Selular.ID – Perusahaan pembuat chip nomor wahid global, Nvidia, mengumumkan menanggung kerugian senilai $5,5 miliar karena aturan ekspor ke Tiongkok oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS). Perwakilan Nvidia mengatakan, kerugian ini terkait dengan pembatasan ekspor chip H20 yang dirancang khusus untuk perusahaan teknologi di Tiongkok.
Chip H20 Nvidia menjadi salah satu produk yang khususnya dibuat untuk Tiongkok. Chip tersebut tidak sebagus chip produksi Nvidia lainnya, yakni H100. Perusahaan yang dipimpin Jensen Huang itu membuat H20, atas arahan mantan Presiden AS, Joe Biden, yang menekankan larangan ekspor chip lebih pintar ke Tiongkok.
Seiring dengan bergantingan pemimpin AS dari Biden ke Donald Trump, chip H20 berujung menjadi salah satu barang yang disanksi AS untuk diekspor ke Tiongkok. Atas hal itulah, Nvidia mencatat beban khusus senilai $5,5 miliar dalam laporan keuangannya. Padahal, H20 sudah banyak dipesan oleh pasar Tiongkok.
Baca juga: Kebijakan Tarif Timbal Balik Donald Trump Bakal Pengaruhi Ekonomi Digital Indonesia
Nvidia secara gamblang menyatakan, perusahaan Tiongkok seperti Tencent, Alibaba, dan ByteDance belakangan ini mulai meningkatkan pesanan mereka untuk chip H20. Alasannya adalah tingginya permintaan terhadap model AI berbiaya rendah, terutama dari startup seperti DeepSeek.
Meski kemampuan chip H20 Nvidia dinilai memiliki kemampuan komputasi lebih rendah dari chip lainnya, namun justru H20 memiliki kerja yang kuat untuk proses infersi. Proses itu adalah tahapan penggunaan AI untuk konsumen, usai AI dilatih. Termasuk, untuk menjadikan AI memproses tugas yang diberikan dalam waktu yang singkat.
Trump rupanya memiliki alasan lain soal chip H20 milik Nvidia. Trump menganggap chip tersebut membangun koneksi berkecepatan tinggi antara memori dan unit pemrosesan. Tahapan ini adalah rangkaian proses yang vital dalam membangun superkomputer.
Baca juga: Nvidia Meluncurkan Jajaran GPU AI Terbaru, Simak Daftarnya
Sejak 2020, AS sudah terang-terangan melarang teknologi tinggi diekspor ke Tiongkok, karena berpotensi digunakan untuk membangun superkomputer yang menyaingi AS.
Usai mengumumkan menanggung rugi $5,5 miliar, saham Nvida ikut jeblok hingga 6 persen. Kemerosotan nilai Nvidia justru diiringi dengan pernyataan perusahaan yang akan berinvestasi membangun infrastruktur server AI hingga superkomputer di AS, dengan nilai investasi $500 miliar. Investasi itu sejalan dengan keinginan Trump yang berambisi memperkuat produksi chip dalam negeri.
Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News