digunakan pada Intel Atom Bay Trail-T, menuju 7nm, 5nm, 3nm, dan kini 2nm.
Setiap penyusutan node menjanjikan peningkatan performa dan efisiensi daya yang lebih baik, yang menjadi daya tarik utama bagi produsen smartphone.
Dengan semua chipset 2nm utama diperkirakan tiba hampir bersamaan, tahun 2026 berpotensi menjadi tahun yang sangat kompetitif.
Vendor-vendor smartphone akan berlomba menawarkan optimasi terbaik untuk memanfaatkan kekuatan chipset baru ini.
Bagi konsumen, situasi ini bisa berarti adanya pilihan produk flagship yang lebih beragam dengan teknologi terdepan dalam waktu yang hampir bersamaan.
Namun, semua masih bergantung pada kemampuan TSMC memenuhi permintaan tinggi dan ketepatan waktu dari ketiga desainer chip tersebut.
Kesimpulannya, peta persaingan chipset mobile high-end diprediksi akan menjadi sangat padat dan sengit di paruh kedua 2026, dengan September sebagai bulan yang paling ditunggu.


























