Anak Magang Pilih Resign Demi Pertahankan Hadiah Nvidia RTX 5060

12 hours ago 5

Selular.id – Sebuah insiden unik yang memicu perdebatan terjadi di dunia kerja teknologi China.

Seorang karyawan magang di sebuah perusahaan teknologi di Shanghai memilih untuk mengundurkan diri demi mempertahankan haknya atas sebuah kartu grafis Nvidia GeForce RTX 5060 yang ia menangkan dalam undian.

Konflik ini bermula dari tuntutan perusahaan yang mengklaim hadiah tersebut sebagai aset perusahaan karena sang magang menghadiri acara tersebut dalam rangka perjalanan dinas.

Cerita ini viral di media sosial China setelah diungkapkan oleh media teknologi Tom’s Hardware.

Pada 14 November lalu, perusahaan tempat sang magang bekerja mengirimnya ke luar kota untuk menghadiri sebuah acara Nvidia Roadshow.

Semua biaya akomodasi dan transportasi ditanggung oleh kantor sebagai bagian dari tugas dinas.

Di acara tersebut, terselenggara sesi bagi-bagi hadiah dan secara mengejutkan, karyawan magang itu berhasil memenangkan hadiah utama berupa satu unit GPU Nvidia GeForce RTX 5060.

Di pasaran, kartu grafis generasi terbaru ini dihargai sekitar 3.000 yuan atau setara dengan Rp 6,7 juta.

Namun, euforia kemenangan itu tidak berlangsung lama.

Setelah kembali ke kantor, ia mendapat tekanan dari manajemen perusahaan, termasuk tim sumber daya manusia (HR).

Perusahaan menuntut agar hadiah RTX 5060 tersebut diserahkan.

Argumen yang dikemukakan adalah bahwa tanpa tiket perjalanan dinas yang dibiayai perusahaan, karyawan magang tersebut tidak akan pernah berada di lokasi untuk memenangkan undian.

Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa GPU tersebut secara hukum merupakan aset perusahaan.

Sang karyawan magang menolak mentah-mentah tuntutan tersebut.

Ia bersikeras bahwa kemenangan dalam undian adalah murni keberuntungan pribadi dan bukan bagian dari tanggung jawab atau hasil pekerjaannya.

Situasi pun memanas. Pihak HR bahkan memberikan ultimatum, bahwa jika ia tidak menyerahkan kartu grafis tersebut, ia sebaiknya mencari perusahaan lain.

Menghadapi tekanan yang demikian, karyawan magang itu tidak ragu.

Pada malam hari yang sama, ia mengajukan surat pengunduran diri.

Ia memilih kehilangan posisi magangnya, yang mungkin memiliki gaji tidak seberapa, daripada harus melepas haknya atas hadiah yang bernilai Rp 6,7 juta tersebut.

Reaksi Publik dan Dukungan untuk Sang Magang

Kasus ini dengan cepat menyebar di platform media sosial China dan memicu diskusi yang luas.

Mayoritas warganet tampil membela keputusan sang anak magang.

Banyak yang menilai perusahaan tersebut berlaku serakah dan tidak logis karena mempermasalahkan aset bernilai 3.000 yuan dengan seorang karyawan level pemula.

Sebuah komentar sarkastik dari warganet mencoba menguji konsistensi logika perusahaan: “Jika karyawan itu kena denda 50.000 yuan karena melanggar lalu lintas saat perjalanan dinas, apakah perusahaan mau bertanggung jawab dan membayarkannya?”

Dari perspektif hukum, posisi sang magang dinilai lebih kuat. Seorang pengacara yang dimintai pendapat mengenai kasus serupa menyatakan bahwa hadiah yang diperoleh dari undian melekat pada individu yang memenangkannya, bukan pada entitas yang membiayai perjalanannya.

Kecuali ada klausul spesifik dalam kontrak kerja yang mengatur tentang kepemilikan hadiah atau bonus yang diperoleh selama bertugas, perusahaan tidak memiliki dasar hukum yang kuat untuk menyita barang tersebut.

Keputusan untuk resign, dalam konteks ini, dilihat sebagai sikap prinsipil mempertahankan hak milik pribadi.

Nvidia RTX 50 Series dan Minat Pasar

Insiden ini secara tidak langsung juga menyoroti tingginya nilai dan daya tarik kartu grafis Nvidia seri RTX 50, khususnya model RTX 5060.

GPU ini merupakan bagian dari generasi terbaru yang sangat dinantikan oleh para gamer dan kreator konten.

Permintaan yang tinggi terhadap produk-produk Nvidia seringkali menciptakan situasi di mana produk tersebut menjadi barang yang diidam-idamkan, seperti yang tercermin dalam nilai jualnya yang mencapai jutaan rupiah.

Produk berbasis RTX 5060 sendiri mulai banyak bermunculan di pasaran, termasuk dalam bentuk laptop gaming yang menawarkan performa tinggi dengan harga yang lebih terjangkau.

Beberapa vendor telah meluncurkan laptop dengan GPU ini, memperluas akses bagi pengguna yang menginginkan performa grafis mutakhir.

Popularitas seri ini juga didukung oleh berbagai kegiatan pemasaran langsung dari Nvidia, seperti roadshow dan program edukasi ke kampus-kampus.

Dinamika persaingan di industri chip grafis juga semakin ketat. Langkah-langkah strategis seperti kesepakatan antara Intel dan Nvidia turut membentuk lanskap pasar, menciptakan tantangan baru bagi pesaing seperti AMD.

Dalam konteks ini, kepemilikan sebuah unit RTX 5060 bukan hanya sekadar memiliki hardware, tetapi juga menyentuh aspek gengsi dan keinginan untuk memiliki teknologi terkini.

Insiden antara karyawan magang dan perusahaan di Shanghai ini mungkin hanya satu dari banyak kasus perselisihan di dunia kerja, tetapi ia menyentuh isu yang lebih luas tentang hak karyawan, batasan wewenang perusahaan, dan nilai sebuah prinsip.

Sang magang memilih jalan yang tegas, meninggalkan pekerjaannya dengan membawa serta kartu grafis yang ia menangkan.

Keputusannya, yang didukung banyak pihak, menjadi catatan tentang pentingnya memahami hak dan kewajiban, baik bagi pekerja maupun pemberi kerja, dalam situasi yang tidak terduga.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |