Imbas Perang Dagang, Produksi Tesla Semi dan Cybercab Mandek

2 weeks ago 13
Portal Liputan News Sekarang Akurat Terbaru

Selular.ID – Produksi dua jenis kendaraan Tesla milik Elon Musk, yakni Cybercab dan truk listrik Semi di Amerika Serikat (AS) terhenti. Itu dikarenakan imbas perang dagang antara AS dengan Tiongkok, yang bermula dari pemberlakuan tarif impor oleh Presiden AS, Donald Trump. Saat berkampanye, Musk mati-matian mendukung Trump, namun kini justru buntung.

Penghentian produksi Cybercab dan truk listrik Semi disebabkan karena komponen kedua jenis kendaraan itu berasal dari Tiongkok. Penghentian produksi itu praktis membuat Tesla diprediksi bakal menanggung kerugian yang signifikan. Padahal, kedua jenis kendaraan itu sudah dipromosikan kepada para investor kelas kakap, yang akan menjadi pendorong utama pertumbuhan bagi produsen mobil asal AS tersebut.

Sumber anonim mengatakan kepada Reuters, Tesla awalnya siap menanggung tambahan biaya saat Trump menerapkan tarif 34% atas barang-barang dari Tiongkok. Sayangnya, Tesla tidak sanggup menanggung beban ketika tarif meningkat lebih tinggi dari itu. Akibatnya, rencana pengiriman komponen dari Tiongkok langsung dihentikan. Belum jelas berapa lama penghentian pengiriman ini akan berlangsung.

Baca juga: Gelombang Protes Kontra Tesla di Jerman Memanas

Trump menaikkan tarif tambahan impor barang asal Tiongkok menjadi 84% pada 9 April. Sejak kenaikan tarif itu, Trump kembali melambungkan tarif impor menjadi 125%, sehingga total tarif atas barang-barang Tiongkok yang masuk ke AS menjadi 145%.

Dari sumber internal, Tesla awalnya dijadwalkan mulai menerima pengiriman komponen dalam beberapa bulan ke depan. Perusahaan memiliki target memulai produksi uji coba untuk kedua model itu pada Oktober, dan produksi massal pada 2026. Cybercab rencananya akan diproduksi di Texas, sementara Semi akan dibuat di Nevada.

Meski demikian, sejak dua tahun belakangan, Tesla telah meningkatkan proporsi suku cadang yang berasal dari Amerika Utara untuk pabrik-pabriknya di AS sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan tarif dari pemerintah AS terhadap barang-barang Tiongkok.

Belum ada pernyataan resmi dari Tesla mengenai kabar penghentian produksi model Cybercab dan Semi. Tesla saat ini sedang mengurus perizinan dari pemerintah negara bagian karena berencana meluncurkan layanan robotaksi menggunakan armada Cybercab.

Baca juga: Penjualan Tesla Terus Anjlok, hingga Saham Ikut Tergerus

Pada Oktober 2024, Tesla memperkenalkan konsep robotaksi tanpa kemudi dan pedal, dan menjanjikan produksi model dua pintu ini akan dimulai pada 2026 dengan harga di bawah $30.000. Tesla juga berencana meningkatkan produksi truk listrik Semi pada 2026 dan mempercepat pengiriman atas pesanan yang sudah lama tertunda, termasuk untuk klien seperti Pepsi.

Dampak dari tarif timbal balik impor terhadap rencana bisnis utama Tesla menunjukkan bagaimana kebijakan Trump yang bertujuan mendorong produksi lokal AS, justru merugikan sekutu politiknya sendiri, Elon Musk. Musk berkali-kali menyatakan dukungannya terhadap perdagangan bebas dan penolakannya terhadap tarif melalui unggahan di media sosial X.

Simak berita menarik lainnya dari Selular.id di Google News

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |