Indosat Ooredoo Hutchison Percepat Pemulihan Jaringan Terdampak Banjir di Sumatera

2 days ago 9

TechDaily.id – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) bergerak cepat memulihkan jaringan telekomunikasi dan menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Sejak awal bencana, Indosat berupaya meminimalisir dampak gangguan layanan telekomunikasi agar masyarakat tetap bisa terhubung dengan keluarga dan memperoleh informasi penting selama masa darurat. Upaya ini sejalan dengan komitmen Indosat untuk menghadirkan layanan yang andal, termasuk pada saat masyarakat menghadapi situasi paling menantang.

Indosat Tri

Indosat Ooredoo Hutchison Percepat Pemulihan Jaringan Terdampak Banjir di Sumatera

Desmond Cheung, Director and Chief Technology Officer Indosat Ooredoo Hutchison, menjelaskan bahwa tantangan pemulihan jaringan kali ini cukup kompleks karena pemadaman listrik, akses jalan yang terputus, serta kerusakan jalur fiber akibat banjir dan longsor. “Di situasi kritis seperti ini, prioritas kami adalah mempercepat pemulihan dengan tetap mengedepankan keselamatan tim. Kami mengoperasikan genset permanen maupun portabel dengan tambahan pasokan BBM untuk mengatasi pemadaman listrik, sekaligus menyediakan satellite link pada hub-hub utama untuk memulihkan transmisi ketika jalur fiber terputus,” ujarnya.

Lebih lanjut, Desmond menambahkan bahwa seluruh upaya ini tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan bagian dari gotong royong lintas sektor. Indosat berkoordinasi secara erat dengan Komunikasi Digital (Komdigi), yang secara langsung dipimpin oleh Menteri Komdigi, Meutya Hafid, serta bekerja bersama pemerintah pusat dan daerah, PLN, BPBD, TNI, penyedia infrastruktur, dan masyarakat setempat. Dukungan bersama ini memungkinkan tim Indosat membuka akses, mempercepat mobilitas peralatan, dan mempercepat pemulihan layanan.

Berkat sinergi tersebut, pemulihan jaringan menunjukkan progres signifikan. Hingga 3 Desember 2025, layanan di sebagian besar wilayah terdampak telah kembali berfungsi secara bertahap, termasuk 50% wilayah Aceh, 92% wilayah Sumatera Utara, dan lebih dari 97% wilayah Sumatera Barat beroperasi dengan normal.

Indosat

Selain upaya teknis, Indosat juga menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak. Bantuan berupa makanan siap santap, air minum, alas tidur, selimut, perlengkapan kebersihan diri, serta kartu perdana IM3 dan Tri didistribusikan melalui posko resmi di Padang Pariaman dan Langkat, bekerja sama dengan pemerintah daerah, relawan, dan komunitas lokal, dengan prioritas kepada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, serta ibu dengan bayi.

Indosat akan terus memantau kondisi jaringan dan kebutuhan masyarakat di lapangan, serta menyesuaikan dukungan sesuai situasi. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, Indosat berkomitmen hadir dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong untuk mempercepat pemulihan pascabencana.

Bencana di Sumatera — Fakta, Dampak, dan Tantangan Pemulihan 2025

Pulau Sumatra kembali menjadi sorotan nasional setelah dilanda bencana besar: banjir bandang dan longsor yang menimpa sejumlah provinsi — termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bencana ini telah menelan banyak korban, menghancurkan infrastruktur, dan menimbulkan krisis kemanusiaan yang mendalam. Berikut ulasan lengkapnya — dengan gaya ala majalah teknologi, sekaligus mengedepankan data dan analisis.

Skala Kerusakan & Dampak Nyata

  • Korban jiwa terus bertambah — menurut data terbaru, korban tewas akibat banjir dan longsor mencapai ratusan jiwa.
  • Ribuan rumah rusak, ratusan ribu warga mengungsi, dan jutaan orang terdampak secara langsung — baik kehilangan tempat tinggal, akses air bersih, makanan, maupun layanan dasar lainnya.
  • Infrastruktur penting seperti jalan, jembatan, jaringan listrik dan komunikasi banyak yang putus. Hal ini memperlambat proses evakuasi, distribusi bantuan, dan pemulihan.
  • Dampak jangka panjang: banyak warga kehilangan penghidupan (pertanian, peternakan, usaha kecil), sehingga krisis ekonomi dan sosial makin nyata di kawasan terdampak.

Penyebab Utama Bencana: Alam dan Manusia

Bencana ini bukan sekedar hasil hujan ekstrem — ada faktor struktural dan ekologis yang memperparah dampak:

  • Curah hujan lebat akibat siklon tropis dan fenomena monsun — menyebabkan sungai meluap dan tanah tak mampu menyerap air
  • Degradasi lingkungan: deforestasi, alih fungsi lahan, dan rusaknya ekosistem hutan di daerah hulu DAS memperlemah daya serap air alami dan stabilitas tanah. Pakar lingkungan menyebut “kerusakan ekosistem hutan di hulu” sebagai penyebab utama banjir bandang
  • Perubahan iklim global memperparah frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem, sehingga risiko bencana seperti banjir dan longsor meningkat di banyak wilayah di Indonesia — termasuk Sumatra.

Pelajaran & Langkah Mitigasi untuk Masa Depan

Bencana di Sumatra memberi pelajaran keras:

  • Pentingnya perlindungan hutan & ekosistem alam — hutan adalah penyerap air alami; jika dirusak, risiko banjir & longsor meningkat drastis.
  • Perencanaan wilayah & tata ruang yang hati-hati — jangan membangun pemukiman di area rawan bencana seperti lereng curam atau pinggir sungai tanpa mitigasi.
  • Sistem peringatan dini & kesiapsiagaan komunitas — edukasi warga untuk tanggap bencana, jalur evakuasi jelas, dan respons cepat sangat penting.
  • Rehabilitasi lingkungan jangka panjang: reboisasi, kontrol alih fungsi lahan, regulasi pertambangan dan perkebunan untuk menghentikan kerusakan ekosistem.
Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |