Tren HP Android 2026: RAM 12 GB Langka, RAM 4 GB Kembali Populer

5 hours ago 5

Selular.id – Produsen ponsel diprediksi akan mengurangi kapasitas RAM pada berbagai model smartphone mulai tahun 2026.

Langkah ini diambil sebagai respons atas lonjakan harga komponen memori global yang diperkirakan akan mendorong biaya produksi naik signifikan.

Akibatnya, ponsel kelas menengah dengan RAM 12 GB berpotensi menjadi langka, sementara konfigurasi RAM 4 GB diprediksi kembali populer di segmen entry-level.

Prediksi tersebut mengacu pada laporan terbaru dari firma riset pasar TrendForce.

Lembaga itu memperkirakan harga memori, khususnya Dynamic Random Access Memory (DRAM), akan mengalami kenaikan tajam mulai awal tahun depan.

Kenaikan ini diproyeksikan membuat biaya komponen (bill of materials/BoM) perangkat elektronik, termasuk smartphone dan laptop, membengkak.

TrendForce menilai biaya memori akan menyedot porsi yang semakin besar dalam struktur BoM sepanjang 2026.

Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh produsen ponsel Android kelas menengah dan bawah, tetapi juga merek premium, termasuk Apple.

Namun, tekanan terbesar diperkirakan akan menghantam produsen ponsel Android yang selama ini mengandalkan RAM besar sebagai nilai jual utama di segmen mid-range.

Dengan kenaikan harga DRAM, spesifikasi tinggi tersebut dinilai akan sulit dipertahankan tanpa menaikkan harga jual secara signifikan, yang berisiko mengurangi daya tarik di pasar yang sensitif harga.

Menurut analis TrendForce, produsen kini dihadapkan pada dua pilihan utama: menaikkan harga jual perangkat atau memangkas spesifikasi.

Untuk segmen sensitif harga, seperti ponsel kelas menengah dan entry-level, opsi pemangkasan spesifikasi dinilai lebih realistis untuk menjaga daya saing.

“Segmen ponsel murah dan menengah akan menjadi yang paling terdampak. Produsen kemungkinan akan menstandarkan RAM di level minimum yang masih dapat diterima pasar,” tulis TrendForce dalam laporannya, seperti dilansir dari GizChina.

Perubahan Lanskap Smartphone Kelas Menengah

Implikasinya, lanskap smartphone kelas menengah pada 2026 diperkirakan akan mengalami perubahan signifikan.

Ponsel-ponsel di segmen ini yang sebelumnya mengusung RAM 12 GB berpotensi besar untuk kembali ke konfigurasi dasar, misalnya 8 GB.

Sementara itu, ponsel kelas bawah atau entry-level diprediksi akan kembali banyak menggunakan RAM 4 GB pada tahun depan, demi menekan biaya produksi dan menjaga harga tetap terjangkau.

Kondisi ini berpotensi mengubah ekspektasi konsumen terhadap ponsel kelas menengah dan murah.

Selama beberapa tahun terakhir, peningkatan kapasitas RAM menjadi salah satu tren yang gencar dipromosikan, seiring dengan kebutuhan performa untuk aplikasi dan game yang semakin berat.

Hilangnya ponsel mid-range dengan RAM 12 GB yang selama ini populer bisa menjadi kenyataan.

Performa untuk menjalankan game HP terpopuler di perangkat kelas menengah mungkin akan lebih bergantung pada optimasi software dan efisiensi chipset.

Strategi ini juga akan menempatkan tekanan lebih besar pada pengembang sistem operasi dan antarmuka untuk menciptakan software yang lebih ringan dan efisien.

Optimasi seperti yang dilakukan pada pembaruan ColorOS 16 untuk HP Oppo lama menjadi semakin krusial untuk menjaga pengalaman pengguna yang mulus di perangkat dengan sumber daya memori yang terbatas.

Dampak Merambah ke Industri Laptop

Gelombang kenaikan harga memori ini tidak hanya berhenti di pasar smartphone. Industri laptop juga diperkirakan akan menghadapi tekanan serupa.

Laptop kelas atas dengan RAM permanen (soldered RAM), seperti seri ultrabook premium, diprediksi akan mengalami kenaikan harga paling cepat.

Hal ini karena pada desain yang tipis dan ringkas, kapasitas memori sulit untuk diturunkan atau diupgrade oleh pengguna.

Sementara itu, laptop konsumen kelas bawah mungkin masih memiliki bantalan sementara berkat stok memori lama yang masih tersedia.

Namun, TrendForce memperkirakan mulai kuartal II-2026, pilihan untuk menaikkan harga atau memangkas spesifikasi akan sulit dihindari, bahkan di segmen laptop terjangkau sekalipun.

Tren perangkat tipis yang sedang berkembang, seperti yang tercantum dalam daftar smartphone tertipis tren 2025-2026, juga bisa terkena imbas karena komponen di dalamnya dirancang padat dan terintegrasi.

TrendForce menyimpulkan bahwa pengurangan spesifikasi dan perlambatan dalam peningkatan kapasitas RAM akan menjadi strategi utama produsen perangkat elektronik dalam menghadapi lonjakan harga memori global di tahun depan.

Bagi industri, ini adalah tantangan untuk berinovasi di luar sekadar menambah kapasitas memori.

Bagi konsumen, era peningkatan spesifikasi hardware secara agresif dengan harga terjangkau mungkin akan mengalami jeda, setidaknya hingga kondisi pasar komponen memori kembali stabil.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |