Tak Mau Ketinggalan, Microsoft Hadirkan Model AI DeepSeek di Layanan Cloudnya

3 days ago 11

SELULAR.ID – Microsoft memasukkan model AI terbaru R1 DeepSeek asal Tiongkok, ke dalam layanan cloud mereka. Perusahaan itu sepertinya tak ambil pusing soal dugaan pelanggaran kekayaan intelektual DeepSeek kepada OpenAI yang selama ini didanainya.

Microsoft sebelumnya mencurigai DeepSeek, yang diindikasikan telah mengunduh data besar-besaran dari API OpenAI pada akhir 2024. Microsoft—yang juga merupakan pemegang saham terbesar OpenAI—kemudian melaporkan aktivitas mencurigakan ini ke OpenAI.

Lantaran tak mau ketinggalan, Microsoft mengabaikan hal tersebut, dan tetap memasukkan model R1—AI berbasis penalaran dari DeepSeek ke dalam cloud Azure AI Foundry. Azure AI Foundry adalah platform yang menggabungkan berbagai layanan AI untuk kebutuhan perusahaan dalam satu ekosistem.

Dalam keterangannya, Microsoft menegaskan bahwa versi R1 di Azure AI Foundry telah melewati serangkaian uji keamanan ketat. Uji keamanan itu termasuk penilaian otomatis terhadap perilaku model, dan tinjauan keamanan mendalam untuk meminimalkan potensi yang berisiko.

Baca juga: Ikuti Jejak Microsoft, Meta Juga Lakukan PHK

Microsoft juga berencana menghadirkan versi ‘distilled’ dari R1 yang bisa dijalankan langsung di perangkat Copilot+ PC. Itu adalah lini hardware Windows yang dirancang khusus untuk mendukung fitur AI.

“Kami terus memperluas katalog model di Azure AI Foundry dan sangat antusias melihat bagaimana pengembang serta perusahaan memanfaatkan R1 untuk menyelesaikan tantangan nyata dan menciptakan pengalaman transformatif,” tulis Microsoft dalam postingannya, mengutip Techcrunch, Kamis 30 Januari 2025.

Belum jelas apakah Microsoft telah melakukan modifikasi pada model tersebut untuk meningkatkan akurasi atau mengatasi isu penyensoran. Hal yang harus digarisbawahi, DeepSeek sering tidak berjalan saat menanyakan hal yang sensitif terkait Tiongkok.

NewsGuard yang merupakan organisasi yang menilai keandalan informasi mengatakan, model R1 DeepSeek memberikan jawaban yang tidak akurat atau menolak menjawab sebanyak 83 persen saat ditanya tentang topik berita.

Pengujian lain dari NewsGuard kepada DeepSeek, ditemukan bahwa R1 menolak menjawab 85 persen pertanyaan yang berkaitan dengan Tiongkok. Hal itu karena adanya regulasi ketat terhadap AI yang dikembangkan di negara tersebut.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |