TechDaily.id – Apa itu deforestasi? Curah hujan lebat ditambah dengan deforestasi disebut sebagai combo maut yang menyebabkan banjir di Sumatera.
Apa Itu Deforestasi
Deforestasi adalah proses penggundulan atau penebangan hutan secara luas, di mana area berhutan dibuka untuk dijadikan lahan pertanian, perkebunan, peternakan, pertambangan, pembangunan infrastruktur, atau produksi kayu.
Baik penebangan total (clear-cutting) maupun penebangan selektif dan pembakaran hutan termasuk bentuk deforestasi, karena sama-sama merusak struktur dan fungsi ekosistem asli hutan.

Kenapa Deforestasi Jadi Isu Besar Dunia
- Hutan: “Penyerap Karbon” Alami Kita
Hutan memegang peran penting sebagai penyerap karbon dioksida — gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Ketika hutan dibabat atau dibakar, karbon yang tersimpan di dalam pohon dan tanah.
- Kehilangan Keanekaragaman Hayati
Jadi, hutan ini memegang kunci penting dalam kehidupan manusia. Sebagian besar spesies tumbuhan dan hewan di dunia hidup di hutan, terutama hutan hujan tropis.
Saat hutan hilang atau terfragmentasi, habitat untuk flora dan fauna pun hilang. Banyak spesies menjadi terancam punah karena kehilangan rumah dan sumber makanan mereka.
- Gangguan Siklus Air & Risiko Bencana Alam
Pohon membantu menjaga keseimbangan siklus air menyerap air hujan, menjaga kesuburan tanah, dan mencegah erosi. Ketika hutan hilang, tanah jadi mudah longsor, erosi meningkat, dan risiko banjir atau kekeringan pun melebar.

- Dampak Sosial & Kehidupan Manusia
Banyak masyarakat, termasuk komunitas adat dan penduduk lokal menggantungkan hidup pada hutan: dari bahan pangan, obat-obatan alam, bahan bakar, sampai mata pencaharian. Deforestasi berarti hilangnya sumber penghidupan dan tradisi mereka.
Apa Penyebab Runtuhnya Hutan?
- Konversi lahan untuk pertanian dan perkebunan: luasnya kebun monokultur (seperti sawit, karet, perkebunan komersial) mendorong pembukaan hutan luas.
- Penebangan kayu & illegal logging untuk kebutuhan industri kayu, kertas, dan bangunan, sebagaimana dikutip dari Britannica.
- Pembangunan infrastruktur & pemukiman — jalan, kota, pertambangan, tambak, dan pembangunan lainnya yang memakan area hutan.
- Metode pertanian tradisional dan pembakaran lahan (slash-and-burn), yang sering dipakai di area tropis — metode ini mempercepat degradasi hutan.
Mengapa Semua Orang Perlu Peduli
- Deforestasi bukan soal pohon saja — ini soal masa depan bumi dan umat manusia. Ketika hutan hilang:
- Kapasitas bumi menyerap karbon menurun — mempercepat pemanasan global, cuaca ekstrem, dan perubahan iklim.
- Banyak spesies kehilangan habitat — keanekaragaman hayati merosot drastis, merusak keseimbangan ekosistem.
- Sumber air dan kualitas tanah menurun — risiko bencana seperti banjir dan longsor meningkat.
- Kehidupan masyarakat yang bergantung pada hutan jadi terancam — mempengaruhi kesehatan, ekonomi, dan budaya.
Dengan demikian, dampak deforestasi terasa tidak hanya secara lokal, tetapi global: mempengaruhi iklim, udara, kesehatan, dan keberlanjutan generasi mendatang.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Memperlambat Deforestasi
Beberapa langkah yang bisa kita lakukan sebagai individu, komunitas, atau negara:
- Mendukung konservasi hutan dan reboisasi — menanam kembali pohon, menjaga hutan alam, dan mencegah konversi lahan sembarangan.
- Mengurangi konsumsi produk dari kayu atau pertanian yang merusak hutan secara besar-besaran — pilih produk ramah lingkungan atau dari sumber berkelanjutan.
- Mendorong kebijakan dan regulasi kuat terhadap penebangan liar, pembukaan lahan, dan praktik pertanian merusak.
- Mendukung edukasi dan kesadaran publik tentang pentingnya ekosistem hutan — agar makin banyak orang peduli dan tergerak melindungi.
Sekadar informasi, pulau Sumatra dilanda gelombang banjir bandang dan tanah longsor yang tak hanya melumpuhkan banyak wilayah, tapi juga menimbulkan korban jiwa, kerugian materiil besar, dan penderitaan bagi ribuan warga.
Skala Bencana: Seberapa Parah Situasinya?
- Banjir dan longsor yang terjadi sepanjang akhir November 2025 ini telah menyebabkan puluhan ribu rumah terendam, ribuan warga mengungsi, dan banyak jalan—jembatan rusak parah
- Angka korban jiwa terus bertambah. Menurut laporan, lebih dari 300 orang tewas dan ratusan lainnya hilang atau terluka akibat bencana di sejumlah provinsi seperti Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
- Infrastruktur vital — jalan, jembatan, jaring listrik, serta sarana transportasi — banyak yang rusak atau terputus. Ini membuat akses ke daerah terdampak jadi sulit, mempersulit proses evakuasi dan distribusi bantuan.
- Selain rumah, fasilitas publik seperti sekolah, masjid, dan fasilitas kesehatan turut terdampak, mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas.
Apa Penyebab Utama Banjir dan Longsor di Sumatra?
Menurut para ahli dan laporan otoritas, ada kombinasi faktor yang memicu bencana ini:
- Curah hujan ekstrem akibat perubahan iklim dan cuaca buruk — termasuk imbas dari siklon tropis. Hujan lebat berlangsung dalam waktu singkat, menyebabkan sungai meluap dan tanah tidak mampu menyerap air.
- Alih fungsi lahan dan pengelolaan hutan yang lemah: deforestasi, pembukaan lahan tanpa kontrol, dan aktivitas penebangan ilegal membuat tanah kehilangan daya serap dan kestabilan alam — memperbesar risiko longsor saat hujan intens
- Topografi dan kondisi geologi di beberapa wilayah Sumatra — wilayah pegunungan dan lereng curam — menjadikan kawasan tersebut sangat rentan terhadap longsor ketika curah hujan tinggi.













































