Xiaomi Disebut Gantikan Nama HyperOS 3 Jadi HyperOS 26

2 weeks ago 12

TechDaily.id – Xiaomi dikabarkan melewatkan nomor untuk software mereka. Perusahaan asal China ini digadang-gadang akan menggantikan HyperOS 3 menjadi HyperOS 26.

Perusahaan bersiap merombak strategi penamaan perangkat lunaknya. Ini didasarkan pada laporan dari XiaomiTime. Perusahaan tersebut dilaporkan berencana untuk melewati beberapa nomor versi dan langsung beralih dari HyperOS 3 ke HyperOS 26 untuk rilis berikutnya. Versi baru tersebut akan berbasis Android 16.

Terinspirasi dari Apple!

Jika ini benar-benar terjadi, perubahan skema penamaan tersebut tentu akan terinspirasi oleh Apple. Raksasa teknologi yang berbasis di California tersebut dikabarkan akan menyebut iterasi iOS berikutnya sebagai iOS 26, bukan iOS 19.

Dan perubahan nama ini akan memengaruhi semua platform utama Apple, termasuk macOS dan watchOS, sebagaimana dikutip dari Gizmo China.

Meskipun perusahaan belum secara resmi mengonfirmasi perubahan tersebut, laporan tersebut mengklaim perusahaan tersebut ingin memperkenalkan skema penamaan yang dikaitkan dengan tahun kalender, yang kemungkinan untuk menghindari kebingungan dan memberikan kejelasan yang lebih baik seputar jadwal rilis.

Namun, tidak ada cukup bukti untuk mendukung klaim ini. Menurut XiaomiTime, perubahan nama tersebut merupakan bagian dari strategi yang lebih besar untuk menyelaraskan perangkat lunak perusahaan dengan “strategi pasar teratas”.

Tujuannya, tampaknya, adalah untuk menawarkan sistem penamaan yang lebih terpadu dan mudah diikuti yang membantu pengguna mengidentifikasi rilis terbaru dengan cepat.

Untuk saat ini, HyperOS 3 tetap menjadi versi terkini, dan setiap perubahan pada nomor versi kemungkinan akan muncul mendekati peluncuran Android 16. Hingga saat itu, ini adalah berita spekulatif, tetapi bukan perubahan yang sepenuhnya tidak masuk akal dalam cara Xiaomi menyajikan perangkat lunaknya.

Apa Itu Xiaomi HyperOS?

HyperOS adalah sistem operasi baru berbasis Android dan kernel milik perusahaan asal China itu sendiri yang dikembangkan untuk menggantikan MIUI. Dibangun dari dasar dengan arsitektur modular, HyperOS menawarkan performa lebih ringan, responsif, serta mampu berjalan di berbagai jenis perangkat, termasuk smartphone, IoT, dan mobil listrik.

Perusahaan menyebut HyperOS sebagai platform “people-centric, device-centric, dan ecosystem-centric”—artinya sistem ini dirancang bukan hanya untuk satu jenis perangkat, melainkan untuk menghubungkan semuanya dalam satu ekosistem cerdas.

Fitur Unggulan HyperOS

1. Desain Lebih Ringan dan Minimalis

HyperOS mengusung desain antarmuka yang lebih modern, ringan, dan cepat dibandingkan MIUI. Sistem ini hanya berukuran sekitar 8.75 GB, menjadikannya salah satu sistem operasi Android paling ringan saat ini.

2. Performa Lebih Cepat dan Stabil

Dengan arsitektur Fusion Kernel dan manajemen sumber daya pintar, HyperOS mampu mengoptimalkan penggunaan RAM, CPU, dan penyimpanan internal. Hasilnya, multitasking lebih lancar dan konsumsi baterai lebih hemat.

3. Interkonektivitas Antar Perangkat

HyperOS memungkinkan komunikasi lintas perangkat secara seamless, seperti:

Kirim file antar ponsel, tablet, dan laptop tanpa kabel
Menyambungkan HP dengan Smart TV atau speaker dalam satu klik
Sinkronisasi notifikasi dan clipboard antar perangkat Xiaomi

4. Penguatan Fitur AI

HyperOS dibekali fitur berbasis AI seperti:

AI Subtitles: terjemahan otomatis subtitle secara real-time
AI Album Search: pencarian gambar berdasarkan objek atau lokasi
AI Smart Assistant: asisten virtual yang bisa memahami konteks pengguna

5. Keamanan dan Privasi Tingkat Lanjut

Xiaomi memperkuat sistem keamanan dengan fitur seperti:

On-device encryption untuk data lokal
Manajemen izin aplikasi lebih rinci
Pembaruan sistem keamanan lebih rutin dan modular

Jadwal Rilis HyperOS Global

HyperOS pertama kali diperkenalkan di Tiongkok pada akhir 2023 dan mulai diluncurkan secara global pada awal 2024. Perangkat flagship seperti Xiaomi 14 Series menjadi yang pertama menerima pembaruan ini.

Perangkat lain akan menyusul secara bertahap sepanjang tahun 2024 hingga 2025.