Selular.id – Samsung secara resmi memperluas jangkauan pembaruan One UI 8 Watch untuk Galaxy Watch4 ke dua negara baru, yakni India dan Amerika Serikat. Ekspansi ini terjadi sekitar dua pekan setelah pembaruan sistem operasi wearable tersebut pertama kali diluncurkan di Korea Selatan.
Saat ini, update tersedia untuk varian non-seluler atau Bluetooth/Wi-Fi dari smartwatch tersebut dengan membawa firmware versi R860XXU1JYK4 dan tambalan keamanan Oktober 2025.
Kehadiran One UI 8 Watch menandai evolusi lanjutan untuk perangkat yang pertama kali diluncurkan dengan Wear OS hasil kolaborasi Samsung dan Google. Peluncuran bertahap atau rolling update ini merupakan strategi umum yang diterapkan perusahaan untuk memastikan stabilitas perangkat lunak sebelum disebarkan ke pasar yang lebih luas.
Pengguna di India dan AS kini bisa mengecek ketersediaan pembaruan secara manual melalui aplikasi Galaxy Wearable di smartphone Android yang terhubung.
Untuk memeriksa update, pemilik Galaxy Watch4 dapat membuka aplikasi Galaxy Wearable, masuk ke menu Settings, lalu pilih opsi Software update. Jika pembaruan sudah tersedia untuk perangkat mereka, notifikasi akan muncul untuk memulai proses pengunduhan dan instalasi.
Proses ini memerlukan koneksi Wi-Fi yang stabil dan daya baterai smartwatch yang cukup, disarankan di atas 50%.

Pembaruan One UI 8 Watch diharapkan membawa sejumlah penyempurnaan antarmuka, optimasi kinerja, dan perbaikan bug dari versi sebelumnya. Meskipun rincian fitur spesifik untuk update firmware R860XXU1JYK4 ini belum diuraikan secara detail oleh Samsung dalam pengumuman perluasan jangkauannya, pola update besar biasanya mencakup peningkatan efisiensi baterai, responsivitas yang lebih baik, dan integrasi yang lebih mulus dengan ekosistem perangkat Samsung.
Perluasan ke pasar India dan Amerika Serikat merupakan langkah strategis mengingat besarnya basis pengguna Samsung di kedua negara tersebut. India, dengan pasar wearable yang terus tumbuh pesat, dan AS, sebagai pasar premium, menjadi target penting untuk menjaga kepuasan pengguna setia.
Update ini juga menjadi sinyal bahwa Samsung tetap berkomitmen memberikan dukungan perangkat lunak jangka panjang, bahkan untuk produk wearable yang sudah memasuki generasi ketiga atau keempat setelah peluncuran perdana.
Galaxy Watch4, yang pertama kali diperkenalkan pada Agustus 2021, memegang peranan penting sebagai perangkat yang menghidupkan kembali partnership Samsung dengan Google di platform Wear OS. Keberadaannya sempat terendus sebelum peluncuran resmi. Namun, perlu diingat bahwa smartwatch ini memiliki keterbatasan kompatibilitas, seperti tidak bisa digunakan di iPhone, yang membatasi ekosistem penggunanya.
Sementara varian non-seluler sudah mulai menerima pembaruan, belum ada konfirmasi resmi mengenai waktu kedatangan One UI 8 Watch untuk model LTE atau seluler dari Galaxy Watch4. Model seluler, seperti Galaxy Watch4 Classic LTE, biasanya menjalani proses sertifikasi yang lebih kompleks dengan operator jaringan, yang bisa menyebabkan penundaan rilis update dibandingkan varian Bluetooth/Wi-Fi.
Rolling update seperti ini seringkali tidak langsung tersedia untuk semua perangkat dalam satu wilayah secara bersamaan. Faktor seperti region, model spesifik, dan bahkan operator jaringan (untuk varian LTE) dapat memengaruhi waktu penerimaan.
Jika pembaruan belum muncul saat pengecekan manual, pengguna disarankan untuk bersabar dan mengecek kembali dalam beberapa hari ke depan.
Komitmen Samsung dalam memberikan update keamanan terkini, dibuktikan dengan inklusi patch Oktober 2025, merupakan aspek krusial untuk perangkat wearable yang semakin banyak menangani data kesehatan dan informasi pribadi. Update keamanan rutin membantu melindungi perangkat dari kerentanan potensial yang ditemukan setelah peluncuran produk.
Ekspansi One UI 8 Watch ke India dan AS kemungkinan besar akan diikuti oleh negara-negara lain dalam waktu dekat, termasuk pasar-pasar utama di Eropa dan Asia Tenggara. Pola peluncuran bertahap ini memungkinkan tim engineering Samsung untuk memantau feedback awal dan menangani masalah kritis sebelum update mencapai skala global.
Perkembangan lebih lanjut mengenai perluasan wilayah dan inklusi model lainnya akan menjadi sorotan dalam minggu-minggu mendatang.

























