6 hours ago
4
Selular.id – Transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp49,57 triliun pada Mei 2025, meskipun terjadi penurunan tipis secara tahunan. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan pertumbuhan bulanan (mtm) sebesar 39,21%, namun secara akumulasi tahunan, nilai transaksi sedikit terkoreksi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, menjelaskan bahwa transaksi pada April 2025 tercatat sebesar Rp35,61 triliun. Sementara itu, akumulasi transaksi dari Januari hingga Mei 2025 mencapai Rp191,8 triliun. “Tren peningkatan jumlah konsumen dan transaksi aset kripto ini menunjukkan kepercayaan konsumen dan kondisi pasar yang tetap terjaga,” ujar Hasan dalam Konferensi Pers RDK Bulanan Juni 2025, secara daring.
Selain peningkatan transaksi, jumlah pengguna aset kripto di Indonesia juga mengalami kenaikan. Pada Mei 2025, tercatat 14,78 juta konsumen, meningkat 4,38% dari April 2025 yang berjumlah 14,16 juta. Kenaikan ini merupakan yang kedua kalinya secara beruntun, setelah sebelumnya pada Maret 2025 jumlah konsumen mencapai 13,71 juta.
Meskipun pertumbuhan transaksi bulanan terlihat positif, beberapa faktor seperti penggunaan kripto untuk transaksi ilegal dan kebijakan pajak yang ketat turut memengaruhi dinamika pasar. Namun, optimisme industri tetap tinggi, terutama setelah peningkatan transaksi sebesar 104% di awal 2025.
Ke depan, OJK terus memantau perkembangan pasar kripto sambil memperkuat regulasi untuk melindungi konsumen. Dengan pertumbuhan pengguna yang stabil, industri aset digital di Indonesia diprediksi tetap menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.
