Nabire, 14 Oktober 2025 – Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) menerima aspirasi dari para pengemudi dan angkutan logistik yang tergabung dalam Asosiasi Driver Logistik Papua Tengah.
Pertemuan ini berlangsung pada Selasa (14/10/2025) di Nabire, dengan tujuan membahas berbagai kendala yang dihadapi para sopir dalam menjalankan tugas pengiriman logistik ke wilayah Dogiyai, Deiyai, dan Paniai.
Dalam pertemuan tersebut, para pengemudi menyampaikan tiga persoalan utama yang mereka hadapi, yaitu kondisi jalan yang rusak, kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi, serta masalah keamanan selama perjalanan.
Masalah paling krusial adalah kondisi jalan di kilometer 141 pada rute Nabire–Paniai yang dinilai sangat menghambat proses distribusi logistik. Jalan tersebut dikabarkan dalam kondisi rusak parah, sehingga rawan kecelakaan dan mengganggu kelancaran pengiriman barang.
Menanggapi hal ini, Pj Sekda Papua Tengah, Silwanus Sumule menjelaskan bahwa jalur tersebut merupakan jalan nasional, sehingga menjadi kewenangan pihak Balai Jalan Nasional untuk melakukan perbaikan.
Pemerintah Provinsi Papua Tengah, kata Sekda, telah berkoordinasi dengan pihak Balai agar segera menurunkan alat berat dari kilometer 126 untuk membantu perbaikan di titik kilometer 141.
“Kami berharap dukungan dari teman-teman Balai agar jalan di kilometer 141 bisa segera diperbaiki. Ini penting agar distribusi logistik, terutama menjelang bulan Desember, dapat berjalan lancar,” ujar Sekda Silwanus.
Selain soal infrastruktur, para driver juga mengeluhkan sulitnya memperoleh BBM bersubsidi. Sekda menyatakan bahwa pihaknya akan segera berdiskusi dengan Pertamina untuk mencari solusi terbaik. Menurutnya, distribusi BBM bersubsidi merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Pertamina.
“Kami akan bahas lebih lanjut dengan Pertamina dalam waktu dekat untuk mengetahui di mana letak permasalahannya,” tambahnya.
Pertemuan tersebut berjalan dengan baik dan penuh keakraban. Sekda Papua Tengah mengapresiasi para pengemudi logistik yang telah menyampaikan aspirasi secara terbuka dan konstruktif.
“Diskusi seperti ini sangat baik. Pemerintah bisa mendengar langsung keluhan masyarakat dan bersama mencari solusi terbaik,” tutup Sekda.
Diberitakan sebelumnya, ratusan pengemudi logistik dan angkutan umum yang tergabung dalam Asosiasi Pengemudi Logistik dan Angkutan Umum Nabire menggelar aksi damai menuju Kantor Gubernur Papua Tengah, Selasa (14/10/2025).
Ketua Asosiasi, Chandra, dalam orasinya menyampaikan bahwa kondisi jalan di kilometer 132 hingga 141 sangat parah, menghambat aktivitas transportasi antar kabupaten.
“Kami meminta perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Papua Tengah agar menindaklanjuti kondisi jalan ini secara cepat. Karena kami melayani masyarakat lintas kabupaten dan membutuhkan akses yang layak,” ujar Chandra.
Ia juga menyoroti sulitnya memperoleh bahan bakar minyak (BBM) di wilayah pegunungan.
“Kami berharap ada SPBU yang ditunjuk khusus untuk melayani kendaraan lintas kabupaten. Banyak pengemudi terpaksa membeli solar dengan harga tinggi, bahkan menggunakan *solar disk light* karena kehabisan bahan bakar di perjalanan,” tandasnya.
[Nabire.Net/Sitti Hawa]