Keamanan Sidik Jari di Android: Aman atau Berisiko?

4 hours ago 3

Selular.id – Penggunaan sidik jari sebagai metode autentikasi di perangkat Android telah menjadi standar keamanan yang banyak diadopsi.

Namun, muncul pertanyaan mendasar: seberapa aman sebenarnya fitur ini? Jerry Hildenbrand, editor senior Android Central dengan pengalaman 15 tahun di industri, memberikan perspektif mendalam tentang keamanan biometrik ini.

Menurut Hildenbrand, sidik jari memang memberikan lapisan keamanan yang kuat untuk pengguna biasa.

“Untuk sebagian besar dari kita, tidak ada yang akan berusaha sekeras itu untuk masuk ke perangkat kita, bahkan jika mereka memiliki salinan sidik jari kita yang sempurna,” jelasnya.

Proses peretasan pembaca sidik jari memerlukan teknik kompleks seperti penggunaan lateks atau printer 3D gigi, yang cenderung gagal sebelum berhasil.

Namun, Hildenbrand mengingatkan bahwa sidik jari sebenarnya adalah identitas pengguna, bukan kata sandi. “Sidik jari adalah nama pengguna Anda.

Anda adalah Charles, dan sidik jari Anda akan selalu mengatakan bahwa Anda adalah Charles,” tambahnya. Kekhawatiran utamanya adalah sifat permanen dari sidik jari – sekali diretas, tidak dapat diubah seperti kata sandi.

Moto G Stylus 2025 fingerprint sensor

Dalam konteks perkembangan teknologi, perusahaan seperti Google dan Apple sedang mengembangkan metode keamanan baru seperti passkey melalui kolaborasi dengan FIDO Alliance. Meskipun demikian, Hildenbrand menyoroti kekhawatiran tentang ketergantungan pada ekosistem korporat dalam sistem keamanan masa depan.

Untuk pengguna Android, implementasi keamanan sidik jari telah diuji dalam berbagai aplikasi. Seperti yang pernah diujicobakan oleh WhatsApp untuk keamanan Android, fitur ini menjadi bagian dari strategi keamanan berlapis.

Platform lain seperti OneDrive juga mengimplementasikan keamanan sidik jari untuk melindungi data pengguna. Sementara itu, layanan pembayaran digital seperti ShopeePay mengandalkan pengenalan wajah dan sidik jari untuk meningkatkan keamanan transaksi.

Meskipun teknologi terus berkembang, Hildenbrand tetap merekomendasikan penggunaan sidik jari untuk saat ini. “Ya, saya masih berpikir harus ada cara yang lebih baik, tetapi sampai seseorang menemukannya, sidik jari bekerja dan aman untuk digunakan,” tegasnya.

Pengguna disarankan untuk selalu memperbarui sistem keamanan perangkat mereka dan waspada terhadap potensi ancaman siber. Sebagai tambahan perlindungan, pemahaman tentang cara mengatasi malware menjadi penting dalam ekosistem digital yang semakin kompleks.

Perkembangan fitur keamanan terus berlanjut, dengan perusahaan seperti WhatsApp yang memperkuat keamanan dengan fitur baru untuk menangkal penipuan. Ini menunjukkan komitmen industri dalam menjaga keamanan pengguna.

Ke depan, evolusi teknologi autentikasi akan terus berlanjut dengan pendekatan yang lebih terintegrasi dan user-friendly, sambil tetap menjaga tingkat keamanan yang tinggi untuk melindungi data dan privasi pengguna Android.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |