Meta Suntik Rp230 Triliun ke Scale AI, Google dan OpenAI Ogah Lanjut Kerja Sama?

2 months ago 19

Meta bikin gebrakan besar dengan investasi sekitar $14,3 miliar (setara Rp230 triliun) ke perusahaan teknologi data annotator, Scale AI. Investasi gila-gilaan ini langsung bikin heboh dunia teknologi, apalagi karena efeknya ke perusahaan besar lain seperti Google dan OpenAI.

Menurut laporan eksklusif Reuters, Google yang sebelumnya jadi klien terbesar Scale AI dikabarkan siap angkat kaki. Padahal tahun ini aja, Google awalnya mau ngucurin dana sekitar $200 juta buat layanan dari Scale AI.

Bukan Cuma Google, OpenAI & Microsoft Juga Mundur Teratur?

Bukan cuma Google yang lagi berpikir ulang, OpenAI dan Microsoft kabarnya juga mulai menjauh dari Scale AI. Meski CFO OpenAI sempat bilang masih akan kerja bareng Scale, tapi kelihatannya kondisi di balik layar udah berubah.

Google juga lagi ngobrol serius sama beberapa kompetitor Scale AI buat cari alternatif. Bisa jadi karena udah gak nyaman: soalnya sekarang Meta punya 49% saham di Scale, dan CEO Scale, Alexandr Wang, udah resmi gabung ke Meta buat mimpin pengembangan “superintelligence.”

Kenapa Meta Bikin Semua Kompetitor Panik?

Dengan punya hampir separuh saham Scale AI, Meta otomatis punya akses besar ke proses, sistem, dan bahkan mungkin data yang dipegang Scale. Walau Scale bilang mereka tetap independen dan menjaga privasi klien, tapi kenyataan bahwa CEO-nya sekarang bagian dari eksekutif Meta bikin banyak pihak waswas.

“Scale akan tetap independen dan lindungi data klien,” kata juru bicara mereka. Tapi ya… namanya juga bisnis, banyak yang mulai jaga jarak.

Scale AI

Selama ini, Scale AI jadi tulang punggung buat banyak perusahaan AI generatif. Mereka bantu anotasi data—dari gambar, teks, sampai sensor kendaraan—biar model AI bisa makin pintar. Bahkan, perusahaan mobil otonom dan pemerintah AS pun jadi klien mereka.

Tapi dengan kepemilikan Meta sekarang, muncul kekhawatiran soal potensi benturan kepentingan dan leak data strategis ke kompetitor.

Investasi Besar, Tapi Efeknya Bikin Jauh

Apa yang dilakukan Meta bisa dibilang strategi jangka panjang buat menguasai peta kecerdasan buatan dunia. Tapi efek sampingnya nyata—klien lama satu per satu mundur, karena ogah “berbagi data” sama kompetitor yang sekarang juga jadi pemilik.

Kita tunggu aja siapa yang bakal benar-benar keluar duluan—Google, Microsoft, atau OpenAI?

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |