(GKII Bukit Sion Nabire Rayakan Paskah: Kematian dan Kebangkitan Kristus Disiarkan ke Seluruh Dunia)
Nabire, 20 April 2025 — Lebih dari 500 jemaat menghadiri Ibadah Raya Minggu sekaligus perayaan kebangkitan Kristus yang dilangsungkan oleh Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Jemaat Bukit Sion Nabire.
Perayaan iman ini dipimpin oleh Pdt. Yohakim Mote, Ketua Wilayah III Papua Tengah, yang mengangkat tema: “Kematian dan Kebangkitan Kristus Disiarkan” berdasarkan Injil *Lukas 24:1–12.
Dalam khotbahnya, Pdt. Yohakim menekankan bahwa berita kebangkitan Kristus adalah inti dari iman Kristen dan harus disebarluaskan secara aktif—baik secara tradisional dari mulut ke mulut maupun melalui media modern seperti surat kabar, televisi, dan platform digital.
“Perempuan-perempuan pertama yang menemukan kubur kosong tidak tinggal diam. Mereka pergi dan memberitakan kepada para rasul. Ini menjadi pola awal dari pewartaan Injil yang terus hidup sampai hari ini,”* ujar Pdt. Yohakim, mengacu pada Lukas 24:1-12.
Dalam ayat-ayat tersebut, diceritakan bagaimana para perempuan—Maria Magdalena, Yohana, dan Maria ibu Yakobus—datang ke kubur Yesus membawa rempah-rempah, namun mendapati batu telah terguling dan tubuh Yesus tidak ada. Dua malaikat menampakkan diri dan berkata bahwa Yesus telah bangkit, sesuai dengan yang telah dikatakan-Nya sebelumnya.
Pdt. Yohakim menjelaskan bahwa kisah ini bukan sekadar peristiwa sejarah, tetapi panggilan bagi setiap orang percaya untuk menjadi pembawa kabar baik.
“Dalam dunia digital saat ini, kita dipanggil untuk menjadi ‘Maria Magdalena zaman modern’—bukan hanya melalui suara, tapi juga lewat tulisan, media sosial, video, dan segala bentuk komunikasi digital,” lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa gereja harus adaptif dan proaktif memanfaatkan teknologi dalam menyampaikan Injil, agar berita kebangkitan Kristus dapat menjangkau generasi muda dan mereka yang belum percaya.
Tak hanya berhenti pada mimbar gereja, Pdt. Yohakim mendorong agar kabar kebangkitan Kristus juga hadir di dunia maya. Ia mengajak jemaat untuk mulai membagikan firman Tuhan lewat status WhatsApp, unggahan Instagram, video pendek di TikTok, hingga artikel reflektif di blog atau platform digital lainnya.
“Yesus telah bangkit—dan dunia harus tahu. Bukan hanya Nabire, tapi seluruh dunia. Media sosial hari ini bisa menjadi mimbar digital untuk Injil Kristus,” tegasnya.
Ibadah berlangsung dengan penuh semangat puji-pujian, doa syafaat, serta persekutuan yang hangat di antara jemaat. Menjelang akhir ibadah, dilakukan sebuah ilustrasi yang menggugah: dua hamba Tuhan berdiri di depan jemaat—satu mewakili Allah, satu lagi mewakili iblis. Kemudian beberapa jemaat dipanggil maju dan diminta memilih ke pihak mana mereka akan berdiri.
Ilustrasi ini menggambarkan dua kehendak yang bertolak belakang: kehendak Allah adalah agar Kristus mati bagi orang berdosa, sedangkan kehendak iblis adalah menolak pengorbanan tersebut, menyatakan bahwa Yesus tidak perlu mati bagi manusia. Pilihan jemaat menjadi refleksi pribadi atas tanggapan mereka terhadap karya salib.
Ilustrasi tersebut menjadi penutup yang kuat dan penuh makna, mempertegas pesan Paskah: pengorbanan Kristus adalah jalan keselamatan, dan setiap orang dipanggil untuk mengambil keputusan dengan siapa mereka akan berdiri.
Post Views: 83