Peneliti Klaim AI Lebih Canggih Rekayasa Sel Punca Ketimbang Kerja Manusia

1 week ago 11

SELULAR.ID – Perusahaan bioteknologi Retro Biosciences yang berbasis di Amerika Serikat (AS) mengklaim bahwa kinerja AI jauh lebih bagus dalam merekayasa protein sel punca. Perusahaan itu beberapa tahun lalu bekerja sama dengan OpenAI dalam bidang penelitian biologi untuk penelitian ilmiah soal memperpanjang usia manusia.

Penelitian yang dilakukan Retro Biosciences dengan menggunakan AI model baru milik OpenAI yakni GPT-4b micro. Model AI tersebut secara signifikan menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mendesain ulang protein. Tujuannya, meningkatkan efisiensi produksi sel punca hingga 50 kali lipat berdasarkan data awal.

Retro Biosciences dan OpenAI dengan model AI GPT-4b micro bekerja sama dalam mengubah sel kulit dewasa menjadi sel punca. Model baru OpenAI itu untuk menangani masalah produksi protein sel punca, dengan mendesain ulang faktor Yamanaka, yakni protein khusus yang memicu transformasi sel tersebut.

Baca juga: Tudingan Pelecehan Saudari kepada CEO OpenAI Mencuat Lagi

Sebelumnya, Google DeepMind juga membuka penelitian soal prediksi struktur protein. Sementara, cara kerja GPT-4b micro yakni berfokus pada interaksi protein.

Dengan melatih model ini menggunakan data sekuens dan interaksi protein, model tersebut mengusulkan modifikasi pada faktor Yamanaka yang menghasilkan protein 50 kali lebih efektif dalam menciptakan sel punca.

Pendiri Retro Biosciences, Joe Betts-LaCroix mengatakan, hasil yang dikeluarkan oleh model ini lebih cepat dan lebih baik dibandingkan upaya sama yang dilakukan oleh tangan manusia. Hal senada juga diucapkan peneliti OpenAI, John Hallman. Menurut Hallman, hampir di semua aspek, protein yang dihasilkan lebih baik daripada yang dapat dibuat oleh para ilmuwan sendiri.

Peneliti di proyek tersebut menegaskan, model GPT-4b micro bahkan bisa mengusulkan perubahan besar, seperti mengubah hingga sepertiga dari asam amino dalam suatu protein. Hal tersebut adalah sesuatu yang dianggap mustahil oleh metode laboratorium tradisional.

Seorang peneliti soal penuaan manusia dari Harvard University, Vadim Gladyshev mengatakan, penemuan tersebut memberikan dampak signifikan bagi keilmuan. Kemajuan ini berpotensi membuka jalan bagi pengembangan organ yang lebih efisien dan terapi penggantian sel.

Meski dianggap model AI GPT-4b micro milik OpenAI dianggap mumpuni, namun para peneliti masih harus menunggu peninjauan serta publikasi hasil penelitian sebelum sampai pada kesimpulan.

Mengutip Maginative, OpenAI melalui GPT 4b micro dan Retro Biosciences berkomitmen untuk merilis temuan penelitian mereka, meskipun jadwalnya belum diumumkan. Untuk saat ini, model GPT 4b micro tidak akan tersedia secara luas dan hanya menjadi demonstrasi penelitian, bukan produk komersial.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |