Kepritoday.com– Kota Tanjungpinang kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga lingkungan pesisir. Selama dua hari, 30–31 Juli 2025, puluhan relawan lingkungan yang tergabung dalam komunitas Seven Clean Seas berhasil mengumpulkan lebih dari 7 ton sampah plastik dari bibir Sungai Hangus, Kelurahan Bukit Bestari.
Kegiatan bersih-bersih ini tak hanya menjadi rutinitas, tapi juga simbol kolaborasi dan kesadaran bersama dalam melindungi ekosistem laut yang semakin terancam.
Kolaborasi Bersama DLH dan Hotel-Hotel Lokal
Menurut Yudi, Koordinator Seven Clean Seas wilayah Tanjungpinang-Bintan, aksi ini dilakukan secara terorganisir dan melibatkan banyak pihak.
“Selama dua hari, kami bersama para relawan berhasil mengumpulkan lebih dari 7 ton sampah kiriman yang menumpuk di area pesisir. Kegiatan semacam ini rutin dilakukan hingga empat kali dalam seminggu,” ujar Yudi, Kamis (31/7).
Ia menambahkan, aksi ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan sejumlah hotel di kawasan Tanjungpinang-Bintan. Kolaborasi ini dinilai penting untuk memperluas jangkauan dampak dan meningkatkan keterlibatan komunitas lokal.
Limbah Plastik Ancam Ekosistem Laut
Dari total sampah yang diangkat, sebagian besar merupakan plastik sekali pakai seperti botol minuman, kemasan makanan, hingga kantong kresek. Jenis sampah ini dinilai berbahaya karena sulit terurai dan bisa berubah menjadi mikroplastik.
“Plastik tidak dapat terurai dan lama-kelamaan menjadi mikroplastik yang bisa mencemari habitat ikan. Ikan yang terpapar mikroplastik tentu tidak sehat dan dapat berdampak pada rantai makanan,” jelas Yudi.
Dampaknya bukan hanya bagi ekosistem laut, tetapi juga kesehatan manusia yang berada di puncak rantai makanan.
Dari Sungai ke TPA Ganet
Setelah terkumpul, seluruh sampah dibawa ke titik penyortiran sementara, lalu diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ganet. Proses ini dilakukan secara terstandarisasi agar tidak menimbulkan pencemaran lanjutan di darat.
Apresiasi dari Warga: “Pantai Kini Lebih Bersih”
Aksi ini mendapat sambutan hangat dari warga setempat. Farid, salah seorang warga Bukit Bestari, mengaku senang melihat perubahan langsung di sekitar lingkungannya.
“Pantai jadi terlihat lebih bersih. Semoga masyarakat sekitar semakin peduli dan ikut menjaga kebersihan lingkungan,” ucapnya dengan penuh harap.
Baginya, kegiatan ini bukan sekadar bersih-bersih, melainkan panggilan untuk lebih peduli terhadap alam.
Menjaga Laut, Menjaga Masa Depan
Aksi bersih pantai seperti ini menjadi pengingat bahwa setiap langkah kecil bisa memberi dampak besar. Melibatkan komunitas, pemerintah, dan sektor swasta menjadi kunci dalam menghadapi krisis sampah plastik di pesisir.
Seven Clean Seas berencana melanjutkan kegiatan ini secara rutin, menyasar titik-titik kritis lainnya di Tanjungpinang dan Bintan.
Pelestarian laut bukan hanya urusan aktivis, tapi tanggung jawab bersama. Sampah yang kita buang sembarangan hari ini, bisa kembali ke meja makan kita esok hari dalam bentuk ancaman kesehatan.