Selular.id – Kecepatan internet Indonesia masih tertinggal dari negara-negara di Asia Tenggara.
Plt Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit dan Standarisasi Infrastruktur Digital Komdigi, Adis Alfiawan mengunkap hal tersebut.
Adis menyebut untuk internet mobile atau seluler Indonesia pada tahun 2024 ini naik peringkat dari pada tahun 2020 lalu.
“Internet mobile atau seluler kita naik tahun 2024 menjadi peringkat 98 dengan kecepatan 26 Mbps (Megabyte per second) dari sebelumnya 120 dengan kecepatan 10 Mbps di tahun 2020,” ujarnya kepada Selular, beberapa waktu lalu (10/2/2025).
“Meski naik, tetapi kecepatan internet kita tertinggal dari negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Brunei. Bahkan kalah dari Laos dan Kamboja yang kecepatannya di atas 30 Mbps,” lanjutnya.
Baca juga: Rumor Surge (WIFI) Bakal Ambil Alih, Indosat (ISAT) Buka Suara
Hal yang lebih menyedihkan, sambung Adis, terjadi untuk kecepatan internet fixed broadband.
Pasalnya tidak hanya kalah dari negara tetangga, tetapi juga peringkat untuk kecepatan internet internet fixed broadband Indonesia terus menurun.
“Dari peringkat 110 dengan kecepatan 13 Mbps di 2020 menjadi turun ke 126 dengan kecepatan 30 Mbps di 2024,” ungkapnya.
Hal tersebut yang membuat pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berusaha menggenjot kecepatan internet di Indonesia menjadi 100 Megabyte per second (Mbps) dengan harga yang murah.
Komdigi memilih untuk terlebih dahulu meningkatkan kecepatan dengan cara melakukan lelang frekuensi 1,4 GHz pada kuartal pertama 2025 ini.
Melalui spektrum tersebut, Komdigi akan mengalokasikannya untuk keperluan Broadband Wireless Access (BWA).
Selain itu, Adis menyebut fixed broadband di Indonesia ini masih bisa terus bertumbuh karena dari data Komdigi, penetrasi masih relatif rendah yaitu ± 21,31% rumah tangga.
Di saat penetrasinya masih rendah, tarif internet fixed broadband di Indonesia masih tinggi dan hal ini yang membuat pemerintah mendorong adanya lelang pita 1,4 GHz.
Namun, Adis membantah jika Komdigi hanya akan berfokus ke fixed broadband.
Pasalnya, jika ada persetujuan juga, maka tidak hanya pita 1,4 GHz saja yang akan dilelang tetapi juga pita lainnya yakni 700 MHz, 2,6 GHz maupun 26 GHz yang dibutuhkan untuk menggelar pemerataan jaringan 5G bagi internet mobile.
“Semuanya masih dikaji termasuk pita 1,4 GHz dan juga pita frekuensi lainnya. Jika semua sudah beres maka akan segera kami lelangkan. Untuk target kami ingin secapatnya dan harus tahun ini,” jelasnya.
Jangan Fokus ke Kecepatan Internet
Baca juga: Surge (WIFI) Fokus ke Internet Rakyat Usai Hashim Djojohadikusumo Masuk