Selular.ID – Operartor Indosat Ooredoo berupaya untuk menginplementasikan teknologi Artificial Intelligence (AI), kecerdasaan buatan di sektor pertambambangan. Indosat akan menggelar Indonesia AI Day for Mining Industry 2025, pada Kamis 24 April 2025, bertepat di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta.
Sebagai operator, Indosat melihat potensi di sektor pertambangan Indonesia cukup potensial, dengan perumbuhan 15.7% CAGR, (2024-2025), dengan kontribusi 9.34% terhadap GDP.
Dan tentunya konsep yang mengintegrasikan teknologi seoerti (AI), Internet of Things (IoT), dan big data, membuka peluang besar untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi risiko lingkungan.
Juga memungkinkan prediksi lebih akurat tentang cadangan mineral, pemantauan real-time aktivitas tambang, serta otomatisasi alat berat yang mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual.
Selain efisiensi, teknologi juga dapat meningkatkan keselamatan kerja.
Dengan pemantauan berbasis IoT, risiko kecelakaan di lokasi tambang dapat diminimalkan, sehingga mendukung praktik pertambangan yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Menurut Yudhi Hadiwibowo, VP Head of B2B Product & Marketing Indosat merupakan platform inovatif yang didedikasikan untuk menggali penting AI, 5G, IoT, dan otomatisasi dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada di sektor pertambangan.
“Seperti keselamatan kerja, keberlanjutan, efisiensi operasional, dan keamanan aset,”ujar Yudhi, di Jakarta (23/04/25).
Dikatakan Yudhi sebagai operator Telkomunikasi Indosat akan memperlihatkan bagaimana sebagai operator tak hanya memberikan jaringan telekomunikasi kepada penggunanya.
Namun juga bisa mendorong untuk penggunaan AI dan terbentuknya ekosistem, khususnya di enterprise sektor, di industri mining.
“Dan secara telko pun kita tidak melupakan core bisnis, yaitu dengan adanya teknologi 5G dan IoT,” ujar Yudhi.
Jadi bagaimana mencoba mengintegrasikan antara telco produk dalam hal ini 5G, juga dengan IoT sebagai adjustion services dari telco dan digabungkan dengan solusi AI.
Dikatakan Yudhi, dengan memanfaatkan AI, perusahaan pertambangan nantinya dapat menganalisis data secara lebih cepat dan akurat, membuat keputusan yang lebih tepat, serta meningkatkan keamanan dan produktivitas di area pertambangan yang kerap memiliki tantangan operasional yang kompleks.
“Kami juga tak bisa memberikan seberapa efisiensi penerapan AI pada industri pertambangan, namun nantinya perusahaan dapat menganalisa kebiasaan yang menjadi masalah dan mencari solusinya. Sebagai contoh mobil ini susah nanjak dan agak terhambat karena langsung gigi tiga, namun dengan AI apa yang harus dilakukan, misalnya sebelum nanjak harus gigi dua dulu, percuma kalau efisiensi, tapi perusahaan tidak tahu bagaimana caranya,”kata Yudhi lagi.
Muhammad Buldansyah, Director & Chief Business Officer Indosat menambahkan, cara ini menyoroti peran. Indosat Ooredoo Hutchison sebagai penyelenggara utama berperan sebagai penggerak utama dalam memperkenalkan solusi berbasis AI dan konektivitas canggih yang dapat digunakan untuk memodernisasi proses pertambangan.
Dengan memanfaatkan AI, perusahaan pertambangan dapat menganalisis data secara lebih cepat dan akurat, membuat keputusan yang lebih tepat.
Serta meningkatkan keamanan dan produktivitas di area pertambangan yang sering kali memiliki tantangan operasional yang kompleks.
Dalam sektor pertambangan yang memiliki risiko tinggi dan tantangan seperti keterbatasan tenaga kerja, masalah keselamatan, hingga isu keberlanjutan.
Teknologi AI dinilai sangat penting untuk meningkatkan efisiensi, mitigasi risiko, hingga optimasi hasil produksi.
Indosat menggandeng berbagai mitra strategis seperti Lintasarta, Huawei, dan Accenture, serta mendapat dukungan dari pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Kementerian ESDM, juga Kadin Indonesia.
Dany menambahkan, solusi B2B Indosat di sektor ini lebih luas daripada sekadar layanan seluler.
Indosat menawarkan ekosistem teknologi terintegrasi mulai dari pengumpulan data melalui kamera dan drone, pengelolaan kendaraan (fleet management), sensor pintar, wearable devices untuk keselamatan kerja (seperti helm pintar dan gelang), hingga penyimpanan data dan keamanan siber.
Baca Juga:Indosat Luncurkan Tri Ibadah, Perlancar Komunikasi Jamaah Haji
Sebagai informasi, Indonesia AI Day for Mining Industry 2025 merupakan kelanjutan dari rangkaian Indonesia AI Day yang sebelumnya telah diselenggarakan untuk sektor keuangan, dan ke depannya akan berlanjut untuk sektor pendidikan.