IPMADO Kota Studi Nabire Gelar Aksi Damai, Tuntut Asrama Permanen Mahasiswa Dogiyai

18 hours ago 6

Dogiyai, 15 Desember 2025 – Ikatan Pelajar Mahasiswa Dogiyai (IPMADO) Kota Studi Nabire menggelar aksi demo damai di halaman Kantor Bupati Dogiyai, Senin, 15 Desember 2025. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk tuntutan kepada Pemerintah Kabupaten Dogiyai agar segera membangun asrama permanen putra dan putri bagi mahasiswa asal Dogiyai di Kota Studi Nabire.

Dalam orasinya, mahasiswa menegaskan bahwa hingga kini mahasiswa Dogiyai di Nabire belum memiliki asrama permanen, berbeda dengan mahasiswa dari kabupaten lain di Provinsi Papua Tengah.

“Kota studi lain punya asrama permanen, sementara kami mahasiswa Dogiyai sampai hari ini belum punya. Kami seperti tidak punya orang tua dan tidak punya rumah karena harus tinggal di rumah orang,” tegas salah satu orator aksi.

Massa aksi diterima langsung oleh Asisten I, II, dan III Pemerintah Kabupaten Dogiyai di halaman Kantor Bupati. Mahasiswa menilai ketiadaan asrama berdampak pada aktivitas organisasi dan akademik, termasuk ketika menggelar kegiatan yang terpaksa harus menyewa aula karena tidak memiliki asrama sendiri.

IPMADO Kota Studi Nabire mendesak Pemda Dogiyai agar segera merealisasikan pembangunan asrama permanen, baik putra maupun putri, di Kota Studi Nabire.

Menanggapi tuntutan tersebut, Pemerintah Kabupaten Dogiyai menyampaikan bahwa persoalan asrama mahasiswa telah lama direncanakan dan ditangani oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (P&P) Kabupaten Dogiyai. Perwakilan Dinas P&P, Benny Goo, menjelaskan bahwa proses pembangunan asrama telah melalui beberapa tahapan.

Ia menyebutkan, pada tahun 2023 Pemda Dogiyai telah membeli lahan di Kalibobo, Nabire, senilai Rp1 miliar. Namun, proses sertifikasi tanah mengalami kendala hingga tahun 2024. Pada tahun 2025, pemilik tanah kembali mengurus sertifikat, namun masih terkendala persoalan tapal batas wilayah.

“Pemda Dogiyai sudah membayar lokasi pembangunan asrama putra. Rencana pembangunan akan dilaksanakan pada tahun 2026 setelah sertifikat tanah selesai,” jelas Benny Goo.

Namun demikian, Benny Goo menegaskan bahwa yang diprioritaskan untuk dibangun terlebih dahulu adalah asrama putra, sementara pembangunan asrama putri belum dijanjikan oleh pemerintah daerah.

Dalam aksi tersebut, IPMADO Kota Studi Nabire juga menyampaikan pernyataan sikap yang berisi tiga poin tuntutan utama, yakni:

  1. Pemda Dogiyai segera membangun asrama putra dan putri permanen di Kota Studi Nabire.

  2. Pemda Dogiyai segera membentuk tim khusus untuk pembangunan asrama permanen di setiap kota studi.

  3. Mahasiswa dan pelajar Dogiyai meminta agar Pemda Dogiyai memperhatikan kondisi mereka secara setara dengan kabupaten lain di Papua Tengah.

Pemerintah Daerah Kabupaten Dogiyai menyatakan menerima dan mencatat tiga poin tuntutan tersebut untuk ditindaklanjuti sesuai mekanisme dan kewenangan yang ada.

[Nabire.Net]

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |