Kepritoday.com- Pada 23 Mei 1923, di Le Mans, Prancis, sebuah balapan legendaris lahir. Kamu bisa bayangkan kegembiraan saat 33 tim dengan dua kru masing-masing memulai petualangan 24 jam penuh.
Balapan Le Mans Rolex Daytona ini bukan soal kecepatan semata. Tujuannya menguji ketahanan mobil di lintasan panjang, di mana stabilitas dan efisiensi bahan bakar jadi kunci utama.
Di sini, mobil tercepat pun bisa kalah jika tak tahan lama. Satu kesalahan kecil di menit akhir bisa hapus semua usaha sebelumnya.
Le Mans ajarkan bahwa pemenang adalah yang bertahan, bukan yang sprint. Ini ujian fisika dan mekanika bagi pengemudi dan mesin.
Awal Balapan Le Mans
Balapan dimulai dengan sederhana di kota Le Mans. Tujuannya selesaikan putaran sebanyak mungkin dalam sehari.
Kamu tahu, ini bukan kompetisi pabrikan tercepat. Fokusnya pada mobil andal yang stabil di kecepatan tinggi.
Aerodinamika sempurna dan konsumsi bahan bakar efisien jadi prioritas. Mobil harus lomba tanpa henti selama 24 jam.
Le Mans ubah pandangan dunia motorsport. Ia buktikan ketahanan lebih berharga daripada kecepatan instan.
Sekarang, lebih dari seratus tahun kemudian, Le Mans tetap ikonik. Ribuan penggemar datang tiap tahun untuk saksikan drama di lintasan.
Hubungan Rolex Daytona
Hans Wilsdorf, pendiri Rolex, obsesi dengan presisi dan daya tahan. Jam tangannya harus tahan kondisi ekstrem, bukan hanya akurat.
Pada 1927, Mercedes Gleitze renang Selat Inggris dengan Rolex Oyster. Jam itu selamat setelah 10 jam di air es.
Wilsdorf ingin uji lebih jauh di motorsport. Sejak 1930-an, ia kerjasama dengan Malcolm Campbell, pembalap rekor dunia.
Campbell pakai Oyster saat pecah rekor di Daytona Beach. Pada 1933, ia capai 440 km/jam dengan jam Rolex di tangan.
Rekor terus pecah, termasuk 480 km/jam pada 1935. Ini bukti Rolex tahan getaran dan akselerasi ekstrem.
Hubungan Le Mans Rolex Daytona mulai terbentuk. Rolex hadir informal di Le Mans sejak 1949 via penjual lokal.
Longines dulu jadi timekeeper utama. Rolex fokus ke Daytona, Florida, tempat Campbell rekor.
Tahun 1959, Daytona Speedway dibuka. Rolex jadi Official Timekeeper pada 1962 untuk balapan 24 jam di sana.
Ini lahirkan Rolex Daytona. Pada 1963, model 6239 Cosmograph diluncurkan untuk pembalap profesional.
Bezel takimetrik ukur kecepatan rata-rata. Chronograph hitung waktu presisi untuk segmen panjang.
Awalnya disebut Le Mans di iklan. Nama Daytona muncul setelah kesepakatan 1966.
Tahun 1963 juga ulang tahun ke-40 Le Mans. Ini simbolis hubungkan dua ikon balapan.
Paul Newman tingkatkan popularitas Daytona. Aktor ini cinta balap lebih dari film setelah Winning (1969).
Istrinya beri Daytona dengan ukiran “Drive Carefully Me”. Newman pakai di syuting, harian, dan lintasan.
Pada 1972, ia debut profesional. Tahun 1979, usia 54, ia podium kedua di Le Mans kelas Porsche 935.
Ia selesai 299 putaran, hanya delapan di belakang juara. Daytona exotic dial-nya jadi “Paul Newman Daytona”.
Pada 2017, jam itu lelang Rp 283,65 miliar. Ini Rolex termahal sepanjang masa.
Pada abad 21, Rolex jadi Official Timekeeper Le Mans sejak 2001. Jam hijau Rolex tandai start-finish.
Setiap detik krusial di 24 jam. Contoh, 1969, selisih juara dan runner-up hanya 4 detik.
Rolex beri Daytona sebagai trofi. Model katalog dengan ukiran caseback, tak bisa dibeli.
Untuk centennial 2023, Rolex rilis Daytona edisi khusus. Dial hitam retro, stopwatch 24 jam simbol durasi balap.
Kamu bisa rasakan gairah Le Mans Rolex Daytona ini. Ini cerita presisi dan ketahanan yang tak lekang waktu.
Di lintasan atau pergelangan, Rolex ukur setiap momen krusial. Balapan ajar kita bertahan, sama seperti jam tangan premium.
Le Mans dan Rolex Daytona tetap terjalin erat. Mereka wakili komunitas di mana waktu adalah tantangan utama.

4 hours ago
3















































