15 hours ago
6
Selular.id – ZTE bersama XLSMART telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur 10.000 situs nirkabel (MOCN), menandai tonggak penting dalam modernisasi jaringan operator tersebut. Kolaborasi strategis ini memperkuat fondasi menuju pemerataan akses Internet kecepatan tinggi di seluruh Indonesia, tidak hanya terpusat di Pulau Jawa.
Shurish Subbramaniam, Director dan CTO XLSMART, mengungkapkan bahwa kerja sama antara XLSMART dengan ZTE telah berjalan dengan sangat baik. “Untuk Smartfren, kami sudah bekerja sama dengan ZTE selama 20 tahun. Sementara untuk XL Axiata, kerja sama dengan ZTE baru dimulai di Papua,” jelas Shurish dalam penjelasan resminya.
Pencapaian 10.000 situs nirkabel ini menjadi bukti komitmen kedua perusahaan dalam mempercepat transformasi digital Indonesia. Shurish menegaskan bahwa ke depan, XLSMART berharap dapat segera melakukan pemerataan Internet kecepatan tinggi bersama ZTE ke seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya terbatas di Jawa saja.
Ekspansi infrastruktur nirkabel ini sejalan dengan perkembangan industri telekomunikasi Indonesia yang terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Seperti yang dilaporkan dalam artikel sebelumnya mengenai perkembangan infrastruktur jaringan di Indonesia, pembangunan infrastruktur telekomunikasi memang sedang mengalami percepatan yang cukup masif.
Modernisasi perangkat menjadi salah satu fokus utama dalam kolaborasi ZTE dan XLSMART. Shurish menjelaskan, sebelumnya setiap frekuensi memerlukan perangkat sendiri-sendiri. “Dahulu 900 MHz perangkat sendiri, 1800 MHz perangkat sendiri. Tower atau BTS jadinya penuh perangkat,” ujarnya.
Sekarang, dengan adanya modernisasi perangkat, satu perangkat dapat mendukung tiga frekuensi sekaligus. “Ini yang saya bilang evolusi teknologi,” tambah Shurish. Efisiensi ini tidak hanya menghemat ruang di menara BTS, tetapi juga mengurangi biaya operasional dan perawatan.
Pengembangan AI dan Efisiensi Energi
Selain pemerataan Internet kecepatan tinggi, XLSMART bersama ZTE juga berencana mengembangkan kecerdasan buatan atau AI untuk optimasi jaringan. Shurish menyebutkan beberapa contoh penerapan AI yang potensial, termasuk pemanfaatan AI yang efisien untuk mengolah energi listrik di setiap base transceiver station (BTS).
“Selain itu, AI bisa mengoptimalkan kecepatan sinyal internet ke para pelanggan. Jadi AI bisa mengantisipasi gangguan sinyal hingga adanya cuaca buruk,” jelas Shurish. Pendekatan berbasis AI ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan secara signifikan sekaligus mengurangi dampak lingkungan melalui efisiensi energi.
Baca juga:
- ZTE Tanam 500 Mangrove di PIK untuk Masa Depan Digital Ramah Lingkungan
- XLSmart Fokus di Lelang 700 MHz dan 2,6 GHz Setelah Gagal 1,4 GHz
Evolusi Teknologi dan Masa Depan Jaringan
Pencapaian 10.000 situs nirkabel ini bukan hanya tentang angka, tetapi merepresentasikan evolusi teknologi yang sedang berlangsung di industri telekomunikasi Indonesia. Transformasi dari perangkat tunggal frekuensi ke multi-frekuensi menunjukkan bagaimana teknologi dapat memberikan solusi yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Shurish menekankan bahwa kerja sama dengan ZTE telah membawa efisiensi signifikan dalam hal perangkat. Modernisasi ini memungkinkan pengelolaan jaringan yang lebih sederhana namun dengan kapabilitas yang lebih tinggi, membuka jalan untuk layanan yang lebih andal dan berkualitas.
Hal ini menunjukkan tren konvergensi antara layanan seluler dan fixed wireless access yang semakin menguat.
Keberhasilan penyelesaian 10.000 situs nirkabel ini menjadi fondasi penting bagi XLSMART dalam menyongsong era Internet kecepatan tinggi yang lebih luas di Indonesia. Dengan infrastruktur yang sudah dimodernisasi, langkah menuju pemerataan Internet kecepatan tinggi di luar Jawa menjadi lebih terjamin dan terencana.
Industri telekomunikasi Indonesia terus bergerak dinamis, dengan berbagai pemain baik lokal maupun internasional berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur digital. Kolaborasi antara operator dan vendor teknologi seperti yang dilakukan XLSMART dan ZTE ini menjadi contoh bagaimana sinergi dapat mempercepat transformasi digital nasional.
