Aset Miliaran Hilang di Lingga: Tim Pencari Mandek, Ketua Bungkam

3 days ago 10

Kepritoday.com – Aset milik Pemerintah Kabupaten Lingga senilai miliaran rupiah dilaporkan hilang tanpa jejak. Meski tim khusus telah dibentuk saat era oleh Bupati M. Nizar, S.Sos sejak hampir setahun lalu, belum satu pun aset berhasil ditemukan. Ironisnya, Ketua Tim Pencari Aset, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Lingga, H. Armia, memilih bungkam saat dikonfirmasi pada Selasa (22/7).

Aset-aset tersebut merupakan temuan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2023. Namun, lemahnya kinerja tim pencari menuai kritik dari publik. Ketidakseriusan dalam menjalankan mandat ini diduga memiliki kaitan erat dengan posisi H. Armia—yang merupakan paman kandung dari Bupati M. Nizar.

Seorang narasumber internal pemerintah yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa kecil kemungkinan aset tersebut akan ditemukan.

“Aset hilang itu tidak akan ditemukan karena memang tidak dicari. Kalau dicari, pasti ketemu. Besar kemungkinan aset itu sudah dijual atau dialihkan ke tangan lain,” ucapnya dilansir radarkepri.com.

Ia juga menyoroti kendala budaya dalam struktur pemerintahan daerah yang menghambat tindakan tegas.

“Dalam adat Melayu kami, sekalipun berjabatan tinggi, seorang keponakan tidak bisa memerintah pamannya. Hanya bisa mengingatkan. Akibatnya, H. Armia lebih berkuasa daripada Bupati,” tambahnya.

Narasumber itu pun menyarankan agar upaya pencarian aset diserahkan ke aparat penegak hukum.

“Kalau memang serius, serahkan saja ke polisi. Mereka punya kewenangan dan kapasitas. Minimal ada titik terang,” katanya lugas.

Masalah aset tak hanya seputar kendaraan dinas yang raib. Banyak aset lain yang terbengkalai atau tak terurus, di antaranya:

  1. Pasar Rakyat Terlantar
    Sejumlah pasar yang dibangun di era Bupati terdahulu, H. Darus, tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Contohnya pasar di Kecamatan Senayang yang kini disalahgunakan sebagai gudang oleh pengusaha swasta. Sementara pasar di Kelurahan Pancur, yang menelan dana miliaran rupiah dari APBD, bahkan belum pernah beroperasi sejak dibangun.

  2. Mesin Pengolahan Sampah Terbengkalai
    Mesin yang dibeli dari dana APBD itu kini tidak terurus dan tidak dimanfaatkan, menunjukkan lemahnya pengelolaan aset berbasis kebutuhan publik.

Respons Pemerintah Daerah Minim

Kepala Inspektorat Kabupaten Lingga, M. Ja’is, yang dikonfirmasi media pada Jumat (18/7), menyebut pihaknya masih berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Kami masih dalam proses penelusuran aset bersama OPD pengguna. Penanganan aset ini memang memerlukan waktu karena banyak data yang harus dilacak,” ujarnya singkat.

Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi hasil koordinasi tersebut. Ketua Tim Pencari Aset, H. Armia, juga tidak memberikan respons atas pesan konfirmasi yang dikirimkan via ponsel hingga Selasa (22/7).(Red)

Read Entire Article
Kepri | Aceh | Nabire | |