TechDaily.id – Evolusi Galaxy AI menegaskan komitmen strategis Samsung untuk memimpin gelombang inovasi berikutnya dalam teknologi konsumen, tidak hanya di kawasan Asia Tenggara dan Oseania, tetapi juga secara global.
Sejak diluncurkan resmi bersama seri Galaxy S24 pada Januari 2024, Galaxy AI telah berkembang pesat—berawal sebagai fitur eksklusif flagship hingga kini hadir luas sebagai kecerdasan terpadu di berbagai perangkat Galaxy, sampai ke produk foldables terbaru dari Samsung, Galaxy Z Fold7 I Z Flip7.

Evolusi Galaxy AI di Asia Tenggara & Oseania
Sebanyak 77% pengguna Samsung di Asia Tenggara dan Oseania kini telah memanfaatkan Galaxy AI, dengan fitur yang paling sering digunakan mencakup Circle to Search, Photo Assist, Instant Slow Mo, Writing Assist, dan Edit Suggestion. Angka ini menunjukkan bagaimana Galaxy AI semakin relevan dalam mendukung kebutuhan sehari-hari konsumen di kawasan ini.
Lebih jauh, Galaxy AI juga membuka cara baru bagi pengguna untuk berkomunikasi dan berkreasi. Dalam komunikasi, fitur seperti Transcript Assist, Browsing Assist, dan Interpreter membantu pengguna tetap produktif dan terhubung lintas bahasa maupun konteks. Sementara dalam kreasi konten, fitur seperti Audio Eraser, Auto Trim, dan Generative Edit memudahkan pengguna menghasilkan video dan audio yang lebih bersih, rapi, dan sesuai dengan keinginan mereka.
Strategi ini, yang diwujudkan melalui filosofi “AI for All”, menjadi bukti nyata komitmen Samsung untuk mendemokratisasi kapabilitas AI canggih sekaligus mentransformasi cara pengguna berinteraksi dengan perangkat mereka, menuju pengalaman yang lebih intuitif, proaktif, dan kontekstual.

Apa Itu Galaxy AI?
Sebagai pengingat, Galaxy AI adalah rangkaian fitur AI di perangkat Samsung Galaxy (misalnya seri S24, S25, Z Fold, Z Flip) yang mencakup:
- Live Translation & Interpreter untuk terjemahan real time
- Circle to Search — pengguna bisa menggambar lingkaran di layar untuk mencari informasi terkait objek atau teks.
- Writing Assist, Audio Eraser, generative editing foto (misalnya menghapus objek, memperluas latar belakang) dan lainnya.
Bagaimana Galaxy AI Bertahan?
Galaxy AI punya beberapa keunggulan yang membuatnya tetap kompetitif:
- Banyak fitur AI yang tidak hanya di flagship, tapi mulai dirilis juga ke seri menengah seperti seri A dan M lewat update software.
- Integrasi fitur AI di dalam sistem UI One UI, sehingga terasa lebih mulus sebagai bagian dari antarmuka, bukan tambahan eksternal.
- Fitur multiplatform dan kolaboratif (misalnya AI tools di perangkat lipat, tablet, jam tangan) yang memperluas manfaat AI.
Kekurangan atau Tantangan yang Dihadapi Kompetitor
- Meski banyak keuntungan, juga ada tantangan:
- Beberapa fitur AI kompetitor masih terbatas lokasi/geografisnya (tidak semua negara mendapatkan semua fitur).
- Performa AI yang memerlukan hardware khusus (NPU, chip AI) dan penggunaan daya baterai yang bisa lebih tinggi.
- Privasi & keamanan: pengguna makin kritis terhadap bagaimana data diproses AI, apa yang dipakai cloud vs on-device.
Galaxy AI vs Apple Intelligence: Siapa Pemimpin AI di Smartphone?
- Kecerdasan buatan (AI) makin menjadi fokus utama bagi produsen ponsel pintar besar. Samsung dengan Galaxy AI dan Apple dengan Apple Intelligence adalah dua pesaing keras. Keduanya membawa fitur-fitur AI canggih, tapi punya pendekatan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Yuk kita bandingkan secara mendalam!
- Kelebihan dan Kekurangan Masing-masing
- Kelebihan Galaxy AI
- Ketersediaan dalam banyak bahasa dan pada banyak perangkat Galaxy
- Pada awalnya, Samsung menjanjikan fitur-fitur dasar Galaxy AI gratis sampai akhir 2025, jadi pengguna dapat mencoba tanpa biaya tambahan.
- Integrasi dengan One UI, dan dukungan fitur seperti Circle to Search, Live Translate, generative wallpapers.
- Kekurangan Galaxy AI
- Ada ketidakpastian soal biaya setelah 2025, khususnya untuk fitur yang berbasis cloud atau koleksi data eksternal.
- Beberapa fitur mungkin kurang halus dibanding kompetitor yang sudah matang dalam AI, terutama di area editing foto atau teks yang sangat kompleks.
- Ketergantungan pada update software dan model perangkat keras agar fitur AI dapat berjalan lancar.
- Kelebihan Apple Intelligence
- Privasi sangat dijaga, karena banyak proses dijalankan di perangkat, dan data pengguna tidak disimpan secara permanen oleh Apple.
- Sistem AI yang terintegrasi mendalam ke dalam ekosistem Apple (iPhone, iPad, Mac) dan fitur yang banyak berguna bagi produktivitas, seperti summary email, penulisan, visual search, editing gambar.
- Antarmuka pengguna cenderung konsisten dan fitur baru dirilis secara berkala melalui update OS.
- Kekurangan Apple Intelligence
- Karena fokus pada privasi dan on-device processing, beberapa model AI yang lebih berat mungkin tidak sesegera atau sefleksibel yang menggunakan cloud eksternal.
- Beberapa pengguna mungkin terbiasa dengan fitur AI lintas-platform atau pihak ketiga yang lebih terbuka, di mana Apple lebih terkunci dalam ekosistemnya sendiri.
- Penyesuaian terhadap bahasa dan region bisa membutuhkan waktu; tidak semua fitur tersedia serentak di semua negara