Techdaily.id – Belakangan ini, dunia media sosial dihebohkan oleh kemunculan HP transparan yang viral di TikTok. Video berdurasi hanya 9 detik ini memperlihatkan seorang wanita yang tampak sedang menggunakan ponsel bening yang terlihat futuristik, seperti teknologi dari masa depan.
Dalam sekejap, video ini menyebar luas dan menarik perhatian jutaan warganet, termasuk di Indonesia, yang langsung berspekulasi dan penasaran: apakah ini prototype dari perusahaan besar? Apakah Nokia punya produk rahasia baru?
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @askcatgpt, memperlihatkan sang kreator tampak serius menggunakan perangkat transparan yang ukurannya sama persis dengan smartphone modern. Banyak orang yang mengira bahwa ini adalah ponsel canggih berteknologi layar bening, yang selama ini hanya ada dalam film fiksi ilmiah.
Namun semua spekulasi akhirnya dibantah langsung oleh sang kreator dalam video lanjutan. Ia menjelaskan bahwa benda yang digunakannya bukanlah ponsel sungguhan, melainkan sebuah objek akrilik bening buatan temannya yang dinamai “methaphone”.
Benda ini tidak memiliki fungsi teknologi apa pun, tidak bisa dinyalakan, tidak bisa melakukan panggilan, dan tidak memiliki layar. Methaphone diciptakan sebagai bagian dari eksperimen sosial yang ingin mengajak orang merenungkan hubungan mereka dengan gadget.
Tujuan methaphone cukup unik: melihat bagaimana kita bereaksi terhadap perangkat yang tampak seperti ponsel, tetapi sebenarnya tidak bisa digunakan. Methaphone didesain sebagai semacam “pengganti fisik” dari smartphone, untuk membantu orang lebih sadar terhadap kebiasaan mereka mengecek HP. Apakah kita hanya butuh menggenggam benda yang menyerupai ponsel, atau kita memang sudah benar-benar tergantung secara psikologis dan neurologis terhadap perangkat ini?
Menariknya, setelah video viral itu tersebar, banyak orang malah tertarik untuk membeli methaphone. Bahkan stok produk ini sempat langsung habis terjual. Padahal secara fungsi, benda ini tidak bisa melakukan apa pun. Namun, daya tariknya justru terletak pada bentuk dan simbolismenya, seolah menjadi solusi sederhana untuk mengurangi pengguna dari kecanduan HP.
Sang TikToker juga membagikan pengalamannya membawa methaphone ke mana-mana selama seminggu. Harapannya, ia bisa lebih mindful dan mengurangi waktu penggunaan smartphone. Namun, realitasnya, waktu layar yang dihabiskan tetap sama.
Hal ini menunjukkan bahwa kecanduan HP tidak hanya berkaitan dengan fisik perangkat, tetapi juga kebiasaan mental dan pola pikir kita yang sudah terbentuk sejak lama.
Baca Juga: Beli Mobil Secara Online? Perhatikan Ini untuk Menghindari Penipuan
Meski tidak berhasil mengurangi waktu layar secara drastis, eksperimen methaphone dinilai cukup sukses karena berhasil memicu diskusi luas tentang kesadaran digital. Banyak orang mulai bertanya pada diri sendiri: seberapa sering saya mengecek HP tanpa alasan jelas? Seberapa kuat ketergantungan saya terhadap notifikasi dan layar kecil di tangan saya?
Fenomena HP transparan yang viral di TikTok ini juga menyoroti tren teknologi saat ini, di mana bentuk dan desain sering kali jadi daya tarik utama. Di tengah gempuran produk baru dari berbagai merek besar yang berlomba-lomba menghadirkan inovasi seperti layar lipat, kamera tersembunyi, hingga AI, ternyata sebuah benda sederhana yang tidak bisa apa-apa justru mampu mengundang perhatian dan perenungan lebih dalam.
Lalu, bagaimana cara mengurangi kecanduan HP secara nyata? Langkah kecil seperti menetapkan waktu khusus untuk membuka media sosial, mematikan notifikasi yang tidak penting, atau menggunakan fitur “screen time” bisa sangat membantu.
Kamu juga bisa mencoba teknik digital detox, seperti tidak menyentuh HP selama satu jam setelah bangun tidur atau sebelum tidur. Mengganti kebiasaan scrolling dengan aktivitas fisik, membaca buku, atau ngobrol langsung dengan orang terdekat juga bisa jadi alternatif. Intinya, bukan hanya soal perangkatnya, tapi bagaimana kita bisa lebih sadar dan bijak dalam mengatur waktu bersama HP.
