Fitur iOS 26 Tertunda di Eropa, Akankah Pengguna Jadi Korban Perang Hukum Apple vs EU?

8 hours ago 4

Selular.ID – Pernahkah Anda membeli produk premium dengan harga sama—bahkan lebih mahal—tetapi mendapatkan fitur yang lebih sedikit? Itulah yang kini dialami pengguna Apple di Eropa. Bocoran terbaru mengindikasikan, Uni Eropa (EU) akan kehilangan beberapa fitur andalan iOS 26, termasuk iPhone Mirroring di Mac dan Live Activities. Penyebabnya? Peraturan ketat Digital Markets Act (DMA) yang dinilai Apple terlalu memberatkan.

Dalam pernyataan resminya, Kyle Andeer, Presiden Legal Apple, mengungkapkan kekhawatiran serius. Beberapa fitur iOS 26 mungkin tertunda atau bahkan tidak akan pernah sampai ke tangan konsumen Eropa. Yang lebih mengejutkan, fungsi AirDrop—salah satu fitur ikonik Apple—juga terancam hilang di wilayah tersebut. Ini bukan sekadar isu teknis, melainkan pertarungan hukum antara raksasa teknologi dengan regulator Eropa yang berdampak langsung pada pengguna akhir.

Lantas, mengapa Apple begitu vokal menentang DMA? Perusahaan asal Cupertino ini mengklaim bahwa regulasi tersebut memaksa mereka berbagi teknologi proprietary dengan pihak ketiga, termasuk kompetitor seperti Meta. Menurut Apple, permintaan akses data pengguna oleh Meta di bawah payung DMA dinilai tidak relevan dengan layanan inti Facebook atau Instagram. Di sisi lain, EU bersikukuh bahwa aturan ini dibuat untuk menciptakan persaingan sehat di pasar digital.

DMA: Perlindungan Konsumen atau Alat Politik?

Apple dengan tegas menyatakan bahwa DMA tidak dirancang untuk melindungi konsumen, melainkan memihak perusahaan tertentu—khususnya yang berbasis di Eropa. “Persyaratan privasi dalam DMA tidak realistis dan diterapkan secara tidak adil,” ujar perwakilan Apple. Mereka mencontohkan, aturan yang sama tidak diberlakukan ketat untuk semua perusahaan, menciptakan ketimpangan dalam ekosistem digital.

Europeans to miss certain iOS 26 features due to strict EU regulations

Ironisnya, Apple justru lebih patuh terhadap regulasi di China ketimbang di Eropa. Fakta ini memicu kritik: apakah Apple hanya memilih aturan yang menguntungkan bisnisnya? Analis teknologi menyoroti bahwa pasar China terlalu besar untuk diabaikan, sementara EU dianggap “lebih aman” untuk diajak berseteru. Namun, pada akhirnya, konsumen Eropa lah yang dirugikan—membayar harga premium tanpa mendapatkan fitur lengkap.

Masa Depan Ekosistem Apple di Eropa

Dampak jangka panjangnya bisa lebih parah. Keterlambatan rilis fitur mungkin hanya awal. Jika ketegangan ini berlanjut, bukan tidak mungkin Apple akan mengurangi investasi teknologinya di Eropa. Beberapa skenario terburuk termasuk:

  • Harga produk lebih tinggi untuk menutupi biaya kepatuhan regulasi
  • Layanan eksklusif seperti Apple Pay atau iCloud dikurangi
  • Pembatasan akses ke App Store bagi developer Eropa

Di tengah situasi ini, konsumen terjepit. Mereka tidak punya pilihan selain menunggu kedua belah pihak mencapai kesepakatan. Sementara itu, pengguna di wilayah lain seperti AS atau Asia tetap bisa menikmati semua fitur terbaru Apple. Pertanyaannya: sampai kapan EU dan Apple akan terus berseteru, dan berapa banyak lagi fitur yang harus dikorbankan?

Sebagai pengguna setia Apple, Anda berhak kecewa. Tapi ingat, ini adalah pertarungan antara dua kekuatan besar—di mana nasib konsumen seringkali hanya jadi collateral damage. Solusi terbaik? Tekan kedua belah pihak untuk segera berkompromi, sebelum lebih banyak fitur penting hilang dari genggaman Anda.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |