Kepritoday.com — Presiden Prabowo Subianto meresmikan pembangunan proyek energi terbarukan di 15 provinsi secara hybrid, Kamis (26/6/2025). Salah satu yang diresmikan adalah eksplorasi PLTP Gunung Tiga berkapasitas 55 MW milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) [IDX: PGEO].
Acara peresmian dilakukan simbolis dari Bondowoso, Jawa Timur, sebagai bagian dari percepatan transisi energi bersih. Proyek ini mendukung pencapaian target panas bumi nasional sebesar 5,2 GW pada 2025–2034.
Prabowo menyebut ketersediaan energi sangat krusial bagi kedaulatan bangsa. “Sumber-sumber energi terbarukan ada di kita. Ini bukti kemampuan kita menuju swasembada energi,” kata Prabowo saat peresmian.
Dorong Energi Lokal, Serap 9.500 Tenaga Kerja
Mendampingi Presiden, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pembangunan pembangkit EBT ikut mendorong industri lokal dengan TKDN mencapai 40 persen. Proyek ini menyerap 9.500 tenaga kerja secara nasional.
Sebagai bagian dari proyek nasional, PGE memulai peletakan batu pertama PLTP Gunung Tiga di Lampung pada hari yang sama. Hadir dalam kegiatan itu Sekda Lampung Marindo Kurniawan, perwakilan Ditjen EBTKE Bambang Purbiantoro, Wakil Bupati Tanggamus Agus Suranto, dan Direktur Operasi PGE Ahmad Yani.
Potensi Strategis Gunung Tiga dan Target Nasional
Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menjelaskan bahwa Gunung Tiga masuk dalam Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Waypanas, berdekatan dengan proyek PLTP Ulubelu. Eksplorasi bertujuan mengonfirmasi potensi cadangan energi panas bumi sebagai energi bersih lokal (indigenous energy) yang memperkuat ketahanan energi nasional.
Pembangunan infrastruktur proyek dimulai sejak April 2025. “Dengan potensi besar yang kami miliki, kami yakin bisa membangun ekosistem energi hijau berkelanjutan,” kata Julfi seperti dilansir dari antara.
Ia menambahkan, Gunung Tiga memiliki karakteristik panas bumi menjanjikan dan tidak tergantung cuaca, membuatnya ideal untuk pembangkit. Eksplorasi dilakukan bertahap melalui tiga sumur, dengan penerapan standar keselamatan, pengelolaan risiko, dan perlindungan lingkungan.
Setiap tahap eksplorasi telah melalui kajian AMDAL dan akan diawasi ketat untuk meminimalkan dampak ekologis.
PGE Targetkan 1,7 GW Kapasitas Terpasang hingga 2034
Sebagai pionir energi panas bumi nasional, PGE mengelola 672,5 MW kapasitas terpasang dari enam wilayah operasi. Perusahaan menargetkan peningkatan menjadi 1 GW pada dua tahun ke depan, dan 1,7 GW pada 2034.
Selain Lumut Balai Unit 2, PGE juga mengembangkan PLTP Hululais Unit 1 dan 2 (110 MW) serta proyek co-generation sebesar 230 MW. PGE juga mengidentifikasi potensi 3 GW dari 10 WKP yang dikelola sendiri.
Langkah ini mempertegas komitmen PGE dalam mendukung ketahanan dan keberlanjutan energi nasional, sejalan dengan visi Indonesia menjadi pusat energi hijau di Asia Tenggara.
Peresmian PLTP Gunung Tiga menandai komitmen kuat Presiden Prabowo dalam mempercepat transisi energi hijau. Dengan dukungan PGE dan target 1,7 GW kapasitas panas bumi nasional, Indonesia berada di jalur tepat menuju kemandirian energi berkelanjutan.