Google Bawa Fitur Casting ke Android Auto, Media Player Juga Dirombak

5 hours ago 6

Selular.id – Google dikabarkan tengah mengembangkan fitur casting untuk Android Auto. Fitur ini akan memungkinkan pengguna untuk mengirim konten dari ponsel atau tablet langsung ke layar infotainment mobil mereka. Pengembangan ini terlihat dalam rilis beta terbaru Android Auto, versi 15.9.655104, yang mengandung string kode terkait Google Cast.

Kehadiran fitur casting ini akan menjadi penambahan signifikan bagi ekosistem Android di dalam kendaraan. Selama ini, kemampuan casting telah tersedia secara native pada Android Automotive, sistem operasi bawaan pabrik yang dipasang oleh beberapa produsen mobil.

Namun, untuk Android Auto—solusi berbasis smartphone yang lebih luas digunakan—fitur ini masih belum ada. Integrasi casting diharapkan dapat menyamakan pengalaman antara kedua platform tersebut.

Selain fitur casting, Google juga dikabarkan sedang merombak tampilan pemutar media (media player) di Android Auto. Redesain ini akan mengadopsi lebih banyak elemen dari bahasa desain Material 3 Expressive milik Google, yang bertujuan memberikan tampilan yang lebih modern, personal, dan responsif.

Perubahan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Google untuk menyegarkan antarmuka penggunanya di berbagai platform.

Meski kabar ini muncul dari kode dalam versi beta, waktu peluncuran resmi kedua peningkatan ini masih belum jelas. Google biasanya menguji fitur baru secara bertahap melalui program beta sebelum merilisnya secara luas kepada semua pengguna.

Perkembangan ini menunjukkan komitmen Google untuk terus mengembangkan Android Auto sebagai pusat hiburan dan informasi di dalam kendaraan.

Ilustrasi antarmuka Android Auto dengan pemutar media yang didesain ulang

Adanya fitur casting dapat membuka lebih banyak kemungkinan penggunaan. Pengguna mungkin dapat dengan mudah memindahkan tayangan video dari perangkat genggam ke layar mobil saat sedang parkir, atau berbagi presentasi selama perjalanan bisnis.

Fitur ini juga berpotensi meningkatkan integrasi dengan layanan streaming populer, meski detail teknisnya masih perlu ditunggu.

Redesain pemutar media dengan Material 3 juga patut dinantikan. Bahasa desain ini menekankan pada personalisasi, penggunaan warna yang dinamis berdasarkan wallpaper, dan komponen UI yang lebih adaptif.

Penerapannya di Android Auto diharapkan dapat membuat interaksi dengan musik, podcast, dan audiobook menjadi lebih intuitif dan menyenangkan, terutama saat berkendara.

Pengembangan Android Auto belakangan ini terlihat cukup aktif. Sebelumnya, Google juga telah memperkenalkan berbagai pembaruan untuk meningkatkan fungsionalitas dan keamanan sistem ini. Fitur-fitur seperti widget yang lebih fleksibel dan integrasi yang lebih dalam dengan perangkat lain menunjukkan arah pengembangan yang berfokus pada ekosistem yang terhubung.

Pembaruan yang datang seringkali bertujuan untuk menyederhanakan tugas-tugas kompleks menjadi interaksi yang lebih mudah saat menyetir.

Konteks persaingan di pasar teknologi mobil juga menjadi pendorong inovasi ini. Dengan semakin banyaknya pabrikan yang menawarkan sistem infotainment canggih, baik yang berbasis Android Automotive maupun sistem proprietary, tekanan untuk terus berinovasi pada platform seperti Android Auto semakin tinggi. Kehadiran fitur casting bisa menjadi nilai tambah yang signifikan bagi pengguna setia Android.

Bagi pengguna di Indonesia, dimana integrasi Xiaomi CarWith yang resmi mendukung Android Auto telah hadir, penambahan fitur seperti casting dapat semakin memperkaya pengalaman berkendara. Kemudahan dalam berbagi konten antar perangkat menjadi semakin relevan seiring dengan gaya hidup digital yang kian terhubung.

Sementara itu, inovasi bentuk faktor lain seperti Android Auto Glasses juga menunjukkan bahwa Google tidak hanya berfokus pada layar dashboard. Ekspansi ke perangkat wearable menunjukkan visi yang lebih luas tentang bagaimana informasi dan kontrol kendaraan dapat diakses. Fitur casting ke layar utama mobil bisa menjadi bagian dari jaringan konektivitas yang lebih besar ini.

Menunggu rilis resmi dari Google, pengguna yang penasaran dapat mencoba mengikuti perkembangan melalui saluran beta. Namun, penting untuk diingat bahwa fitur dalam tahap pengembangan bisa saja berubah atau bahkan dibatalkan sebelum diluncurkan secara stabil.

Komunitas penggemar dan media biasanya dengan cermat memantau pembaruan aplikasi beta untuk menemukan petunjuk tentang fitur baru, seperti yang terjadi dengan temuan casting ini.

Kedua pembaruan yang sedang dikembangkan—casting dan media player baru—pada akhirnya bertujuan untuk membuat Android Auto tidak hanya sebagai alat untuk navigasi dan panggilan, tetapi sebagai pusat hiburan digital yang mulus di dalam kendaraan.

Seiring dengan tren mobil yang semakin terhubung dan otonom, peran sistem seperti Android Auto diperkirakan akan semakin sentral. Perkembangan ini merupakan langkah lain dalam perjalanan transformasi digital di sektor otomotif.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |