Selular.id – Google dikabarkan sedang mengembangkan fitur baru bernama “Min Mode” untuk Android 17 yang akan mengubah fungsi Always-On Display (AOD) menjadi hub informasi layar penuh yang lebih interaktif.
Fitur ini memungkinkan aplikasi aktif menampilkan antarmuka minimalis di seluruh layar saat ponsel dalam keadaan terkunci atau diletakkan, dengan tetap mengutamakan efisiensi daya baterai.
Laporan terbaru mengungkap bahwa “Min Mode” bukanlah pengganti AOD standar, melainkan status tampilan khusus yang terpisah.
Ketika pengguna mengunci ponsel atau meletakkannya saat sebuah aplikasi sedang berjalan, mode ini akan mengaktifkan tampilan penuh dengan antarmuka yang disederhanakan.
Teknologi daya rendah yang sama dengan AOD konvensional digunakan untuk mempertahankan konsumsi energi yang minimal, termasuk tingkat kecerahan terbatas dan refresh rate sangat rendah.
Pengembang aplikasi perlu membuat komponen khusus yang ringkas agar aplikasi mereka dapat memanfaatkan “Min Mode”.
Google Maps disebut-sebut sebagai aplikasi pertama yang akan mendapatkan perlakuan ini.
Bayangkan petunjuk navigasi turn-by-turn monokrom tetap terlihat di layar selama perjalanan panjang, tanpa menguras baterai seperti ketika aplikasi Maps berjalan penuh.

Perkembangan ini mengubah AOD dari panel informasi pasif menjadi alat aktif yang dapat dilihat sekilas.
Langkah Google ini memiliki kemiripan dengan pendekatan Apple melalui Live Activities di layar kunci dan Standby Mode yang mengubah iPhone yang sedang diisi daya menjadi tampilan pintar.
Namun, “Min Mode” Google tampaknya lebih praktis karena tidak terbatas pada situasi pengisian daya saja.
Fitur ini akan sangat berguna ketika ponsel dipasang di dudukan mobil atau sekadar diletakkan di atas meja.
Laporan mencatat bahwa ini kemungkinan akan menjadi API developer baru, yang merupakan bagian paling penting dari pengembangan fitur ini.
Kita dapat membayangkan aplikasi kebugaran menampilkan statistik latihan langsung, aplikasi musik menampilkan kontrol minimalis, atau aplikasi smart home memberikan status perangkat yang persisten.
Potensi dan Tantangan Pengembangan
Potensi “Min Mode” sangat besar, namun semuanya bergantung pada adopsi oleh pengembang aplikasi.
Keberhasilan fitur ini akan ditentukan oleh kemampuan pengembang dalam menciptakan antarmuka yang benar-benar fungsional tanpa mengorbankan efisiensi daya.
Contoh implementasi Google Maps dengan data esensial monokrom terdengar ideal, namun jika pengembang mencoba memasukkan elemen berwarna atau animasi yang berlebihan, mode ini justru dapat menjadi pemborosan baterai baru.
Android 17 dengan “Min Mode” menandai evolusi signifikan dalam pendekatan Google terhadap pengalaman pengguna saat perangkat tidak aktif.
Fitur ini sejalan dengan tren spesifikasi yang wajib hadir di HP Android masa kini yang semakin menekankan pada utilitas dan efisiensi.
Perkembangan ini juga menunjukkan bagaimana platform Android terus berinovasi dalam menghadirkan fungsionalitas baru yang relevan dengan kebutuhan pengguna modern.

Sejarah panjang Android dalam menghadirkan fitur-fitur inovatif kembali terlihat dengan pengembangan “Min Mode”.
Seperti yang pernah terjadi dengan fitur baru iPhone 17 yang ternyata sudah ada di Android sejak 2017, inovasi platform Android seringkali menjadi penanda tren industri.
Pengembangan fitur semacam ini juga memerlukan dukungan dari pembaruan sistem, mirip dengan pembaruan Realme UI 3.0 stabil dengan Android 12 yang menghadirkan fitur-fitur baru kepada pengguna.
Dengan pendekatan yang tepat dari Google dalam menetapkan aturan ketat dan fokus pengembang pada utilitas genuin, “Min Mode” dapat menjadi perubahan fantastis yang membuat layar “mati” ponsel Android benar-benar berguna untuk pertama kalinya.
Perkembangan ini akan menjadi salah satu fitur yang paling dinantikan dalam rilis Android 17, menandai babak baru dalam evolusi Always-On Display.
































