3 days ago
11
Selular.id – TSMC bersiap memulai produksi massal chip 2nm pada paruh kedua 2025, dengan target kapasitas mencapai 200.000 wafer per bulan pada 2028. Proses manufaktur termutakhir ini diprediksi menjadi pendorong pendapatan baru bagi raksasa semikonduktor asal Taiwan tersebut.
Berdasarkan laporan DigiTimes, TSMC akan memulai produksi awal dengan kapasitas 40.000 wafer per bulan. Angka ini diperkirakan akan melampaui volume produksi node 3nm, seiring tingginya permintaan dari industri teknologi, terutama untuk kebutuhan komputasi AI.
Node 2nm (N2) disebut sebagai teknologi termahal TSMC hingga saat ini. Meski demikian, perusahaan tetap optimistis akan adopsi luas dari perusahaan seperti NVIDIA, AMD, serta pengembang ASIC termasuk xAI, Google, dan Meta. Sebelumnya, TSMC telah memulai uji coba produksi chip 2nm seperti dilaporkan dalam artikel Selular.id.
Permintaan Tinggi untuk Komputasi AI
TSMC memperkirakan permintaan chip 2nm akan lebih besar dibandingkan 3nm, didorong oleh kebutuhan prosesor AI generasi berikutnya. NVIDIA diperkirakan akan mengadopsi 2nm untuk seri Rubin setelah Blackwell Ultra, sementara AMD kemungkinan menggunakan node ini untuk akselerator Instinct MI400.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya di Selular.id, persaingan produksi chip 2nm semakin ketat. Namun, TSMC masih unggul dengan solusi yang lebih matang dibandingkan Intel dan Samsung yang masih tertinggal.
Investasi Besar untuk Teknologi Masa Depan
Meski harga implementasi 2nm lebih tinggi, TSMC yakin teknologi ini akan menjadi standar baru untuk chip berkinerja tinggi. Perusahaan juga terus mengembangkan proses sub-2nm untuk mempertahankan kepemimpinan di industri semikonduktor.
Sebagaimana diungkap dalam artikel sebelumnya, TSMC mempertahankan produksi utama di Taiwan meskipun ada rencana ekspansi ke AS dan Jepang. Strategi ini dinilai krusial untuk menjaga kualitas dan keamanan pasokan chip canggih.
Dengan dominasi pasar semikonduktor global, kesiapan TSMC memproduksi chip 2nm dalam skala besar akan menentukan lanskap teknologi dalam beberapa tahun mendatang, terutama di era komputasi AI yang terus berkembang pesat.
