Selular.id – Apple diprediksi akan menggeser Samsung sebagai produsen smartphone terbesar di dunia pada akhir tahun 2025 ini.
Perubahan posisi ini menandai pertama kalinya dalam satu dekade terakhir di mana Samsung harus rela menyerahkan tahtanya kepada rival utamanya dari Cupertino.
Prediksi ini didasarkan pada tren penjualan global yang menunjukkan performa kuat lini iPhone 17 series, sementara Samsung menghadapi tantangan dalam menghadirkan inovasi yang cukup signifikan untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Dominasi Apple ini diperkirakan akan bertahan setidaknya hingga tahun 2030, menurut analisis pasar terkini. Faktor utama yang mendorong pergeseran ini adalah keberhasilan Apple dalam menghadirkan desain baru yang berani melalui iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max, serta peluncuran model baru iPhone Air.
Konsumen global tampaknya merespons positif perubahan desain yang kontroversial namun segar ini, setelah bertahun-tahun melihat desain iPhone yang relatif stagnan.
Keberhasilan Apple dalam menggeser Samsung sebagai raja smartphone global ini sebenarnya sudah lama diprediksi oleh banyak analis.
Meskipun dalam beberapa kuartal sebelumnya keuntungan Apple sudah lebih unggul dari Samsung, kini posisi dari sisi volume pengiriman pun akhirnya berhasil direbut.
Pergeseran kekuasaan di pasar smartphone global ini mengingatkan pada era 2012 ketika Samsung berhasil mengungguli Apple dan Nokia di kuartal kedua tahun tersebut.

Strategi tiga tahun Apple untuk iPhone terbukti efektif dalam mengatasi kebosanan konsumen terhadap desain yang monoton.
Rencana ini mencakup peluncuran iPhone foldable tahun depan, iPhone 18 dengan teknologi Face ID di bawah layar pada 2026, dan iPhone Pro dengan desain all-glass pada 2027.
Roadmap produk yang jelas dan inovatif ini memberikan alasan kuat bagi konsumen untuk melakukan upgrade, sekaligus mendongkrak angka penjualan secara signifikan.
Apple juga semakin serius mengejar pasar budget dengan meluncurkan seri e, yang dimulai dengan iPhone 16e tahun ini.
Berbeda dengan pendekatan sebelumnya yang hanya mengandalkan iPhone SE dengan siklus peluncuran yang tidak teratur, kini konsumen dengan anggaran terbatas memiliki opsi iPhone modern yang tersedia setiap tahun.
Strategi ini diperkirakan akan meningkatkan penjualan Apple di pasar berkembang yang memiliki daya beli lebih rendah.

Respon Samsung dan Masa Depan Persaingan
Di sisi lain, Samsung sebenarnya telah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan melalui kesuksesan Galaxy Z Fold 7. Smartphone foldable premium ini berhasil mencuri perhatian pasar dengan desain yang modern dan performa yang powerful, bahkan memaksa Samsung untuk menaikkan ekspektasi penjualan untuk segmen foldable.
Namun, kesuksesan Fold 7 tidak cukup untuk mengimbangi penjualan Galaxy S25 yang dinilai hanya sebagai iterasi dari model sebelumnya tanpa inovasi yang cukup mencolok.
Samsung kini menghadapi tantangan untuk belajar dari kesuksesan Apple dalam memahami keinginan konsumen akan sesuatu yang baru dan berbeda. Rencana Samsung untuk mengintegrasikan chipset Exynos 2600 berteknologi 2 nm pada seri Galaxy S26 dinilai sebagai langkah yang tepat, meskipun konsumen rata-rata lebih tertarik pada inovasi yang dapat dilihat dan dirasakan secara langsung, seperti yang pernah diwujudkan dalam Galaxy S25 Edge sebelum akhirnya dilaporkan dibatalkan penerusnya.

Persaingan antara Apple dan Samsung di pasar global ini semakin menarik untuk diikuti, terutama dengan munculnya pesaing-pesaing baru dari berbagai negara. Seperti yang pernah terjadi di India, dimana OnePlus sempat mengungguli Apple dan Samsung di pasar smartphone premium negara tersebut. Dinamika persaingan ini menunjukkan bahwa tidak ada posisi yang benar-benar aman dalam industri smartphone yang sangat kompetitif.
Perubahan kepemimpinan di pasar smartphone global ini diperkirakan akan membawa dampak signifikan terhadap strategi pemasaran, pengembangan produk, dan kebijakan harga dari kedua raksasa teknologi tersebut.
Konsumen dapat berharap untuk melihat lebih banyak inovasi dan persaingan harga yang lebih ketat di tahun-tahun mendatang, seiring dengan upaya Samsung untuk merebut kembali posisi teratas dan Apple untuk mempertahankan dominasi barunya.






























