Selular.ID – Berbagai produk Apple yang dinilai masih terjangkau di negara asalnya, kini justru diprediksi akan menjadi barang super mewah di Amerika Serikat (AS). Era iPhone murah diramal akan berakhir. Hal itu dikarenakan tarif impor baru yang diajukan oleh Presiden AS, Donald Trump.
Trump berencana mengenakan tarif dasar impor sebanyak 10 persen. Padahal, produksi Apple sendiri masih bergantung pada rantai pasokan bahan dari Tiongkok dan Korea Selatan. Hal ini secara langsung akan berdampak pada kenaikan harga berbagai produk Apple, termasuk iPhone.
Menurut proyeksi dari Rosenblatt Securities yang dilaporkan oleh Reuters, model iPhone kelas atas bisa dijual seharga $2.300. Harga itu adalah nilai yang tak pernah diperkirakan di AS sebelum tarif impor akan diperbarui. Nilai tersebut setara dengan Rp 35 juta.
Baca juga: Sengsara Apple dan Samsung Gegara Kebijakan Tarif Impor Besar-besaran Donald Trump
Kenaikan tarif impor ini salah satunya berpengaruh kepada India, yang menjadi pengekspor bahan pembuat produk Apple ke AS. Dalam pemberitaan The Economic Times, ekspor iPhone dari India telah menembus angka ₹1 triliun pada tahun 2024. Angka ini mencapai rekor setara dengan $12,8 miliar, atau setara Rp194,5 triliun.
Selama ini, AS dikenal sebagai pasar dengan harga iPhone paling kompetitif di dunia, karena Apple menetapkan harga standar tanpa beban bea impor yang tinggi. Sebaliknya, negara-negara seperti India atau Brasil seringkali harus membayar jauh lebih mahal untuk perangkat yang sama akibat pajak, bea masuk, dan perbedaan nilai tukar.
Tarif impor yang diusulkan sebesar 24-54 persen untuk barang-barang dari Tiongkok dan Taiwan akan berdampak langsung pada biaya perakitan iPhone. Pasalnya, sebagian besar iPhone masih diproduksi di Tiongkok melalui mitra seperti Foxconn.
Apple telah berupaya mendiversifikasi basis produksinya, termasuk meningkatkan operasionalnya di India dan Vietnam,. Sayangnya, sebagian besar iPhone kelas atas masih dibuat di Tiongkok. Ini berarti kenaikan tarif impor terbaru di AS bisa langsung memukul harga iPhone.
Baca juga: Kebijakan Tarif Timbal Balik Donald Trump Bakal Pengaruhi Ekonomi Digital Indonesia
Jika tarif ini diberlakukan sepenuhnya, para analis memperingatkan bahwa dampaknya bisa meluas jauh melebihi dampak yang akan mengguncang harga produk Apple. Raksasa teknologi lain seperti Microsoft, HP, dan Del yang juga sangat bergantung pada komponen atau perakitan di luar negeri, juga mungkin harus mengevaluasi kembali strategi harga dan produksi mereka.
Kenaikan tarif impor yang diajukan Trump dikabarkan bertujuan untuk menggeliatkan kembali industri dalam negeri di AS. Ini yang akan membuat industri di AS unggul, terutama di negaranya sendiri. Hanya saja, ketergantungan bahan dari negara asing justru menjadi bumerang bagi AS.
Ponsel kelas iPhone yang dinilai memiliki harga terjangkau di negaranya, kini justru akan terasa mahal bagi pembeli kelas menengah di AS. Ironisnya, yang pertama kali menanggung beban ini mungkin adalah konsumen AS, bukan produsen di Tiongkok, Vietnam, atau bahkan di India.
Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News