Gerakan Wajar 1 Tahun Prasekolah, Bunda PAUD Provinsi Kepri Tegaskan Komitmen Percepatan Pendidikan Anak Usia Dini

1 month ago 15

Kepritoday.com – Bunda PAUD Provinsi Kepulauan Riau, Hj. Dewi Kumalasari Ansar, menegaskan pentingnya peran strategis Bunda PAUD dalam mempercepat pemerataan akses pendidikan anak usia dini (PAUD) di seluruh wilayah Kepri. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Bunda PAUD Kabupaten/Kota se-Kepri Tahun 2025, yang berlangsung di Gedung Dekranasda, Tanjungpinang, Senin (16/6).

Acara yang dihadiri para Bunda PAUD kabupaten/kota se-Kepri ini menjadi forum konsolidasi penting dalam menyukseskan program nasional Wajib Belajar 1 Tahun Pra Sekolah atau Wajar 1 Tahun Prasekolah, sebagai bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045.

PAUD Bukan Sekadar Tempat Bermain
Dalam paparannya, Dewi Ansar menegaskan bahwa masa usia dini merupakan periode emas dalam tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, PAUD tidak boleh dipandang hanya sebagai tempat bermain, tetapi sebagai fondasi awal pembentukan karakter dan kecerdasan anak.

“Kita perlu memastikan bahwa pendidikan anak usia dini tidak dipandang sebagai tempat bermain semata, tapi sebagai wadah pembentukan karakter,” ujar Dewi Ansar.

  • Ia juga memperkenalkan empat strategi utama untuk memperkuat layanan PAUD di Kepri, yaitu:
  • Advokasi dan sosialisasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan,
  • Pemetaan data dan kondisi layanan PAUD,
  • Penguatan kelembagaan PAUD,
  • Kemitraan lintas sektor yang inklusif.

Melalui strategi tersebut, Dewi Ansar memperkuat komitmennya terhadap Gerakan Sadar 1 Tahun Pra Sekolah, sebagai upaya percepatan pemerataan PAUD di seluruh Kepri, termasuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Saya mengajak seluruh elemen, baik pemerintah, DPRD, organisasi wanita, hingga masyarakat, untuk menyatukan langkah demi membentuk generasi emas Kepri yang unggul, berkarakter dan siap menghadapi tantangan masa depan,” tegasnya.

Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kepri, Warsita, turut menjadi narasumber dalam Rakor ini. Ia mengungkapkan tantangan besar dalam pemerataan PAUD di Kepri, terutama terkait infrastruktur dan ketersediaan satuan pendidikan.

“Masih terdapat 51 desa di Kepri yang belum memiliki satuan PAUD. Ini berdampak pada sekitar 778 anak usia 5–6 tahun yang terancam tidak mendapatkan akses pendidikan prasekolah pada tahun 2026,” jelas Warsita.

Ia juga memaparkan data angka partisipasi kasar (APK) PAUD yang masih timpang antarwilayah. Kabupaten Lingga mencatat APK tertinggi dengan 88,55 persen, sedangkan Kota Batam berada di posisi terendah dengan hanya 48,29 persen.

“Data ini menunjukkan perlunya intervensi cepat dan tepat, serta keterlibatan aktif seluruh pemangku kebijakan daerah,” tambahnya.

Warsita menegaskan bahwa peran Bunda PAUD sangat sentral dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak usia dini. Menurutnya, Bunda PAUD harus menjadi motor penggerak dalam advokasi dan fasilitasi PAUD berkualitas.

“Bunda PAUD harus menjadi penggerak agar layanan PAUD tidak hanya tersedia, tapi juga merata dan berkualitas,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh pihak untuk menyukseskan gerakan nasional “Wajar 1 Tahun Prasekolah, Indonesia Cerdas”, sebagai pondasi utama dalam membentuk generasi yang unggul dan kompetitif.

“Mari kita jadikan PAUD sebagai fondasi kuat pendidikan nasional demi mencetak generasi masa depan yang unggul,” tutup Warsita.

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |