Nabire, 15 Desember 2025 – SMKS Kesehatan Macida Kalibobo Nabire menggelar Seminar Nasional bertema “Potensi Pertumbuhan Khas Papua sebagai Obat Tradisional Masa Depan” yang berlangsung di Aula SMKS Macida Kalibobo, Nabire, Papua Tengah.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber nasional secara daring, yakni Prof. Dr. Masteria Y. Putra, M.Si dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta narasumber luring Apoteker Arie Dwi Puspitawati, S.Si, praktisi industri dari UD Herbalindo sekaligus owner Love Jamu.
Seminar tersebut dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kabupaten Nabire, Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire, Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Papua Tengah, para guru, serta siswa-siswi SMKS Macida Kalibobo Nabire.
Kepala Sekolah SMKS Kesehatan Macida Nabire, Dr. Nur Alam Abdullah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab sekolah kepada pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Nabire.
“Sebagai kepala sekolah, saya wajib melaporkan kepada pemerintah daerah, Bapak Bupati dan jajarannya, serta kepada masyarakat Kabupaten Nabire terkait pelaksanaan pendidikan dan pengembangan kompetensi siswa,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mendorong SMK sebagai pusat keunggulan, di mana siswa diwajibkan memiliki kemampuan keterampilan dan kompetensi keahlian yang kuat sesuai bidangnya.
SMKS Kesehatan Macida Nabire sendiri memiliki berbagai program keahlian, di antaranya farmasi industri, farmasi klinik, teknik laboratorium medik, analis laboratorium, serta asisten perawat.
Menurutnya, Papua merupakan “perpustakaan botani” yang memiliki kekayaan tumbuhan obat yang sangat luar biasa dan wajib dijaga serta dikembangkan.
“Papua ini adalah perpustakaan botani. Wajib kita lestarikan dan kembangkan menjadi potensi obat tradisional yang bernilai ekonomi, sosial, dan budaya,” tegasnya.
Melalui seminar ini, pihak sekolah ingin menumbuhkan kesadaran pentingnya penggunaan obat tradisional sekaligus menggali potensi sumber daya alam Papua agar memiliki nilai tambah (value added).
Selain itu, kegiatan ini juga mendorong kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan praktisi kesehatan guna mendukung pembelajaran mendalam serta meningkatkan kompetensi siswa SMK, sejalan dengan Asta Cita Presiden agar setiap siswa memiliki keahlian profesional di bidangnya.
Dr. Nur Alam menambahkan, berbagai inovasi hasil penelitian sederhana siswa akan terus dikembangkan dan difilirkan ke jenjang pendidikan tinggi agar berkelanjutan.
“Kami berharap pemerintah daerah dapat melihat langsung potensi ini dan menjadikannya sebagai dokumentasi penting, agar seluruh tumbuhan khas Papua tetap terjaga dan lestari,” katanya.
Seminar nasional ini terlaksana berkat dukungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta kerja sama SMKS Kesehatan Macida Nabire dengan Ikatan Apoteker Indonesia.
Menutup sambutannya, Dr. Nur Alam menyampaikan apresiasi dan permohonan maaf kepada seluruh pihak.
“Segala sesuatu yang baik datangnya dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Apabila terdapat kekurangan, itu datang dari saya pribadi. Terima kasih,” pungkasnya.
[Nabire.Net/Musa Boma]

20 hours ago
7













































